teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Adapun pada sistem alur perbanyakan<br />
ganda, setiap kelas <strong>benih</strong> dapat<br />
diperbanyak untuk menghasilkan<br />
kelas <strong>benih</strong> yang sama dengan<br />
maksimal generasi diperbanyak 4 kali.<br />
Dengan demikian, F3 dari kelas <strong>benih</strong><br />
penjenis bukan <strong>benih</strong> sebar,<br />
melainkan benis penjenis ke-3 yang<br />
dapat dijadikan sebagai bahan<br />
perbanyakan kelas <strong>benih</strong> penjenis ke-<br />
4 atau kelas <strong>benih</strong> dasar.<br />
Penerapan sistem alur<br />
perbanyakan <strong>benih</strong> selalu<br />
mempertimbangkan aspek volume<br />
kebutuhan <strong>benih</strong> <strong>dan</strong> indeks<br />
penangkaran <strong>benih</strong>. Oleh karenanya,<br />
penerapan alur generasi ganda tidak<br />
harus sampai generasi ke-4, tetapi<br />
dapat hanya sampai generasi ke-3<br />
atau ke-2 bila kebutuhan <strong>benih</strong> telah<br />
tercukupi.<br />
Selain dikenal dua sistem alur<br />
perbanyakan <strong>benih</strong>, sebagai strategi<br />
perbanyakan <strong>benih</strong>, sistem alur<br />
Gambar 4.12.<br />
Alur perbanyakan <strong>benih</strong> sistem monogeneration flow – transisi<br />
perbanyakan transisi pun dikenal pula<br />
dalam perbanyakan <strong>benih</strong> kacangkacangan.<br />
Pada sistem alur<br />
perbanyakan ini, <strong>benih</strong> diperbanyak<br />
secara alur generasi tunggal sampai<br />
dengan kelas <strong>benih</strong> pokok <strong>dan</strong><br />
slenajutnya <strong>benih</strong> diperbanyak secara<br />
alur ganda untuk menghasilkan kelas<br />
<strong>benih</strong> sebar. Hal ini pun diterapkan<br />
dengan pertimbangan kebutuhan<br />
<strong>benih</strong> di lapang sehingga tidak perlu<br />
<strong>benih</strong> F4.<br />
b. Faktor yang Mempengaruhi<br />
Mutu Benih<br />
Mutu <strong>benih</strong> merupakan<br />
perpaduan dari karakter genetik <strong>dan</strong><br />
pengaruh lingkungan. Adapun faktorfaktor<br />
yang berpengaruh terhadap<br />
mutu <strong>benih</strong> antara lain faktor genetika,<br />
faktor lingkungan <strong>dan</strong> faktor status<br />
<strong>benih</strong> (kondisi fisik <strong>dan</strong> fisiologis<br />
<strong>benih</strong>).<br />
111