11.07.2015 Views

ilmu hukum - perpustakaan universitas riau

ilmu hukum - perpustakaan universitas riau

ilmu hukum - perpustakaan universitas riau

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

EMILDA FIRDAUSVOLUME2 No. 1 Agustus 201118BPD atau sebutan lain yang sesuai dengan budaya yang berkembang di desa, berfungsisebagai lembaga legislasi dan pengawasan dalam hal Anggaran Pendapatan dan BelanjaDesa atau Peraturan Desa, dan Keputusan Kepala Desa,dan juga sebagai sebagai saranapenampung dan penyalur aspirasi masyarakat desa. Di desa dapat dibentuk lembagakemasyarakatan desa lainnya sesuai dengan kebutuhan desa bersangkutan.Kehadiran BPD dengan fungsi dan wewenang yang dimilikinya memungkinkan adanyakeseimbangan dan fungsi saling mengawasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa,sehingga keberadaan kepala desa yang ada pada orde baru seperti “ Penguasa tunggal” didesa tidak akan terjadi lagi.Agar Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 khususnya mengenai peraturan yangmengatur tentang pemerintahan Desa dapat dilaksanakan dengan baik makadikeluarkanlah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) No. 76 Tahun 2001tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa.Dalam Pasal 31 PPRI No. 76 Tahun 2001 disebutkan bahwa anggota Badan PerwakilanDesa dipilih dari dan oleh penduduk desa Warga Negara Republik Indonesia yangmemenuhi persyaratan yang diatur dalam Peraturan Daerah.Penggantian Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 dengan Undang-Undang No. 32Tahun 2004, khusus materi muatan tentang pemerintahan desa, membawa implikasiterhadap terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa dalam rangka penyesuaiandengan isi Pasal 18 B UUD 1945 dan Kepala Daerah tidak lagi bertanggung jawab kepadaDPRD. Demikian pula Kepala Desa tidak lagi bertanggung jawab kepada BPD. 21Lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 merupakan koreksi atas kelemahanyang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999. Undang-Undang No. 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah secara jelas dan tegas memuat substansimengenai pengakuan dan pengormatan terhadap kesatuan-kesatuan masyarakat <strong>hukum</strong>adat serta hak tradisionalnya pengertian Desa dan kawasan perdesaan, pembentukan,penggabungan/penghapusan desa, sistem penyelenggaraan pemerintahan desa dan urusanpemerintahan yang menjadi kewenangannya, perangkat desa, badan permusyawaratandesa, kelembagaan masyarakat di desa, keuangan desa, kerjasama desa, penyelenggaraanpembinaan dan pengawasan serta pemberdayaan masyarakat desa. 22Pemerintahan desa terdiri dari pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa. 23Pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa. Perangkat desa terdiri darisekretaris desa dan perangkat desa lainnya. Sekretaris desa diisi dari Pegawai NegeriSipil yang memenuhi peryaratan.Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 ini memberi peluang kepada masyarakat <strong>hukum</strong>adat memilih Kepala Desa atau sebutan lain menurut <strong>hukum</strong> adatnya. Selain itu juga, tatacara pemilihan baik pemilihan kepala desa di luar maupun di dalam masyarakat <strong>hukum</strong>adat akan diatur lebih lanjut dengan peraturan daerah yang berpedoman pada peraturanpemerintah. Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya tidak lagi21Dasril Radjab, Op.Cit, hlm.158.22Wasistiono, Op. Cit, hlm.29.23Pasal 200, Undang-Undang Nomor. 32 Tahun 2004.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!