02.07.2013 Views

Pengawasan Mutu Baha..

Pengawasan Mutu Baha..

Pengawasan Mutu Baha..

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

tempatnya sesuai dengan ketentuan<br />

yang berlaku di laboratorium<br />

<strong>Baha</strong>n/pereaksi disimpan kembali<br />

ketempatnya sesuai dengan ketentuan<br />

yang berlaku di laboratorium<br />

Limbah/ sisa pereaksi dan contoh<br />

dibuang menurut peraturan keselamatan<br />

dan lingkungan<br />

12.2.5 Pencatatan<br />

Hasil analisis yang telah disetujui<br />

dicatat/direkam ke dalam sistem<br />

pencatatan hasil penelitian di laboratorium.<br />

Kerahasiaan dan keamanan<br />

data/hasil analisis dijamin<br />

dan dipastikan terjaga<br />

12.2.6 Menyiapkan larutan<br />

Kemampuan menyiapkan larutan<br />

pereaksi diperlukan bagi industri<br />

pangan, mikrobiologi, kimia dan<br />

biokimia bagi bahan atau produk<br />

olahannya.<br />

Larutan yang diperlukan dapat dikelompokkan<br />

menjadi tiga golongan<br />

sesuai peruntukannya,<br />

yaitu : 1) larutan untuk diagnosis<br />

atau uji terbatas di laboratorium<br />

pangan, misalnya sulfat, klorida,<br />

logam berat; 2) larutan untuk<br />

diagnosis standar/ prosedur analisis<br />

dalam laboratorium biomedikal<br />

lingkungan misalnya pewarnaan/<br />

pengecatan sel, fiksasi sel<br />

atau jaringan, suspensi sel; dan<br />

3) larutan untuk desinfeksi dan<br />

perawatan laboratorium, misalnya<br />

alkohol 70%, hipoklorit.<br />

230<br />

Analisis Kimiawi<br />

12.3. Larutan dan Pereaksi<br />

Pengetahuan mengenai larutan<br />

dan pereaksi penting dikuasai,<br />

karena banyak digunakan dalam<br />

analisis mutu.<br />

12.3.1 Larutan<br />

Larutan didefinisikan sebagai<br />

campuran homogen dari dua<br />

macam zat kimia atau lebih.<br />

Larutan dapat dikelompokan<br />

menjadi larutan baku primer dan<br />

larutan baku sekunder. Larutan<br />

baku primer merupakan larutan<br />

yang dijadikan standar untuk<br />

menentukan konsentrasi larutan<br />

lain. Dengan demikian, larutan<br />

baku primer harus dibuat dengan<br />

ketelitian tinggi dan memenuhi<br />

persyaratan berikut : a) bahan<br />

yang digunakan untuk pembuatan<br />

larutan baku primer harus<br />

dalam keadaan murni; b) tidak<br />

mudah terurai; c) berat jenis<br />

molekulnya relatif tinggi; d)<br />

mudah larut dalam pelarut yang<br />

digunakan; e) mudah bereaksi.<br />

Larutan baku sekunder adalah<br />

larutan yang konsentrasinya distandarisasi<br />

terhadap larutan<br />

baku primer. Larutan baku sekunder<br />

kurang stabil sehingga<br />

konsentrasinya mudah berubah.<br />

Contoh dari larutan baku primer,<br />

yaitu : a) Asam oksalat (H2C2O4)<br />

dan natrium tetraborat arau<br />

boraks (Na2B4O7) untuk penetapan<br />

asidi-alkalimetri; b) Kalium<br />

iodat (KIO3), kalium bromat<br />

(KbrO3) dan kalium dikromat<br />

(K2Cr207) dalam penetapan secara<br />

oksidoredukto-metri; c)<br />

<strong>Pengawasan</strong> <strong>Mutu</strong> <strong>Baha</strong>n / Produk Pangan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!