teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
enih yang tidak memiliki sifat kulit<br />
<strong>benih</strong> keras. Namun demikian nilai<br />
positif dormansi <strong>benih</strong> ini menuntut<br />
penanganan yang tepat saat <strong>benih</strong><br />
harus dikecambahkan karena<br />
dibutuhkan <strong>teknik</strong> pematahan<br />
dormansi yang tepat pula.<br />
4.8 Pengujian Kesehatan Benih<br />
Berbagai jenis cendawan, bakteri,<br />
nematoda <strong>dan</strong> virus dapat terbawa<br />
<strong>benih</strong> <strong>tanaman</strong>. Dari hasil-hasil<br />
penelitian yang telah dilakukan<br />
diketahui kelompok cendawan<br />
merupakan mikro-organisme yang<br />
paling dominan berasosiasi dengan<br />
<strong>benih</strong>. Sebagian patogen terbawa<br />
<strong>benih</strong> dapat menimbulkan gangguan<br />
tidak saja di per<strong>tanaman</strong>, tetapi juga di<br />
tempat penyimpanan. Cendawan<br />
merupakan mikro-organisme utama<br />
yang sering menimbulkan gangguan<br />
di tempat penyimpanan. Kebanyakan<br />
patogen terbawa <strong>benih</strong> menjadi aktif<br />
segera setelah <strong>benih</strong> disebar atau<br />
disemai, tetapi sebagian patogen baru<br />
menunjukkan aktivitasnya yang<br />
ditunjukkan gejala tertentu setelah<br />
<strong>tanaman</strong> dewasa <strong>dan</strong> ber<strong>produksi</strong>.<br />
Patogen (lebih tepat disebut inokulum<br />
patogen) dapat terbawa <strong>benih</strong><br />
<strong>tanaman</strong> dalam 3 cara. Pertaman<br />
patogen terbawa secara internal <strong>dan</strong><br />
berada di dalam jaringan struktur perbanyakan<br />
<strong>tanaman</strong> seperti biji, dalam<br />
hal ini patogen bias berada di embrio,<br />
endosperm atau kulit biji. Kedua,<br />
patogen menempel pada permukaan<br />
<strong>benih</strong>. Dan ketiga, patogen secara<br />
terpisah terbawa biji, dalam hal ini<br />
patogen bisa berada dalam sisa<br />
<strong>tanaman</strong>, butiran tanah atau dalam<br />
bentuk struktur tertentu.<br />
Sebagai upaya untuk mencegah<br />
atau mengurangi risiko akibat<br />
gangguan penyakit atau patogen<br />
terbawa <strong>benih</strong>, maka perlu dilakukan<br />
pemeriksaan atau pengujian<br />
kesehatan <strong>benih</strong> sebelum <strong>benih</strong><br />
disimpan ataupun sebelum ditanam.<br />
Metode pengujian kesehatan <strong>benih</strong><br />
yang digunakan sangat tergantung<br />
pada jenis <strong>benih</strong> <strong>dan</strong> jenis patogen<br />
yang mungkin terbawa <strong>benih</strong>.<br />
Penentuan metode tersebut<br />
dimaksudkan agar deteksi <strong>dan</strong><br />
identifikasi patogen terbawa <strong>benih</strong><br />
dapat dilakukan dengan mudah <strong>dan</strong><br />
akurat. Hal tersebut berarti untuk<br />
pengujian suatu contoh <strong>benih</strong> dapat<br />
digunakan lebih dari satu metode<br />
pengujian kesehatan <strong>benih</strong>. Berbagai<br />
macam cara pengujian kesehatan<br />
<strong>benih</strong> untuk mendeteksi mikroorganisme<br />
atau patogen terbawa<br />
<strong>benih</strong> dapat dikelompokan menjadi :<br />
a. Pengamatan Secara Visual<br />
terhadap Benih Kering<br />
Pengujian kesehatan <strong>benih</strong><br />
dengan metode pengamatan <strong>benih</strong><br />
kering dapat dilakukan secara cepat<br />
untuk mendapatkan informasi awal<br />
tentang penampakan atau status<br />
kesehatan <strong>benih</strong>. Tetapi metode ini<br />
hanya men-deteksi cendawan yang<br />
ada di permukaan <strong>benih</strong> atau<br />
tercampur bersama <strong>benih</strong> serta<br />
kondisi fisik <strong>benih</strong> saja. Metode ini<br />
dapat digunakan untuk mendeteksi<br />
patogen yang menyebabkan gejala<br />
khas pada <strong>benih</strong> misalnya disklorisasi<br />
atau perubahan warna pada kulit<br />
<strong>benih</strong>, perubahan ukuran, <strong>dan</strong> bentuk<br />
<strong>benih</strong>. Metode ini juga dapat<br />
digunakan untuk mendeteksi patogen<br />
130