02.07.2013 Views

Pengawasan Mutu Baha..

Pengawasan Mutu Baha..

Pengawasan Mutu Baha..

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ging itu sendiri (faktor internal)<br />

maupun karena faktor lingkungan<br />

(eksternal).<br />

Daging yang tercemar mikroba<br />

melebihi ambang batas akan<br />

menjadi berlendir, berjamur, daya<br />

simpannya menurun, berbau busuk<br />

dan rasa tidak enak serta<br />

menyebabkan gangguan kesehatan<br />

bila dikonsumsi. Beberapa<br />

mikroba patogen yang biasa<br />

mencemari daging adalah E.coli,<br />

Salmonella, dan Staphylococcus<br />

sp.<br />

Mikroba yang terkandung pada<br />

daging sapi dapat berasal dari<br />

peternakan dan rumah potong<br />

hewan yang tidak higienis. Oleh<br />

karena itu, sanitasi atau kebersihan<br />

lingkungan kandang ternak<br />

maupun rumah potong hewan<br />

perlu mendapat perhatian. Proses<br />

pengolahan daging yang cukup<br />

lama juga memungkinkan<br />

terjadinya cemaran mikroba pada<br />

produk olahannya.<br />

Produk olahan daging seperti kornet<br />

dan sosis harus memenuhi<br />

syarat mutu yang sudah ditetapkan.<br />

Berdasarkan SNI 01-3820-<br />

1995, cemaran Salmonella pada<br />

sosis daging harus negatif, Clostridium<br />

perfringens negatif, dan S.<br />

aureus maksimal 10 2 koloni/g.<br />

18.1.1.5 Cemaran Mikroba<br />

pada Susu<br />

Susu merupakan bahan pangan<br />

yang berasal dari sekresi kelenjar<br />

ambing pada hewan mamalia<br />

Manajemen Keamanan Pangan<br />

seperti sapi, kambing, kerbau,<br />

dan kuda. Susu mengandung<br />

protein, lemak, laktosa, mineral,<br />

vitamin, dan sejumlah enzim.<br />

Susu yang berasal dari sapi<br />

sehat dapat tercemar mikroba<br />

non patogen yang khas segera<br />

setelah diperah. Pencemaran dapat<br />

berasal dari sapi, peralatan<br />

pemerahan, ruang penyimpanan<br />

yang kurang bersih, debu, udara,<br />

lalat dan penanganan oleh manusia.<br />

Untuk dapat dikonsumsi, susu<br />

harus memenuhi persyaratan keamanan<br />

pangan karena susu<br />

mudah terkontaminasi mikroba<br />

(bakteri, kapang, dan khamir),<br />

baik patogen maupun non patogen<br />

dari lingkungan (peralatan<br />

pemerahan, operator, dan ternak),<br />

residu pestisida, logam berat<br />

dan aflatoksin dari pakan serta<br />

residu antibiotik saat pengobatan<br />

penyakit pada ternak. Kandungan<br />

mikroba yang tinggi<br />

menyebabkan susu cepat rusak<br />

sehingga Industri Pengolahan<br />

Susu (IPS) kadang-kadang tidak<br />

dapat menerima atau membeli<br />

susu dari peternak. Akibatnya,<br />

sebagian besar IPS menggunakan<br />

bahan dasar susu impor.<br />

Pertumbuhan mikroba dalam susu<br />

dapat menurunkan mutu dan<br />

keamanan pangan susu, yang<br />

ditandai oleh perubahan rasa,<br />

aroma, warna, konsistensi, dan<br />

penampakan. Oleh karena itu,<br />

susu segar perlu mendapat penanganan<br />

dengan benar, antara lain<br />

424 <strong>Pengawasan</strong> <strong>Mutu</strong> <strong>Baha</strong>n / Produk Pangan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!