11.07.2015 Views

ilmu hukum - perpustakaan universitas riau

ilmu hukum - perpustakaan universitas riau

ilmu hukum - perpustakaan universitas riau

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

JURNALILMU HUKUM67Pada fase berikutnya dalam sejarah perjalanan bangsa yaitu masa Orde Lama,peran partai politik sebagai wadah penyalur aspirasi politik rakyat juga belum terlaksanasesuai dengan yang diharapkan. Partai politik cenderung terperangkap oleh kepentinganpartai dan/atau kelompoknya masing-masing dan bukan kepentingan rakyat secarakeseluruhan. Sebagai akibat daripadanya adalah terjadinya ketidak stabilan sistemkehidupan politik dan kemasyarakatan yang ditandai dengan berganti-gantinya kabinet,partai politik tidak berfungsi dan politik dijadikan panglima, aspirasi rakyat tidaktersalurkan akibatnya kebijaksanaan politik yang dikeluarkan saat itu lebih bernuansakepentingan politik dari pada kepentingan ekonomi, rasa keadilan terusik dan ketidakpuasan semakin mengental, demokrasi hanya dijadikan jargon politik, tapi tidak disertaidengan upaya memberdayakan pendidikan politik rakyat.Di zaman pemerintahan Orde Baru, peran partai politik dalam kehidupan berbangsadicoba ditata melalui UU No. 3 Tahun 1973, partai politik yang jumlahnya cukup banyakdi tata menjadi 3 kekuatan sosial politikyang terdiri dari 2 partai politik yaitu PPP danPDI serta 1 Golkar. Namun penataan partai politik tersebut ternyata tidak membuatsemakin berperannya partai politik sebagai wadah penyalur aspirasi politik rakyat. Partaipolitik yang diharapkan dapat mewadahi aspirasi politik rakyat yang terkristal menjadikebijakan publik yang populis tidak terwujud. Hal ini terlihat dari kebijaksanaan publikyang dihasilkan pada pemerintahan orde baru ternyata kurang memperhatikan aspirasipolitik rakyat dan cenderung merupakan sarana legitimasi kepentingan penguasa dankelompok tertentu. Akibatnya pembangunan nasional bukan melakukan pemerataan dankesejahteraan namun menimbulkan ketimpangan dan kesenjangan sosial di berbagai aspekkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini dikarenakan peran partaipolitik sebagai wadah penyalur aspirasi politik rakyat oleh pemerintahan orde baru tidakditempatkan sebagai kekuatan politk bangsa tetapi hanya ditempatkan sebagai mesinpolitik penguasa dan assesoris demokrasi untuk legitimasi kekuasaan semata. Akibatnyaperan partai politik sebagai wadah penyalur betul-betul terbukti nyaris bersifat manduldan hampir-hampir tak berfungsi.Era reformasi muncul sebagai gerakan korektif dan pelopor perubahanperubahanmendasar di berbagai aspek kehidupan. Gerakan reformasi yang melahirkan prosesperubahan dan melengserkan pemerintahan orde baru dan melahirkan UU No. 3 Tahun1999 tentang partai politik memungkinkan sistem multi partai kembali bermunculan.Harapan peran partai sebagai wadah penyalur aspirasi politik akan semakin baik, meskipunhingga saat ini belum menunjukkan kenyataan. Hal ini terlihat dari kampanye Pemiluyang masih diwarnai banyaknya partai politik yang tidak mengaktualisasikan aspirasirakyat dalam wujud program partai yang akan diperjuangkan. Mirip dengan fenomenalama dimana yang ada hanya janji dan slogan-slogan kepentingan politik sesaat. Meskipunrezim otoriter telah berakhir dan keran demokrasi telah dibuka secara luas sejalan denganbergulirnya proses reformasi, namun perkembangan demokrasi belum terarah secarabaik dan aspirasi masyarakat belum terpenuhi secara maksimal. Aspirasi rakyat belumtertangkap, terartikulasi, dan teragregasikan secara transparan dan konsisten. Distorsiatas aspirasi, kepentingan, dan kekuasaan rakyat masih sangat terasa dalam kehidupanpolitik, baik distorsi yang datangnya dari elit politik, penyelenggara negara, pemerintah,maupun kelompokkelompok kepentingan. Di lain pihak, institusi pemerintah dan negara

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!