11.07.2015 Views

Pergolakan Pemikiran Islam - Democracy Project

Pergolakan Pemikiran Islam - Democracy Project

Pergolakan Pemikiran Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

— <strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong> —penindasan baru yang halus; dan apakah semuanya perlu meninggalkanprofesinya sebagai professional rebels?Dalam periode ini kaum intelektual senior baru tampil kemuka “after the field has been: cleared by Indonesian youth, studentsand.... the Army”: Sekarang kebanyakan intelektual telahmenjadi teknokrat alias sekrup-sekrup dalam roda pemerintahan.Seorang yang dikenal sebagai intelektual, Wiratmo Sukito,telah menjadi teknokrat dan dalam beberapa hal telah meninggalkanmissinya sebagai intelektual seperti pernah dikatakannya:“mungkin sudah menjadi hukum sejarah bahwa kaum intelektualselalu akan berlawanan dengan penguasa”.Kaum intelektual pada gilirannya dipergunakan lagi olehpemerintah untuk membela beleidnya atau sebagai solidaritymaker. Wiratmo Sukito, misalnya, membela pemerintah dalam“peristiwa Purwodadi”. Sedang Emil Salim membela kebijaksanaanekonomi yang dilakukan pemerintah. Ternyatalah, pemerintahmemang berusaha memagar dirinya dengan argumentasiintelektual, di samping berusaha mempartisipasikan otak-otakintelektual dalam menentukan kebijaksanaannya dalam mensukseskanpembangunan.Akhir-akhir ini yang dinamakan the independent intellectualssebagai professional rebels untuk proses dinamika masyarakatsedikit sekali di Indonesia. Sebagian besar telah bekerjadi pemerintahan. Hal ini sangat berbeda dengan zaman penjajahan.Suara-suara intelektual murni yang melihat seluruhpermasalahan masyarakat dan interrelasinya dewasa ini jarangterdengar. Tanpa meremehkan peranan positifnya, maka yangbanyak terdapat di Indonesia ialah intelektual yang “alienated”dengan masyarakatnya dan kurang berusaha mengerti kejiwa-Meneropong Politik dan Budaya Tanah Air 205

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!