02.07.2013 Views

teknik perencanaan gizi makanan jilid 1 smk

teknik perencanaan gizi makanan jilid 1 smk

teknik perencanaan gizi makanan jilid 1 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

melalui pelayanan di posyandu. Guna menanggulangi<br />

kekurangan vitamin A pemerintah memberikan bantuan berupa<br />

pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita dua<br />

kali dalam setahun.<br />

Pelaksanaan pemberian kapsul vitamin A dilakukan melalui<br />

posyandu. Hal ini juga dilakukan untuk upaya pencegahan<br />

terhadap munculnya kekurangan zat <strong>gizi</strong> pada masyarakat di<br />

masa yang akan datang. Selain itu program pencegahan yang<br />

dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan fortifikasi zat<br />

<strong>gizi</strong>. Fortifikasi adalah penambahan zat <strong>gizi</strong> tertentu dalam bahan<br />

<strong>makanan</strong>. Bahan <strong>makanan</strong> yang difortifikasi adalah bahan<br />

<strong>makanan</strong> yang banyak dikonsumsi, dan dikonsumsi oleh semua<br />

masyarakat.<br />

Program fortifikasi yang dilakukan oleh pemerintah adalah<br />

penambahan iodium pada garam. Ini bertujuan untuk<br />

menanggulangan GAKI khususnya di beberapa daerah dan<br />

untuk pencegahan di masa yang akan datang.<br />

Selain itu fortifikasi juga dilakukan dengan penambahan Fe<br />

(zat besi) pada tepung terigu yang bertujuan untuk<br />

penanggulangan dan pencegahan anemia pada masyarakat.<br />

Terigu dipilih sebgai bahan yang difortifikasi, karena sebagian<br />

besar <strong>makanan</strong>, baik yang diolah sendiri maupun yang di beli,<br />

menggunakan terigu sebagai bahan pokok.<br />

A. Definisi<br />

Untuk dapat hidup sehat dan produktif, setiap individu perlu<br />

mengatur <strong>makanan</strong> sehari-harinya. Pengaturan <strong>makanan</strong> harus<br />

disesuaikan dengan kebutuhan tubuh akan zat <strong>gizi</strong>. Pada orang<br />

yang sehat (kondisi kesehatannya normal) akan berbeda cara<br />

pengaturan <strong>makanan</strong>nya dibandingkan dengan orang yang<br />

sedang dalam masa penyembuhan atau pengobatan. Perbedaan<br />

itu dimulai dari jenis <strong>makanan</strong> yang akan dikonsumsi, jumlah<br />

<strong>makanan</strong> (porsi/ kuantitas), waktu pemberian, frekuensi pemberian,<br />

cara pemberian, hingga kualitas <strong>makanan</strong> yang terkait<br />

dengan kandungan zat <strong>gizi</strong>nya.<br />

12

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!