02.07.2013 Views

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk

teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 1 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

yang dicantumkan di dalam label<br />

<strong>benih</strong>.<br />

Secara umum, komponen mutu<br />

benis dibedakan menjadi tiga, yaitu<br />

komponen mutu fisik, fisiologis, <strong>dan</strong><br />

genetik. Sekarang pasar sudah<br />

mendesak dimasukkannya komponen<br />

mutu pathologis. Komponen mutu fisik<br />

adalah kondisi fisik <strong>benih</strong> yang<br />

menyangkut warna, bentuk, ukuran,<br />

bobot, tekstur permukaan, tingkat<br />

kerusakan fisik, kebersihan, <strong>dan</strong><br />

keseragaman. Komponen mutu<br />

fisiologis adalah hal yang berkait-an<br />

dengan daya hidup <strong>benih</strong> jika<br />

ditumbuhkan (dikecambahkan), baik<br />

pada kondisi yang menguntungkan<br />

(optimum) maupun kurang menguntungkan<br />

(suboptimum). Komponen<br />

mutu genetik adalah hal yang<br />

berkaitan dengan kebenaran dari<br />

varietas <strong>benih</strong>, baik secara fenotip<br />

(fisik) maupun genetiknya. Adapun<br />

mutu pathologis berkaitan dengan ada<br />

tidaknya serangan penyakit pada<br />

<strong>benih</strong> serta tingkat serangan yang<br />

terjadi.<br />

Pada label <strong>benih</strong>, unsur-unsur<br />

mutu <strong>benih</strong> yang dicantumkannya<br />

meliputi kadar air, komponen <strong>benih</strong><br />

murni, campuran varietas lain, kotoran<br />

<strong>dan</strong> daya tumbuh. Hal yang berkaitan<br />

dengan ada atau tidaknya <strong>dan</strong><br />

besarnya serangan penyakit yang<br />

terjadi, di Indonesia, belum<br />

dicantumkan dalam label sertifikat<br />

<strong>benih</strong>.<br />

a. Kriteria <strong>benih</strong> bermutu<br />

Penggunaan <strong>benih</strong> bermutu<br />

dalam budi daya akan meningkatkan<br />

efektivitas <strong>dan</strong> efisiensi karena<br />

populasi <strong>tanaman</strong> yang akan tumbuh<br />

dapat diperkirakan sebelumnya, yaitu<br />

dari data (label) daya berkecambah<br />

<strong>dan</strong> nilai kemurniannya. Dengan<br />

demikian, dapat diperkirakan jumlah<br />

<strong>benih</strong> yang akan ditanam <strong>dan</strong> <strong>benih</strong><br />

sulaman, diperkirakan jumlah <strong>benih</strong><br />

yang akan ditanam <strong>dan</strong> <strong>benih</strong><br />

sulaman.<br />

Secara fisik, <strong>benih</strong> bermutu<br />

menampakkan ciri-ciri berikut: (a).<br />

Benih bersih <strong>dan</strong> terbebas dari<br />

kotoran, seperti potongan tangkai, bijibijian<br />

lain, debu <strong>dan</strong> kerikil. (b).<br />

Benih murni, tidak tercampur dengan<br />

varietas lain. (c). Warna <strong>benih</strong> terang<br />

<strong>dan</strong> tidak kusam. (d). Benih mulus,<br />

tidak berbercak, kulit tidak terkelupas.<br />

(e). Sehat, bernas, tidak keriput,<br />

ukurannya normal <strong>dan</strong> seragam.<br />

Selain itu, <strong>benih</strong> dianggap<br />

bermutu tinggi jika memiliki daya<br />

tumbuh (daya berkecambah) lebih dari<br />

80% (tergantung jenis <strong>dan</strong> kelas<br />

<strong>benih</strong>) <strong>dan</strong> nilai kadar air di bawah<br />

13% (tergantung jenis <strong>benih</strong>nya; <strong>benih</strong><br />

kedelai mesti lebih rendah lagi).<br />

b. Kelas <strong>benih</strong><br />

Benih merupakan hasil akhir dari<br />

proses panjang yang dilakukan oleh<br />

seorang pemulia <strong>tanaman</strong> dalam<br />

merakit sebuah varietas baru. Jika<br />

proses penyebaran varietas baru dari<br />

pemulia kepada petani dilakukan<br />

secara langsung maka jumlah <strong>benih</strong><br />

yang tersedia tidak mencukupi<br />

kebutuhans seluruh petani.<br />

Untuk mengatasi keterbatasan<br />

jumlah <strong>benih</strong> hasil pemuliaan ini,<br />

dibutuhkan kegiatan perbanyakan<br />

<strong>benih</strong> atau <strong>produksi</strong> <strong>benih</strong>. Sistem<br />

perbanyakan <strong>benih</strong> dilakukan secara<br />

berjenjang dengan selalu<br />

108

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!