11.07.2015 Views

Pergolakan Pemikiran Islam - Democracy Project

Pergolakan Pemikiran Islam - Democracy Project

Pergolakan Pemikiran Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

— <strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong> —Jadi, tidak adanya krisis teologis itu di samping karena belummerupakan tuntuan serius yang mendesak (immediate demands)dari kondisi agraris yang ada juga “ditolong” oleh faktor-faktorsubyektif yaitu lemahnya perkembangan pemikirandi kalangan <strong>Islam</strong>. Tetapi faktor subyektif yang “menolong” inisekaligus telah “menghantam” yaitu bahwa problem-problemteologis yang ada-walaupun belum bernama krisis sama sekalitidak memperoleh jawaban, sementara problem-problem teologisitu semakin besar. Ini menunjukkan bahwa rupa-rupanyafaktor-faktor obyektiflah yang sangat dominan dan kemudianfaktor subyektif sama sekali tak memainkan proses dialektisdengan faktor-faktor obyektif tadi. Ini memberi kesimpulanbahwa suatu waktu akan terbukti jelas betapa saijana-saijana<strong>Islam</strong> lebih banyak defensif dari pada ofensif untuk mengadakan“reserve tackling” Atau “reserve influence” terhadap faktorfaktorobyektif.Ya, saya pikir kurang adanya usaha-usaha untuk mengembangkanfree criticism terhadap ajaran <strong>Islam</strong> menyebabkanumat <strong>Islam</strong> tidak sanggup menelurkan pikiran-pikiran segar.Juga umat <strong>Islam</strong> tidak mampu mengadakan pembedaan-pembedaandalam berfikir. Segala sesuatu dipandang secara sentral.Pengaturan dalam berfikir tak ada, akibatnya tak pernahmemahami persoalan dalam keadaan lebih terurai konkrit danlebih jelas. Berfikir normatif tak akan sampai menjamah hakekatyang obyektif.28 April 1970106 <strong>Pergolakan</strong> <strong>Pemikiran</strong> <strong>Islam</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!