teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>tanaman</strong>. Pada tahap pemeliharaan<br />
harus dikuasai berbagai teori tentang<br />
pupuk <strong>dan</strong> <strong>teknik</strong>-<strong>teknik</strong> pemupukan.<br />
Pengetahuan dasar yang baik tentang<br />
pupuk akan memudahkan pengelolaan<br />
pupuk <strong>dan</strong> mengembangkan formulasi<br />
yang tepat bagi <strong>tanaman</strong> agar<br />
penggunaannya efektif <strong>dan</strong> efisien.<br />
Teknik pemupukan sangat penting untuk<br />
dikuasai, agar <strong>tanaman</strong> yang<br />
dibudidayakan dapat tumbuh <strong>dan</strong><br />
berkembang dengan optimal.<br />
Selama masa budidaya, <strong>tanaman</strong><br />
sering mendapat masalah dari organisme<br />
pengganggu <strong>tanaman</strong> (OPT). Yang<br />
termasuk OPT adalah hama, pemyakit<br />
<strong>dan</strong> gulma. Ketiga OPT tersebut harus<br />
dikendalikan agar tidak menimbulkan<br />
kerugian bagi <strong>tanaman</strong>. Untuk<br />
mengendalikan OPT, harus dikuasai<br />
berbagai <strong>teknik</strong> pengendaliannya, seperti<br />
pengen-dalian secara kultur teknis, fisik,<br />
mekanis, biologi, kimia <strong>dan</strong> pengen-dalian<br />
secara terpadu.<br />
Perkembangan <strong>dan</strong> citra pertanian di<br />
Indonesia identik dengan kotor <strong>dan</strong><br />
cangkul. Untuk meningkatkan citra<br />
pertanian agar lebih modern <strong>dan</strong> bersih<br />
maka akan diinformasikan berbagai<br />
pengetahuan dasar tentang, <strong>teknik</strong> <strong>dan</strong><br />
keterampilan mengelola bibit <strong>tanaman</strong><br />
secara kultur jaringan serta berbagai<br />
sikap yang harus dikuasai agar<br />
menghasilkan bibit <strong>dan</strong> <strong>benih</strong> yang dapat<br />
tumbuh secara optimal.<br />
Dalam dua puluh tahun terakhir,<br />
perkembangan teknologi dalam bi<strong>dan</strong>g<br />
biologi berkembang dengan sangat pesat<br />
<strong>dan</strong> dikenal dengan ”bioteknologi”.<br />
Penerapan bioteknologi untuk <strong>tanaman</strong><br />
juga berkembang sangat pesat, sehingga<br />
dapat meningkatkan efektifitas <strong>dan</strong><br />
efisiensi budidaya terutama dalam<br />
penyediaan bibit <strong>tanaman</strong> <strong>dan</strong> <strong>tanaman</strong><br />
varietas unggul dalam waktu yang relatif<br />
singkat. Untuk memperkenalkan<br />
sekaligus memutakhirkan pengetahuan,<br />
keterampilan <strong>dan</strong> sikap dalam<br />
bioteknologi, maka akan dijelaskan<br />
tentang berbagai <strong>teknik</strong> untuk<br />
mem<strong>produksi</strong> <strong>tanaman</strong> secara kultur<br />
jaringan. Dalam <strong>teknik</strong> kultur jaringan<br />
akan dipelajari mulai dari <strong>teknik</strong><br />
menyiapkan sarana <strong>dan</strong> prasarana,<br />
<strong>tanaman</strong> induk, membuat media <strong>tanaman</strong>,<br />
inisiasi, subkultur, aklimatisasi <strong>dan</strong><br />
pembesaran bibit hingga bibit siap tanam.<br />
Untuk menggambarkan berkembangan<br />
rekayasa genetika pada bi<strong>dan</strong>g pertanian,<br />
akan dibahas secara singkat tentang<br />
bioteknologi pertanian, mulai dari<br />
perkembangan berbagai penemuan pada<br />
bi<strong>dan</strong>g boteknologi, materi genetik <strong>dan</strong><br />
beberapa contoh <strong>teknik</strong> kultur in vitro<br />
<strong>tanaman</strong>.<br />
1.1. Potensi Per<strong>benih</strong>an Tanaman<br />
Negara Republik Indonesia yang kita<br />
cintai mempunyai penduduk sebanyak<br />
238 juta jiwa (WWW.Datastatistik-<br />
Indonesia.com. , 2008). Sebagian besar<br />
penduduk Indonesia di Pulau Sumatera,<br />
Jawa, Kalimantan, Sulawesi <strong>dan</strong> Bali<br />
makanan pokoknya adalah nasi. Di<br />
kepulauan Nusa Tenggara Timur<br />
makanan pokonya adalah jagung.<br />
Di Kepulauan Maluku <strong>dan</strong> Papua<br />
makanan pokonya adalah sagu.<br />
Kebutuhan beras untuk satu tahun adalah<br />
sebanyak 32,49 juta ton<br />
(www.depkoninfo.goid.,2008). Kebutuhan<br />
<strong>benih</strong> padi di indonesia adalah sebanyak<br />
300.000 Ton per tahun. Produksi <strong>benih</strong><br />
padi indonesia tahun 2007 adalah<br />
106.700 ton. Hanya untuk kepentingan<br />
dalam negeri saja, masih terdapat<br />
peluang untuk mengupayakan <strong>produksi</strong><br />
<strong>benih</strong> padi per tahun sekitar 103.300 ton<br />
per tahun. Hal ini tentu saja merupakan<br />
peluang usaha di bi<strong>dan</strong>g agrobisnis<br />
industri <strong>benih</strong> padi yang sangat prospetif<br />
untuk saat ini <strong>dan</strong> masa-masa yang akan<br />
datang. Menurut hasil analisa usaha,<br />
dalam satu kali periode <strong>produksi</strong> padi<br />
dihasilkan keuntungan rata-rata sebanyak<br />
Rp. 5.000.000,- sampai dengan<br />
Teknik Pem<strong>benih</strong>an Tanaman 2