teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
10-13 Benih aman untuk disimpan selama 6-18 bulan. Benih masih peka<br />
terhadap beberapa serangga hama <strong>dan</strong> kerusakan mekanik.<br />
8-10 Benih aman untuk disimpan selama 1-3 tahun. Benih cukup tahan<br />
terhadap serangan patogen, tetapi masih peka terhadap beberapa<br />
hama <strong>dan</strong> kerusakan mekanik.<br />
4-8 Benih aman untuk disimpan dalam wadah tertutup <strong>dan</strong> kedap<br />
udara.<br />
0-4 Benih terlalu kering sehingga kondisi <strong>benih</strong> dalam keadaan rusak.<br />
33-66 Benih akan berkecambah setelah mengimbibisi air sampai kadar<br />
air <strong>benih</strong> 33-66%<br />
4.6 Pengujian Kesehatan Benih<br />
Berbagai jenis cendawan, bakteri,<br />
nematoda <strong>dan</strong> virus dapat terbawa<br />
<strong>benih</strong> <strong>tanaman</strong>. Dari hasil-hasil<br />
penelitian yang telah dilakukan<br />
diketahui kelompok cendawan<br />
merupakan mikro-organisme yang<br />
paling dominan berasosiasi dengan<br />
<strong>benih</strong>. Sebagian patogen terbawa<br />
<strong>benih</strong> dapat menimbulkan gangguan<br />
tidak saja di per<strong>tanaman</strong>, tetapi juga di<br />
tempat penyimpanan. Cendawan<br />
merupakan mikroorganisme utama<br />
yang sering menimbulkan gangguan<br />
di tempat penyimpanan. Kebanyakan<br />
patogen terbawa <strong>benih</strong> menjadi aktif<br />
segera setelah <strong>benih</strong> disebar atau<br />
disemai, tetapi sebagian patogen baru<br />
menunjukkan aktivitasnya yang<br />
ditunjukkan gejala tertentu setelah<br />
<strong>tanaman</strong> dewasa <strong>dan</strong> ber<strong>produksi</strong>.<br />
Patogen (lebih tepat disebut inokulum<br />
patogen) dapat terbawa <strong>benih</strong><br />
<strong>tanaman</strong> dalam 3 cara. Pertaman<br />
patogen terbawa secara internal <strong>dan</strong><br />
berada di dalam jaringan struktur<br />
perbanyakan <strong>tanaman</strong> seperti biji,<br />
dalam hal ini patogen bias berada di<br />
embrio, endosperm atau kulit biji.<br />
Kedua, patogen menempel pada<br />
permukaan <strong>benih</strong>. Dan ketiga,<br />
patogen secara terpisah terbawa biji,<br />
dalam hal ini patogen bisa berada<br />
dalam sisa <strong>tanaman</strong>, butiran tanah<br />
atau dalam bentuk struktur tertentu.<br />
Sebagai upaya untuk mencegah<br />
atau mengurangi risiko akibat<br />
gangguan penyakit atau patogen<br />
terbawa <strong>benih</strong>, maka perlu dilakukan<br />
pemeriksaan atau pengujian<br />
kesehatan <strong>benih</strong> sebelum <strong>benih</strong><br />
disimpan ataupun sebelum ditanam.<br />
Metode pengujian kesehatan <strong>benih</strong><br />
yang digunakan sangat tergantung<br />
pada jenis <strong>benih</strong> <strong>dan</strong> jenis patogen<br />
yang mungkin terbawa <strong>benih</strong>.<br />
Penentuan metode tersebut<br />
dimaksudkan agar deteksi <strong>dan</strong><br />
identifikasi patogen terbawa <strong>benih</strong><br />
dapat dilakukan dengan mudah <strong>dan</strong><br />
akurat. Hal tersebut berarti untuk<br />
pengujian suatu contoh <strong>benih</strong> dapat<br />
digunakan lebih dari satu metode<br />
pengujian kesehatan <strong>benih</strong>. Berbagai<br />
macam cara pengujian kesehatan<br />
<strong>benih</strong> untuk mendeteksi<br />
mikroorganisme atau patogen terbawa<br />
<strong>benih</strong> dapat dikelompokan menjadi :<br />
a. Pengamatan Secara Visual<br />
terhadap Benih Kering<br />
Pengujian kesehatan <strong>benih</strong><br />
dengan metode pengamatan <strong>benih</strong><br />
119