11.07.2015 Views

ilmu hukum - perpustakaan universitas riau

ilmu hukum - perpustakaan universitas riau

ilmu hukum - perpustakaan universitas riau

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ROMIVOLUME2 No. 1 Agustus 201194dalam melakukan pembinaan penataan ruang juga turut melibatkan masyarakat 52 .Di samping itu, peran serta masyarakat juga terlihat dalam pengawasan penataanruang 53 .Mengingat peraturan pelaksana dari UU Penataan Ruang tahun 2007 belumada, merujuk pada ketentuan Pasal 76 UU Penataan Ruang, maka peraturanpelaksana sebelumnya masih tetap berlaku selama tidak bertentangan dan diganti.Peraturan pelaksana yang dimaksud tidak lain adalah Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, serta Bentuk dan TataCara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang, yang disahkan pada tanggal3 Desember 1996.Pemerintah juga telah menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9Tahun 1998 tentang Tatacara Peran Serta Masyarakat Dalam Proses PerencanaanTata Ruang di Daerah. Dalam perundangan tersebut di amanatkan bahwa untukpenyelenggaraan penataan ruang dilaksanakan oleh Pemerintah denganmengikutsertakan peran serta masyarakat. Peran dan keikutsertaan masyarakatdalam melaksanakan dan mengamankan aturan tersebut amat sangat pentingartinya karena hasilnya akan dinikmati kembali oleh masyarakat di wilayahnya.d. Prinsip Kepastian HukumMenurut Pasal 2 butir h UU Penataan Ruang, prinsip kepastian <strong>hukum</strong> ataukeadilan merupakan salah satu asas dalam penyelenggaraan penataan ruang.Menurut penjelasan Pasal 2 butir h yang dimaksud dengan “kepastian <strong>hukum</strong> ataukeadilan” adalah adalah bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan berlandaskan<strong>hukum</strong>/ketentuan peraturan perundang-undangan dan bahwa penataan ruangdilaksanakan dengan mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat sertamelindungi hak dan kewajiban semua pihak secara adil dengan jaminan kepastian<strong>hukum</strong>. Pernyataan di atas mengandung pengertian bahwa selama penataan ruangdilakukan bertentangan dengan <strong>hukum</strong> atau bertentangan dengan rasa keadilanmaka siapapun memiliki kesempatan untuk mengajukan tuntutan pembatalanmaupun gugatan ganti kerugian kepada pemerintah atau pemegang izin 54 .C. PenutupBerdasarkan pada uraian yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkanbahwa implementasi perizinan pemanfaaatan ruang, hingga saat ini belum dapatdilaksanakan secara maksimal karena Perda RTRW sebagai instrumen utama acuanpenerbitan perizinan pemanfaatan ruang di daerah belum diterbitkan oleh sebagian besarpemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Indonesia. Sementara itu, terhadapakomodasri prinsip-prinsip good governance dalam pemanfaatan ruang, UU PenataanRuang telah mengimplementasikan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, partispasidan kepastian <strong>hukum</strong>.52Pasal 13 ayat (1) butir g UU Penataan Ruang.53Pasal 55 ayat (4) UU Penataan Ruang. berbunyi: “Pengawasan Pemerintah dan pemerintah daerahsebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan melibatkan peran masyarakat.”54Pasal 60 butir e dan f UU Penataan Ruang.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!