teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
(a). Mengusahakan pertumbuhan<br />
<strong>tanaman</strong> sehat<br />
Yang dimaksud dengan <strong>tanaman</strong> sehat<br />
ialah <strong>tanaman</strong> yang terlihat segar, tumbuh<br />
normal menurut kriteria pertumbuhan<br />
yang telah diketahui. Dimulai dengan<br />
menilai kesehatan <strong>benih</strong>. Tanda-tanda<br />
<strong>benih</strong> sehat ialah <strong>benih</strong> harus bersih,<br />
terlihat bernas, tidak berkeriput, tidak ada<br />
gejala-gejala berpenyakit, persentase<br />
tumbuhnya (kecambah) hampir 100%.<br />
Demikian juga kecepatan pertumbuhan<br />
<strong>benih</strong> tersebut harus memenuhi kriteria<br />
yang telah ditentukan. Benih yang sehat<br />
akan menghasilkan <strong>tanaman</strong> yang sehat<br />
pula. Di lapangan dapat dibedakan antara<br />
pertumbuhan <strong>tanaman</strong> sehat dengan<br />
yang bukan. Misalnya varietas unggul<br />
Cisa<strong>dan</strong>e. Bentuk <strong>tanaman</strong>nya tegak,<br />
tinggi antara 105-120 cm, anakan<br />
produktif 15-20 batang, warna kaki,<br />
batang, <strong>dan</strong> daun hijau, muka daun kasar,<br />
posisi daun tegak, bentuk <strong>dan</strong> warna<br />
gabah gemuk <strong>dan</strong> kuning bersih, umur<br />
antara 135-145 hari.<br />
Mengapa harus mengusahakan<br />
pertumbuhan <strong>tanaman</strong> sehat. Apakah<br />
hubungan antara pertumbuhan <strong>tanaman</strong><br />
sehat dengan masalah hama. Jelas ada<br />
hubunganya, malah sangat erat.<br />
Tanaman yang sehat akan lebih mampu<br />
menahan serangan berbagai spesies<br />
hamanya. Jadi pertumbuhan <strong>tanaman</strong><br />
sehat pada umumnya menjadi lebih tahan<br />
terhadap serangan hama. Bagaimana<br />
caranya mengusahakan pertumbuhan<br />
<strong>tanaman</strong> sehat. Usaha ini mencakup<br />
berbagai aspek kultur <strong>teknik</strong> yaitu :<br />
• Pola-pola tanam<br />
• Pergiliran <strong>tanaman</strong><br />
• Sanitasi<br />
• Pemangkasan<br />
• Waktu tanam<br />
• Pemupukan<br />
• Pengelolaan tanah <strong>dan</strong><br />
pengairan<br />
• Tanaman perangkap<br />
• Penggunaan mulsa<br />
(b). Pengendalian hayati (musuh-musuh<br />
alam)<br />
Dalam pengertian ekologi definisi<br />
pengendalian hayati ialah pengaturan<br />
populasi kepadatan organisme oleh<br />
musuh-musuh alamnya, hingga tingkat<br />
kepadatan rata-rata organisme tersebut<br />
lebih rendah dibandingkan dengan yang<br />
tidak teratur oleh musuh alamnya<br />
(DeBach, 1979). Dari segi kepentingan<br />
manusia musuh-musuh alam tersebut<br />
dimanfaatkan sebagai pengendali hama<br />
agar fluktuasi kepadatan rata-rata<br />
populasi hama <strong>tanaman</strong> selalu rendah.<br />
Dengan demikian hama tersebut tidak<br />
mendatangkan kerugian. Musuh-musuh<br />
alam tersebut dapat digolongkan sebagai<br />
berikut (van den Bosch et al. 1985;<br />
Pimentel, et al. 1986)<br />
• Predator<br />
• Parasitoid<br />
• Patogen serangga ( jamur,<br />
bakteri, virus, nematoda)<br />
• Vertebrata (mamalia, burung,<br />
amphibia, ikan).<br />
(c). Varietas tahan<br />
Yang dimaksud dengan varietas tahan<br />
ialah varietas-varietas yang memang<br />
tahan terhadap serangan hama-hama<br />
tertentu. Daya tahannya itu diwariskan<br />
kepad keturunan-keturunannya, jadi daya<br />
tahan yang diwariskan secara genetik.<br />
Mekanisme ketahanan varietas dapat<br />
digolongkan sebagai berikut (Pinter,<br />
1951) :<br />
• Non-preferensi<br />
• Antibiosis<br />
• Toleransi <strong>tanaman</strong><br />
(d). Mekanik<br />
Pengendalian secara mekanik ialah<br />
menggunakan berbagai alat/bahan untuk<br />
membinasakan hama, termasuk<br />
menggunakan tangan kita untuk<br />
234