02.07.2013 Views

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

utuh oksigen) yang terlibat dalam<br />

penyediaan hara akan terganggu, maka<br />

penyerapan hara melalui mekanisme<br />

aktif yang membutuhkan energi kimiawi<br />

(ATP) hasil proses respirasi juga akan<br />

terhambat. Kemungkinan secara<br />

keseluruhan akan menghambat<br />

perkembangan <strong>dan</strong> pertumbuhan<br />

<strong>tanaman</strong>.<br />

Pada kondisi aerasi baik kadar CO2<br />

udara tanah lebih tinggi 6-7 kali (jika<br />

aerasi buruk dapat hingga 10-100 kali),<br />

kadar O2 lebih rendah <strong>dan</strong> kadar N2,<br />

lebih tinggi daripada kandungan CO2,<br />

O2 <strong>dan</strong> N2 atmosfer. Hal ini di samping<br />

disebabkan oleh (1). A<strong>dan</strong>ya respirasi<br />

akar (juga mikroflora fotosintetik <strong>dan</strong><br />

fauna tanah) seperti dijelaskan diatas,<br />

<strong>dan</strong> (2). Aktivitas mikrobia dalam<br />

dekomposisi bahan organik yang<br />

melepaskan gas CO2 <strong>dan</strong> N2<br />

(denitrifikasi), serta fiksasi N2 (seperti<br />

bakteri rhizobium), CO2 (mikrobia<br />

heterotrofik) <strong>dan</strong> O2 (mikrobia aerobik),<br />

terutama terkait dengan (3).<br />

Kecenderungan udara yang mengalir<br />

dari temperatur tinggi (tanah) ke<br />

temperatur udara (atmosfer) terutama di<br />

malam hari <strong>dan</strong> sebaliknya di siang hari,<br />

<strong>dan</strong> (4). A<strong>dan</strong>ya gas-gas yang berdifusi<br />

dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi<br />

rendah (N2 <strong>dan</strong> CO2 dari tanah ke udara<br />

<strong>dan</strong> O2 dari udara ke tanah).<br />

Umumnya <strong>tanaman</strong> tumbuh normal<br />

pada saat pori tanah terisi udara >10%<br />

oksigen, idealnya sekitar 21%. Di<br />

bawah kadar 10% pertumbuhan akan<br />

terhambat <strong>dan</strong> akan berhenti sama<br />

sekali apabila kadarnya kurang dari 2%.<br />

Laju difusi oksigen di dalam air adalah<br />

10 ribu kali lebih kecil ketimbang laju<br />

difusi oksigen di udara tanah, sehingga<br />

peningkatan kadar air tanah akan<br />

menghambat penetrasi oksigen ini yang<br />

kemudian menyebabkan tertekannya<br />

respirasi akar. Hasil penelitian<br />

menunjukkan bahwa akar kebanyakan<br />

<strong>tanaman</strong> ideal pada laju difusi oksigen<br />

minimal 30 x 10 cm menit, tidak mampu<br />

berpenetrasi ke dalam tanah apabila laju<br />

difusi kurang dari 20 x 10 cm menit, <strong>dan</strong><br />

pada kondisi jenuh air terjadi defisit<br />

oksigen yang menyebabkan matinya<br />

<strong>tanaman</strong>. Pada kacang kapri <strong>dan</strong> tomat,<br />

derisiensi oksigen selama 24 jam saja<br />

telah menghambat pertumbuhannya.<br />

Pada tomat terlihat setelah 10-15 hari<br />

kemudian dengan penurunan bobot<br />

terjadi pada 45-50 hari kemudian<br />

dengan penurunan bobot hingga 25%<br />

yang baru pulih setelah 70 hari.<br />

Kepekaan <strong>tanaman</strong> terhadap aerasi<br />

tanah yang buruk atau defisiensi oksigen<br />

adalah sebagai berikut (1). Peka: tomat,<br />

kentang, biet gula, kacang pea <strong>dan</strong><br />

barlei. (2). Se<strong>dan</strong>g: jagung, gandum,<br />

oat, <strong>dan</strong> kedelai. (3). Agak tahan:<br />

sorgum (dapat terendam beberapa hari),<br />

rumput su<strong>dan</strong> <strong>dan</strong> reed canary, <strong>dan</strong> (4).<br />

Toleran: willow, padi, cattail, <strong>dan</strong><br />

beberapa sedge yang dapat menyerap<br />

udara ke dalam perakarannya yang<br />

tenggelam. Pada padi mekanisme ini<br />

terjadi karena a<strong>dan</strong>ya interkoneksi<br />

pembuluh udara dalam korteks, yang<br />

dapat menyuplai oksigen asalkan<br />

trubusnya menyembul ke udara.<br />

Kadar CO2 pada udara tanah<br />

bervariasi antara 0,1-5,0% <strong>dan</strong> jika<br />

aerasi buruk dapat mencapai hampir<br />

20%. Pada kondisi tergenang (reduksi)<br />

udara tanah juga banyak mengandung<br />

gas methan, hidrogen sulfida <strong>dan</strong><br />

amoniak. Faktor-faktor yang<br />

mempengaruhi kadar CO2 –O2 udara<br />

tanah tertera pada Tabel 3.8 yang<br />

secara umum merupakan<br />

konsekuensinya terhambat aktivitas akar<br />

<strong>dan</strong> mikrobia, serta difusi yang<br />

menyebabkan naiknya kadar CO2 <strong>dan</strong><br />

turunnya kadar O2.<br />

5.2.4 Temperatur Tanah<br />

Temperatur (suhu) adalah<br />

suatu sifat tanah yang sangat penting<br />

secara langsung mempengaruhi<br />

157

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!