11.07.2015 Views

ilmu hukum - perpustakaan universitas riau

ilmu hukum - perpustakaan universitas riau

ilmu hukum - perpustakaan universitas riau

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

EMILDA FIRDAUSVOLUME2 No. 1 Agustus 201114Ketentuan serupa juga terdapat dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2004 yangmerupakan pengganti Undang-Undang No.22 Tahun 1999. Dari ketentuan ini dapat kitamenyimpulkan bahwa kalimat “Desa adalah kesatuan masyarakat <strong>hukum</strong> yang memilikibatas-batas wilayah yang berwewenang untuk mengatur dan mengurus kepentinganmasyarakat setempat”. ini dapat diartikan desa adalah daerah otonom karena adanyakewenangan yang diberikan perundangan-undangan kepada desa untuk mengurus sendirikepentingan masyarakat desa setempat, yang mana kewenangan untuk mengatur danmengurus kepentingan sediri merupakan inti makna dari istilah otonomi.Dalam pengertian sosiologis, desa digambarkan sebagai suatu bentuk kesatuanmasyarakat atau komunitas penduduk yang bertempat tinggal dalam suatu lingkungandimana mereka saling mengenal dan corak kehidupan mereka relatif homogen serta banyakbergantung kepada alam.Dari sudut pandang politik dan administrasi pemerintahan, desa dipahami sebagaisuatu daerah kesatuan <strong>hukum</strong> dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa(memiliki wewenang) mengadakan pemerintahan sendiri. Pengertian ini sangat menekankanadanya otonomi untuk membangun tata kehidupan desa bagi kepentinganpenduduk.Munculnya otoritas politik di dalam suatu komunitas yang disebut dengan desa secarainternal mudah dipahami, dengan melihat sejarah perkembangannya. Secara faktualjumlah penduduk bertambah dan masalah-masalah berkaitan dengan kepentinganmasyarakat bertambah. Kenyataan tersebut sudah barang tentu mendorong munculnyasuatu otoritas yang diharapkan dapat mengatasi berbagai persoalan yang merealisasikanaspirasi yang berkembang.Berdasarkan aspek yuridis formal, maka perkembangan desa di Indonesia dapatditelusuri melalui implementasi berbagai produk perundang-undangan yang mengaturtentang desa. Mulai dari Pasca masa kemerdekaan hingga produk <strong>hukum</strong> PemerintahanRepublik Indonesia sekarang.1. BPD Pasca Kemerdekaan dan Era Pemerintahan Orde lama (1945-1965)Sejak awal kemerdekaan Pemerintah Indonesia telah memberikan pengakuanterhadap kedudukan dan keberadaan Desa. Dalam penjelasan Pasal 18 Undang-UndangDasar 1945 Nomor II disebutkan bahwa:“Dalam teritorial Negara Indonesia terdapat lebih kurang 250 Zelfbestuurundelandschappendan Volksgemmeenschappen seperti Desa di Jawa dan Bali. Daerahdaerahitu mempunyai susunan asli dan oleh karenanya dapat dianggap sebagai daerahyang bersifat istimewa. Negara Republik Indonesia menghormati kedudukan daerahdaerahistimewa tersebut dan segala peraturan Negara yang mengenai daerah-daerahitu akan mengingati hak asal-usul daerah tersebut.”Peraturan perundang-undangan pertama yang dibentuk untuk mengaturpenyelenggaraan pemerintahan desa saat berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 adalahUndang-Undang Nomor. 19 Tahun 1965 tentang Desa Praja. Dengan dibentuknya undang-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!