JURNALILMU HUKUM29MakalahAbdul Bari Azed/Hendra Nurtjahyo, 2010, Refleksi Legal Filosofis Eksistensi PemilukadaLangsung Dalam Demokrasi Indonesia, Makalah, Disampaikan pada Seminar RefleksiPemilukada: Pengaturan, Pelaksanaan Serta Dampaknya Terhadap Pembangunandan Pemerintahan, Universitas Jambi, tanggal 15 Mei 2010Ansorullah, 2010, Pilkada Langsung: Implikasi dan Pengaturan Ke Depan, Makalah,Disampaikan pada Seminar Refleksi Pemilukada: Pengaturan, Pelaksanaan SertaDampaknya Terhadap Pembangunan dan Pemerintahan, Universitas Jambi, tanggal15 Mei 2010Mirza Nst, 2010, Politik Hukum Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung DalamPerundang-undangan Indonesia, Makalah, disampaikan pada Seminar “PolitikHukum Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung Dalam Perundang-undanganIndonesia” di Jambi, dalam Pertemuan BKS Dekan FH PTN Se-Indonesia, tanggal24 November 2008Ramly Hutabarat, 2010, Politik Hukum Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah(Pemilukada) Dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945, Makalah, disampaikan pada Seminar Refleksi Pemilukada Pengaturan,Pelaksanaan serta Dampaknya terhadap pembangunan dan pemerintahan diUniversitas Jambi tanggal 15 Mei 2010.Sukamto Satoto, 2010, Demokrasi dan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung,Makalah pada Acara Uji Sahih Naskah Akademik dan RUU Pemilihan Kepala Daerah”yang diselenggarakan FH Unja kerjasaman dengan DPD RI, Jambi, 2 Februari 2009.Internethttp://www.antaranews.com/berita/1293630961/sengketa-pilkada-paling-banyakdiperkarakanhttp://hminews.com/news/korupsi-kepala-daerah-yang-terpilih-yang-jadi-terdakwa/Media MassaKOMPAS, edisi 11 Februari 2011Peraturan Perundang-undanganUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilihan UmumPeraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan,dan Pemberhentian Kepala Daerah.
VOLUME2 No. 1 Agustus 201130DESA SEBAGAI UNIT PEMERINTAHAN TERENDAHDI KOTA PARIAMANHENGKI ANDORAKompl. Puri Filano Asri Blok D No. 5 Kubu DalamParak Karakah-PadangAbstrakPariaman menerapkan sistem pemerintahan desasebagai sistem pemerintahan terendah yang terdiridari 55 desa dan 16 kelurahan. Kebijakan ini didasarkanpada beberapa pertimbangan, yaitu: i)masyarakat telah merasa nyaman dengan penerapansistem pemerintahan desa; ii) penyatuandesa-desa ke dalam nagari akan menyebabkan berkurangnyaalokasi dana yang akan diterima dariPemerintah; iii) kalaupun ingin diubah sistempemerintahan desa ini, para responden lebih cenderungmenginginkan agar diubah menjadi sistemkelurahan dengan dasar pertimbangan bahwamasyarakat di Kota Pariaman sudah heterogen; daniv) penerapan sistem pemerintahan nagari akanmenimbulkan hilangnya jabatan publik dan lapangankerja masyarakat yang duduk dalam strukturkelembagaan desa.AbstractPariaman apply two system of lowest government inits region, namely the system of Desa and system ofKelurahan. Number of desa is 55 Desa and number ofKelurahan is 16 Kelurahan. Pariaman not want to applythe system of Nagari, with arguing: i) in ruralcommunities have felt comfortable with the system ofDesa (status quo); i) the establishment of Nagarigovernment system will cause a reduction in theallocation of development fund from the goverment;iii) Pariaman already heterogenous society; and iv)the establishment of Nagari system will cause losspublic office and employment for people who sit in theDesa institutional structures. Desa in Pariamanperformed in accordance with Local Regulation No. 7of 2007 on Desa. Institutional Desa consist of Desagovernment, Badan Permusyawaratan Desa (BPD),and another Desa Institutional.Kata kunci: Desa, kelurahan, dan nagari.A. PendahuluanPerubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentarlisasi menujusistem desentralisasi menyebabkan terbukanya ruang bagi Daerah untuk mengurus danmengatur rumah tangganya sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Atas dasaritu, Daerah bisa saja mengambil kebijakan pembenahan sistem pemerintahan sesuaidengan kondisi sosial budaya dan aspirasi masyarakat di Daerah.Secara konstitusional, tindakan itu dibenarkan oleh UUD 1945. Setidaknya, hal tersebutdapat dibaca pada Pasal 18 B UUD 1945. Dalam Pasal 18 B UUD 1945 dijelaskanbahwa negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yangbersifat khusus atau bersifat istimewa. Pengakuan dan penghormatan tersebut sepanjangsatuan-satuan masyarakat <strong>hukum</strong> adat dan hak-hak tradisionalnya masih hidup dan sesuaidengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.Pada level kebijakan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dapat dikatakan telahmengambil langkah progresif dalam menyikapi hal tersebut. Sejak tahun 2000, PemerintahProvinsi Sumatera Barat telah membenahi sistem pemerintahan terendah diKabupaten dengan menerapkan kembali sistem pemerintahan nagari melalui PeraturanDaerah Provinsi No. 9 tahun 2000 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Nagari.Nagari sebagai sistem pemerintahan asli dari masyarakat <strong>hukum</strong> adat Minangkabau,memang pada awalnya hanya dimungkinkan pada daerah kabupaten saja. Namun melaluiPerda Provinsi No. 2 tahun 2007 tentang Pemerintahan Nagari, peluang penerapan sistem
- Page 2 and 3: JURNALILMU HUKUMIJurnalILMUHUKUMJUR
- Page 4 and 5: JURNALILMU HUKUMIIIPENGANTAR REDAKS
- Page 6 and 7: JURNALILMU HUKUM1KEDUDUKAN IZIN LIN
- Page 8 and 9: JURNALILMU HUKUM3Berdasarkan hal di
- Page 10 and 11: JURNALILMU HUKUM5lingkungan diatur
- Page 12 and 13: JURNALILMU HUKUM7Pola perizinan di
- Page 14 and 15: JURNALILMU HUKUM9F. Daftar PustakaB
- Page 16 and 17: JURNALILMU HUKUM11dan pembangunan y
- Page 18 and 19: JURNALILMU HUKUM13disebut dengan Pe
- Page 20 and 21: JURNALILMU HUKUM15undang ini maka s
- Page 22 and 23: JURNALILMU HUKUM17Dalam Undang-Unda
- Page 24 and 25: JURNALILMU HUKUM19bertanggung jawab
- Page 26 and 27: JURNALILMU HUKUM21Handajaningrat, S
- Page 28 and 29: JURNALILMU HUKUM23menambah beban po
- Page 30 and 31: JURNALILMU HUKUM25yang sangat besar
- Page 32 and 33: JURNALILMU HUKUM27Terkait kebijakan
- Page 36 and 37: JURNALILMU HUKUM31pemerintahan naga
- Page 38 and 39: JURNALILMU HUKUM33Tabel. 1Nagari da
- Page 40 and 41: JURNALILMU HUKUM354. Hilangnya jaba
- Page 42 and 43: JURNALILMU HUKUM37Kepala DesaKepala
- Page 44 and 45: JURNALILMU HUKUM39i. Tanah, hutan,
- Page 46 and 47: JURNALILMU HUKUM41PERKEMBANGAN KELE
- Page 48 and 49: JURNALILMU HUKUM43adanya, dapat dis
- Page 50 and 51: JURNALILMU HUKUM45Versi keempat, te
- Page 52 and 53: JURNALILMU HUKUM47Kijang bertemu ki
- Page 54 and 55: JURNALILMU HUKUM49Dalam buku Sejara
- Page 56 and 57: JURNALILMU HUKUM51Setelah ditetapka
- Page 58 and 59: JURNALILMU HUKUM53hubungan darat an
- Page 60 and 61: JURNALILMU HUKUM55Kewedanaan Muara
- Page 62 and 63: JURNALILMU HUKUM57menggunakan kapal
- Page 64 and 65: JURNALILMU HUKUM59ternyata Kabupate
- Page 66 and 67: JURNALILMU HUKUM61PERGESERAN PERAN
- Page 68 and 69: JURNALILMU HUKUM63sesuai dengan cit
- Page 71 and 72: JUNAIDIVOLUME2 No. 1 Agustus 201166
- Page 73 and 74: JUNAIDIVOLUME2 No. 1 Agustus 201168
- Page 75 and 76: JUNAIDIVOLUME2 No. 1 Agustus 201170
- Page 77 and 78: JUNAIDIVOLUME2 No. 1 Agustus 201172
- Page 79 and 80: JUNAIDIVOLUME2 No. 1 Agustus 201174
- Page 81 and 82: MEXSASAI INDRAVOLUME2 No. 1 Agustus
- Page 83 and 84: MEXSASAI INDRAVOLUME2 No. 1 Agustus
- Page 85 and 86:
MEXSASAI INDRAVOLUME2 No. 1 Agustus
- Page 87 and 88:
MEXSASAI INDRAVOLUME2 No. 1 Agustus
- Page 89 and 90:
VOLUME2 No. 1 Agustus 201184IMPLEME
- Page 91 and 92:
ROMIVOLUME2 No. 1 Agustus 201186Sel
- Page 93 and 94:
ROMIVOLUME2 No. 1 Agustus 201188ren
- Page 95 and 96:
ROMIVOLUME2 No. 1 Agustus 201190Ist
- Page 97 and 98:
ROMIVOLUME2 No. 1 Agustus 201192yan
- Page 99 and 100:
ROMIVOLUME2 No. 1 Agustus 201194dal
- Page 101 and 102:
VOLUME2 No. 1 Agustus 201196PERBAIK
- Page 103 and 104:
AZMI FENDRIVOLUME2 No. 1 Agustus 20
- Page 105 and 106:
AZMI FENDRIVOLUME 1002 No. 1 Agustu
- Page 107 and 108:
AZMI FENDRIVOLUME 1022 No. 1 Agustu
- Page 109 and 110:
AZMI FENDRIVOLUME 1042 No. 1 Agustu
- Page 111 and 112:
AZMI FENDRIVOLUME 1062 No. 1 Agustu
- Page 113 and 114:
VOLUME 1082 No. 1 Agustus 2011KONTR
- Page 115 and 116:
FRENADIN ADEGUSTARA, DKKVOLUME 1102
- Page 117 and 118:
FRENADIN ADEGUSTARA, DKKVOLUME 1122
- Page 119 and 120:
FRENADIN ADEGUSTARA, DKKVOLUME 1142
- Page 121 and 122:
FRENADIN ADEGUSTARA, DKKVOLUME 1162
- Page 123 and 124:
FRENADIN ADEGUSTARA, DKKVOLUME 1182
- Page 125 and 126:
FRENADIN ADEGUSTARA, DKKVOLUME 1202
- Page 127 and 128:
FRENADIN ADEGUSTARA, DKKVOLUME 1222
- Page 129 and 130:
VOLUME 1242 No. 1 Agustus 20115. Er
- Page 131:
VOLUME 1262 No. 1 Agustus 20116. Na