Pengawasan Mutu Baha..
Pengawasan Mutu Baha..
Pengawasan Mutu Baha..
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
9.5.1.4 <strong>Baha</strong>n korosif atau<br />
penyebab korosi<br />
<strong>Baha</strong>n kimia ini dapat menyebabkan<br />
korosi pada jaringan<br />
sehingga bisa mengakibatkan<br />
terjadinya cacat permanen.<br />
Beberapa contoh bahan korosif<br />
adalah asam nitrat, sulfat,<br />
klorida, natrium peroksida,<br />
asam asetat, anhidrida asetat,<br />
metanol, perklorat, ammonia,<br />
bromim, florin, hidrohen iodida,<br />
fenol, karbondioksida padat,<br />
asam format, hidrogen peroksida,<br />
fosfor, kalium, kalium hidroksida,<br />
perak nitrat dan natrium.<br />
Untuk mencegah terjadinya korosi<br />
sebaiknya selalu menggunakan<br />
pelindung, jas lab, dan<br />
kaca mata selama bekerja. Biasakan<br />
mencuci tangan dengan<br />
sabun setelah melakukan kegiatan<br />
analisis.<br />
9.5.1.5 <strong>Baha</strong>n beracun<br />
Hampir semua bahan kimia merupakan<br />
bahan beracun. <strong>Baha</strong>n<br />
kimia dapat meracuni melalui<br />
mulut (pencernaan), absorpsi<br />
melalui kulit, dan pernafasan.<br />
Baberapa bahan kimia beracun<br />
adalah anilin, benzen, bromin,<br />
klorin, flour, formaldehid, asam<br />
format, asam klorida, antimon,<br />
arsen, barium, berilium, boron,<br />
hidrogen sianida, hidrogen peroksida,<br />
iodium, asam nitrat,<br />
nitrobenzen, sulfurdioksida, fenol,<br />
kromium, merkuri, perak,<br />
dan timah.<br />
Untuk menghindari pengaruh<br />
dari bahan kimia yang bersifat<br />
beracun sebaiknya : a) tidak<br />
201<br />
Persiapan Analisis <strong>Mutu</strong><br />
makan, minum atau merokok<br />
disaat bekerja; b) hindari penggunaan<br />
pipet hisap; c) hindari<br />
kontak dengan mulut, kulit, dan<br />
saluran pernafasan; d) segera<br />
cuci tangan dengan sabun dan<br />
air bersih; e) bahan yang tidak<br />
digunakan harus selalu disimpan<br />
dalam wadah tertutup yang<br />
diberi label dan f) selalu bekerja<br />
dalam ruang berventilasi.<br />
9.6. Cara penyimpanan bahan<br />
kimia<br />
Secara umum, penyimpanan<br />
bahan kimia di laboratorium dapat<br />
dilakukan dengan tiga cara,<br />
yaitu : a) secara alfabet (alphabetical<br />
method), dimana botol<br />
disimpan berdasarkan urutan<br />
huruf secara alfabet; b) berdasarkan<br />
golongan (family methode),<br />
dimana bahan kimia disimpan<br />
berurutan sesuai klasifikasi<br />
sistem periodik; dan c) secara<br />
kelompok (group methode), dimana<br />
bahan kimia diurutkan<br />
berdasarkan urutan dalam analisis<br />
kualitatif.<br />
Untuk menjaga keteratuan, sebaiknya<br />
setelah digunakan botol<br />
disimpan kembali ke tempatnya<br />
secara benar. Botol berisi asam<br />
kuat disimpan di bagian bawah.<br />
Botol yang kecil disimpan di<br />
bagian atas rak dan yang besar<br />
di bagian bawah.<br />
<strong>Pengawasan</strong> <strong>Mutu</strong> <strong>Baha</strong>n / Produk Pangan