teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Kapulasan + - + _ +<br />
Mangga + + + 0 +<br />
Manggis<br />
Melinjo<br />
Nangka - -<br />
Rambutan +<br />
Sirsak<br />
Sukun + + + + +<br />
Keterangan : (+) baik (o) kurang baik (-) gagal<br />
• Pengikatan batang atas <strong>dan</strong> batang<br />
bawah<br />
• Pengikatan telah selesai <strong>dan</strong> perlu<br />
diberi satu ikatan lagi untuk<br />
menguatkan<br />
• Hasil <strong>teknik</strong> penyusuan duduk<br />
• Hasil <strong>teknik</strong> penyusuan gantung.<br />
3) Pemeliharaan bibit <strong>tanaman</strong> hasil<br />
susuan.<br />
Setelah bibit susuan siap disapih<br />
maka pemeliharaan <strong>benih</strong> susuan<br />
dilakukan dengan cara-cara sebagai<br />
berikut. Pemeliharaan bibit pada umunya<br />
adalah penyemprotan dengan insektisida<br />
apabila terdapat hama. Biasanya hama<br />
yang menyerang <strong>tanaman</strong> di <strong>pembibitan</strong><br />
adalah kutu perisai, kutu putih <strong>dan</strong> ulat<br />
daun. Insektisida yang digunakan,<br />
misalnya Supracide 25 WP, Decis 2,5 EC,<br />
Reagent 50 SC atau Decis 2.5 EC<br />
dengan konsentrasi 2 cc/l air.<br />
Penyemprotan dengan fungisida<br />
dilakukan apabila terdapat serangan<br />
penyakit. Biasanya penyakit yang<br />
menyerang <strong>tanaman</strong> di <strong>pembibitan</strong><br />
terutama yang disebabkan oleh<br />
Rhizoctonia sp, Phytophthora sp,<br />
Fusarium sp <strong>dan</strong> Pythium sp. Bibit yang<br />
terserang supaya tidak menular segera<br />
dipisahkan dari kelompok yang masih<br />
sehat, kemudian seluruh bibit disemprot<br />
dengan Antracol 70 WP, atau Dithane M-<br />
45 80 WP dengan konsentrasi 2 cc/l atau<br />
2 g/l air. Penyemprotan diulang seminggu<br />
sekali.<br />
Pemupukan dapat dilakukan dengan<br />
menggunakan pupuk daun seperti Atonik,<br />
Metalik atau Gandasil D dengan<br />
konsentrasi 2 cc/l air atau menggunakan<br />
pupuk NPK (15:15:15) dengan<br />
konsentrasi 1-2 g/l air. Pemberian pupuk<br />
ini dilakukan seminggu sekali. Selain itu<br />
pemupukan dapat juga diberikan melalui<br />
tanah dengan dosis 1-2 gram per<br />
<strong>tanaman</strong> yang dilakukan sebulan sekali.<br />
Penyiraman bibit pada musim<br />
kemarau biasanya dilakukan setiap dua<br />
hari sekali,se<strong>dan</strong>gkan pada musim hujan<br />
disesuaikan. Penyiraman bibit ini<br />
dilakukan dengan menggunakan gembor<br />
air.<br />
Pengairan sistem genangan atau<br />
bahasa Jawanya dilep apabila<br />
<strong>pembibitan</strong>nya dilakukan dalam polybag<br />
yang ditaruh di sawah, maka cara<br />
penyiraman dengan menutup saluran<br />
pembuangan air, kemudian air<br />
dimasukkan ke areal <strong>pembibitan</strong> sampai<br />
media di polybag menjadi basah.<br />
Pemasukan air ini sebaiknya dilakukan<br />
pada waktu sore/ malam hari ketika suhu<br />
tanah tidak tinggi. Lama perendaman 1-2<br />
jam dengan tinggi air cukup ¾ tinggi<br />
polybagnya.<br />
Penyiangan rumput pengganggu<br />
(gulma), karena rumput selalu bersaing<br />
dengan bibit dalam pengambilan hara,<br />
ruang tempat tumbuh, air <strong>dan</strong> sinar<br />
matahari.<br />
3.5. Pemilihan Teknik Perbanyakan<br />
Vegetatif<br />
Teknik Pem<strong>benih</strong>an Tanaman 67