teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
komponen kunci dalam proses<br />
fotosintesis, asimilasi, sintesis maupun<br />
respirasi <strong>tanaman</strong>. (4). Sebagai agen<br />
pemicu pelapukan bahan induk,<br />
perkembangan tanah <strong>dan</strong> diferensial<br />
horizon. (5). Sebagai pelarut <strong>dan</strong> pemicu<br />
reaksi kimiawi penyediaan unsur hara<br />
tidak tersedia menjadi tersedia bagi<br />
<strong>tanaman</strong>. (6). Sebagai penopang<br />
aktivitas mikrobia dalam merombak unsur<br />
hara tak tersedia menjadi tersedia bagi<br />
<strong>tanaman</strong>. (7). Sebagai pembawa<br />
oksigen terlarut ke dalam tanah. (8).<br />
Sebagai stabilisator temperatur tanah,<br />
<strong>dan</strong> (9). Mempermudah pengolahan<br />
tanah. (10). Dipersawahan, genangan air<br />
akan menghambat pertumbuhan gulma<br />
<strong>dan</strong> sebagai sarana pemupukan lewat air<br />
irigasi ( pugasi), <strong>dan</strong> (11). Sebagai<br />
pelarut pupuk <strong>dan</strong> pestisida<br />
Peran yang merugikan antara lain<br />
adalah (1). Sebagai pemicu rusaknya<br />
tanah, misalnya melalui erosi’ (2).<br />
Sebagai pemicu perubahan horizon<br />
melalui pelindian komponenkomponennya.<br />
(3). Sebagai pemicu<br />
kemiskinan tanah melalui pelindian hara,<br />
<strong>dan</strong> (4). Tanah yang jenuh dengan air<br />
dapat menyebabkan terhambatnya aliran<br />
udara ke dalam tanah, sehingga<br />
mengganggu respirasi <strong>dan</strong> serapan hara<br />
oleh akar, serta aktivitas mikrobia yang<br />
menguntungkan.<br />
Oleh karena itu, manfaat air tanah<br />
bagi te<strong>tanaman</strong> tergantung pada<br />
kemampuan kita dalam meningkatkan<br />
peran yang menguntungkan <strong>dan</strong><br />
menekan peran yang merugikan tersebut.<br />
5.8.3. Proporsi <strong>dan</strong> Siklus Air Tanah<br />
Air di dunia 97,2 % berupa lautan <strong>dan</strong><br />
2,8% terdiri dari lembaran es <strong>dan</strong> gletser<br />
(2,15%), air artesis ( 0,62%) <strong>dan</strong> air<br />
lainnya (0,03%). Air lainnya ini meliputi<br />
<strong>dan</strong>au tawar (0,009%),<strong>dan</strong>au air asin<br />
(0,008%), air tanah (0,005%), air atmosfer<br />
*hujan <strong>dan</strong> kabut) (0,001%) <strong>dan</strong> air sungai<br />
(0,0001%) (Strahler <strong>dan</strong> Strahler cit.Foth,<br />
1984).secara keseluruhan dari total air<br />
dunia hanya 2,792% air tawar <strong>dan</strong><br />
0,005% diantaranya adalah air tanah.<br />
Kadar air tanah (water storage)<br />
merupakan selisih masuka air (water<br />
gain) dari presipitasi (meliputi hujan, salju,<br />
kabut) yang menginfiltrasi tanah ditambah<br />
hasil kondensasi (oleh <strong>tanaman</strong> <strong>dan</strong><br />
tanah) <strong>dan</strong> adsorpsi (oleh tanah)<br />
dikurangi air yang hilang (water loss)<br />
lewat evapo-transpirasi, aliran<br />
permukaan, perkolasi <strong>dan</strong> rembesan<br />
lateral, yang secara umum disebut<br />
sebagai persamaan air – tanah:<br />
KAT=masukan air – kehilangan air<br />
KAT adalah Kadar Air Tanah<br />
Oleh karena itu fluktuasi kadar air<br />
tanah periodikal, tergantung pada<br />
keseimbangan masukan <strong>dan</strong> kehilangan<br />
air tersebut.<br />
Siklus air tanah merupakan proses<br />
mekanika perubahan air, baik berupa (1).<br />
Perubahan fase yaitu, dari fase cair ke<br />
fase padat atau fase gas, maupun. (2).<br />
Perubahan situs (lokasi), yaitu dari air<br />
tanah menjadi air tanah menjadi air<br />
<strong>tanaman</strong> atau air hujan (atmosfer), air<br />
aliran (sungai) <strong>dan</strong> kembali ke situs air<br />
tanah, <strong>dan</strong> (3). Perubahan status, yaitu<br />
dari bentuk tidak tersedia (terikat kuat<br />
oleh tanah) menjadi tersedia bagi<br />
<strong>tanaman</strong> atau sebaliknya. Ketiga<br />
perubahan ini terjadi dalam sistem tanahair-te<strong>tanaman</strong>-atmosfer<br />
yang melibatkan<br />
tiga mekanisme utama, yaitu : (a).<br />
Retensi <strong>dan</strong> pergerakan air di dalam<br />
tanah. (b). Penyerapan (uptake) <strong>dan</strong><br />
translokasi air didalam tubuh <strong>tanaman</strong>,<br />
<strong>dan</strong> (c). Penguapan air<br />
(evapotranspirasi) ke atmosfer.<br />
187