JURNALILMU HUKUM43adanya, dapat disimpulkan bahwa nama Kuala Tungkal lebih dulu dikenal, dan kehidupanmasyarakat di Kuala Tungkal lebih dahulu daripada masyarakat Tungkal Ulu. Ini artinyabertolak belakang dengan pendapat di atas. Dengan demikian, pendapat bahwa namaTungkal berasal dari kata “Tunggal” memiliki dasar yang lemah.Versi kedua, adalah berdasarkan tulisan HA Rivai 4 , seorang tokoh cendekiawanTungkal Ulu yang menulis Tambo Tungkal Ulu. Tulisan yang bercerita tentang apa yangdikisahkan dalam Tambo Tungkal Ulu juga diceritakan A Mukti Nasrudin 5 dalammakalahnya berjudul Jambi dalam Sejarah Nusantara 692-1949. Menurut kedua sumberini, orang-orang Tungkal Ulu sekarang jauh lebih dahulu mendiami daerah di ulu SungaiPengabuan ini. Orang-orang Tungkal Ulu diyakini berasal dari Pagaruyung bersamaandengan eksodusnya orang-orang Pagaruyung ke daerah lain dalam Propinsi Jambisekarang. Bukti kultural dan <strong>hukum</strong> adat menunjukkan bahwa pendapat tersebut adabenarnya. Terdapat sejumlah persamaan dalam <strong>hukum</strong> adat dan bahasa.Apa yang dituliskan HA Rivai dalam Tambo Tungkal Ulu, adalah berdasarkanpertemuan para Penghulu Kepala Dusun, Rio, dan Demong dalam Marga Tungkal Uluyang diadakan pada tahun 1968 di Pelabuhan Dagang. Di antara tokoh-tokoh yang hadirwaktu itu, terdapat nama Rio Muhammad Aji dari Lubuk Bernai, Hamzah bin H Tayibdari Merlung, Rio Sigeh dari Lubuk Kambing. Penghulu Zulkifli dari Penyabungan, RadenIbrahim dari Dusun Mudo, dan HA Rivai sendiri mewakili Pelabuhan Dagang. 6Orang-orang Minangkabau yang eksodus ke Tungkal Ulu sekarang bersamaan denganmereka yang juga mendiami sejumlah wilayah lain di Jambi dalam catatan Nasrudin adalahanak keturunan Adityawarman, Raja Melayu yang terkenal yang mendirikan KerajaanPagaruyung yang dipimpin oleh seorang Menteri bernama Datuk Malin Andiko Srimaharajo.Karena itulah mereka yang pertama kali kemudian mendiami wilayah Tungkal Ulu sekarangdisebut juga Suku Mandaliko. Jika tesis ini benar adanya, maka peristiwa eksodusnya orangMinangkabau ke Tungkal Ulu diperkirakan terjadi pada abad ke-15 dan orang-orang yangdatang dari Minangkabau tersebut telah memeluk Agama Islam.Hanya saja, rombongan orang-orang Minangkabau yang datang ke Tungkal mendapatibahwa daerah ini telah pula berpenghuni manusia diantaranya di Merlung, Tanjung Pakudan Suban, yaitu masyarakat peninggalan Kerajaan Kuntala. Mereka telah pulamempunyai struktur pemerintahan yang dikepalai seorang Demong.Pada mulanya, rakyat Kedemongan tidak mau tunduk kepada pendatang asalMinangkabau, tapi lama kelamaan mereka sepakat untuk berbaur menjadi masyarakatyang satu, dengan catatan tidak semua <strong>hukum</strong> adat Minangkabau dapat diterapkan diTungkal.Struktur pemerintahan pada masa itu tidak jauh berbeda dengan strukturpemerintahan di Minangkabau negeri asal Suku Mandaliko. Wilayah Tungkal Ulu dibagidalam tiga areal atau disebut ‘suku nan tigo. Tiga suku yang dimaksud adalah anakanaknyayang mendiami tiga wilayah masing-masing, Lubuk Kambing, Lubuk Bernai (Tanjung4HA Rivai, Tambo Tungkal Ulu, Tidak diterbitkan.5A. Mukti Nasrudin, Jambi dalam Sejarah Nusantara, makalah, Tidak diterbitkan, Jambi, 1989.6Rajo Bujang, dkk, Op.Cit, hal. 22.
ERDIANTOVOLUME2 No. 1 Agustus 201144Genting) dan Rantau Benar sekarang. Pada perkembangannya masyarakat perantauan asalMinangkabau berbaur dengan masyarakat Melayu asal Johor menjadi masyarakat TungkalUlu setelah Kerajaan Johor menaklukkan Tungkal. Yang memberi nama Tungkal adalah parabangsawan Johor yang tersesat dalam perjalanannya menuju Indragiri. Nama Tungkal diambildari nama kayu yang banyak ditemui di kuala sungai Pengabuan.Sekembalinya mereka ke Johor, Sultan memerintahkan untuk mendatangi kembaliSungai Tungkal untuk melakukan invasi. Invasi kesultanan Johor berhasil dilakukandengan damai. Para petinggi Johor dan Minang akhirnya sepakat membagi anak keturunanDatuk Mandaliko dalam beberapa suku, yaitu Suku Benaluh yang pemimpinya bergelarPaduko, Suku Lingkis yang pemimpinya bergelar Rio Singokarti, suku Runai Air Talunyang pemimpinnya bergelar Rio Manaleko Eleng, serta suku Dusun Baru yangpemimpinnya bergelar Rio Manaleko Panai. 7Versi ketiga adalah berasal dari makna kata “tungkal” dalam Bahasa Ogan diSumatera Selatan yang berarti bukit. Pengartian Tungkal sebagai bukit masuk akal karenapada masa lalu yang ada hanya lah Tungkal saja tanpa ada pembagian antara ilir dan ulu.Tungkal pada masa lalu hanya terdapat di bagian ulu yang merupakan daerah perbukitandalam kawasan yang sekarang disebut dengan nama Taman Nasional Bukit Tiga Puluh,sebuah kawasan perbukitan di pesisir timur Sumatera. Oleh karena itu tidak lahmengherankan jika ternyata istilah “Tungkal” tidak saja digunakan di Provinsi Jambi,tetapi terdapat juga nama daerah di empat provinsi lain yang menggunakan kata Tungkal.Daerah-daerah tersebut adalah:Kecamatan· Tungkal Ulu, Tanjung Jabung Barat· Tungkal Ilir, Tanjung Jabung Barat· Tungkal Ilir, Banyuasin· Tungkal Jaya, Musi BanyuasinDesa/kelurahan· Lawe Tungkal, Tanoh Alas, Aceh Tenggara· Tungkal Selatan, Pariaman Utara, Pariaman· Tungkal Utara, Pariaman Utara, Pariaman· Tungkal Harapan, Tungkal Ilir, Tanjung Jabung Barat· Tungkal IV Kota, Tungkal Ilir, Tanjung Jabung Barat· Tungkal III, Tungkal Ilir, Tanjung Jabung Barat· Tungkal II, Tungkal Ilir, Tanjung Jabung Barat· Tungkal I, Tungkal Ilir, Tanjung Jabung Barat· Tungkal V, Seberang Kota, Tanjung Jabung Barat· Tungkal IV Desa, Seberang Kota, Tanjung Jabung Barat· Tungkal, Muara Enim, Muara Enim· Simpang Tungkal, Tungkal Jaya, Musi Banyuasin· Pangkalan Tungkal, Tungkal Jaya, Musi Banyuasin· Tungkal I, Pinoraya, Bengkulu Selatan· Tungkal II, Pinoraya, Bengkulu Selatan. 87Ibid, hal. 29.
- Page 2 and 3: JURNALILMU HUKUMIJurnalILMUHUKUMJUR
- Page 4 and 5: JURNALILMU HUKUMIIIPENGANTAR REDAKS
- Page 6 and 7: JURNALILMU HUKUM1KEDUDUKAN IZIN LIN
- Page 8 and 9: JURNALILMU HUKUM3Berdasarkan hal di
- Page 10 and 11: JURNALILMU HUKUM5lingkungan diatur
- Page 12 and 13: JURNALILMU HUKUM7Pola perizinan di
- Page 14 and 15: JURNALILMU HUKUM9F. Daftar PustakaB
- Page 16 and 17: JURNALILMU HUKUM11dan pembangunan y
- Page 18 and 19: JURNALILMU HUKUM13disebut dengan Pe
- Page 20 and 21: JURNALILMU HUKUM15undang ini maka s
- Page 22 and 23: JURNALILMU HUKUM17Dalam Undang-Unda
- Page 24 and 25: JURNALILMU HUKUM19bertanggung jawab
- Page 26 and 27: JURNALILMU HUKUM21Handajaningrat, S
- Page 28 and 29: JURNALILMU HUKUM23menambah beban po
- Page 30 and 31: JURNALILMU HUKUM25yang sangat besar
- Page 32 and 33: JURNALILMU HUKUM27Terkait kebijakan
- Page 34 and 35: JURNALILMU HUKUM29MakalahAbdul Bari
- Page 36 and 37: JURNALILMU HUKUM31pemerintahan naga
- Page 38 and 39: JURNALILMU HUKUM33Tabel. 1Nagari da
- Page 40 and 41: JURNALILMU HUKUM354. Hilangnya jaba
- Page 42 and 43: JURNALILMU HUKUM37Kepala DesaKepala
- Page 44 and 45: JURNALILMU HUKUM39i. Tanah, hutan,
- Page 46 and 47: JURNALILMU HUKUM41PERKEMBANGAN KELE
- Page 50 and 51: JURNALILMU HUKUM45Versi keempat, te
- Page 52 and 53: JURNALILMU HUKUM47Kijang bertemu ki
- Page 54 and 55: JURNALILMU HUKUM49Dalam buku Sejara
- Page 56 and 57: JURNALILMU HUKUM51Setelah ditetapka
- Page 58 and 59: JURNALILMU HUKUM53hubungan darat an
- Page 60 and 61: JURNALILMU HUKUM55Kewedanaan Muara
- Page 62 and 63: JURNALILMU HUKUM57menggunakan kapal
- Page 64 and 65: JURNALILMU HUKUM59ternyata Kabupate
- Page 66 and 67: JURNALILMU HUKUM61PERGESERAN PERAN
- Page 68 and 69: JURNALILMU HUKUM63sesuai dengan cit
- Page 71 and 72: JUNAIDIVOLUME2 No. 1 Agustus 201166
- Page 73 and 74: JUNAIDIVOLUME2 No. 1 Agustus 201168
- Page 75 and 76: JUNAIDIVOLUME2 No. 1 Agustus 201170
- Page 77 and 78: JUNAIDIVOLUME2 No. 1 Agustus 201172
- Page 79 and 80: JUNAIDIVOLUME2 No. 1 Agustus 201174
- Page 81 and 82: MEXSASAI INDRAVOLUME2 No. 1 Agustus
- Page 83 and 84: MEXSASAI INDRAVOLUME2 No. 1 Agustus
- Page 85 and 86: MEXSASAI INDRAVOLUME2 No. 1 Agustus
- Page 87 and 88: MEXSASAI INDRAVOLUME2 No. 1 Agustus
- Page 89 and 90: VOLUME2 No. 1 Agustus 201184IMPLEME
- Page 91 and 92: ROMIVOLUME2 No. 1 Agustus 201186Sel
- Page 93 and 94: ROMIVOLUME2 No. 1 Agustus 201188ren
- Page 95 and 96: ROMIVOLUME2 No. 1 Agustus 201190Ist
- Page 97 and 98: ROMIVOLUME2 No. 1 Agustus 201192yan
- Page 99 and 100:
ROMIVOLUME2 No. 1 Agustus 201194dal
- Page 101 and 102:
VOLUME2 No. 1 Agustus 201196PERBAIK
- Page 103 and 104:
AZMI FENDRIVOLUME2 No. 1 Agustus 20
- Page 105 and 106:
AZMI FENDRIVOLUME 1002 No. 1 Agustu
- Page 107 and 108:
AZMI FENDRIVOLUME 1022 No. 1 Agustu
- Page 109 and 110:
AZMI FENDRIVOLUME 1042 No. 1 Agustu
- Page 111 and 112:
AZMI FENDRIVOLUME 1062 No. 1 Agustu
- Page 113 and 114:
VOLUME 1082 No. 1 Agustus 2011KONTR
- Page 115 and 116:
FRENADIN ADEGUSTARA, DKKVOLUME 1102
- Page 117 and 118:
FRENADIN ADEGUSTARA, DKKVOLUME 1122
- Page 119 and 120:
FRENADIN ADEGUSTARA, DKKVOLUME 1142
- Page 121 and 122:
FRENADIN ADEGUSTARA, DKKVOLUME 1162
- Page 123 and 124:
FRENADIN ADEGUSTARA, DKKVOLUME 1182
- Page 125 and 126:
FRENADIN ADEGUSTARA, DKKVOLUME 1202
- Page 127 and 128:
FRENADIN ADEGUSTARA, DKKVOLUME 1222
- Page 129 and 130:
VOLUME 1242 No. 1 Agustus 20115. Er
- Page 131:
VOLUME 1262 No. 1 Agustus 20116. Na