Daftar Isi
HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB
HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
5. Transformasi Konflik<br />
98<br />
5.1 Upaya Pembangunan Perdamaian (Peacebuilding)<br />
Pada saat pemilihan presiden (Pilpres) yang lalu, muncul harapan yang tinggi<br />
di Papua, karena banyak anggota masyarakat Papua yang percaya bahwa<br />
Presiden Joko Widodo akan membawa perubahan bagi Papua. Para pemilih<br />
di Papua memberi kepercayaan kepada Jokowi 1 pada saat Pilpres tahun 2014.<br />
Fenomena ini serupa, atau bahkan lebih populer, bila dibandingkan dengan<br />
Pilpres sebelumnya, ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpilih kembali<br />
untuk kedua kalinya. Kampanye Pilpres menciptakan momentum baru yang<br />
memberikan harapan bagi rakyat Papua dan pemangku kepentingan lain,<br />
untuk mengatasi konflik berkepanjangan di Papua yang belum terselesaikan<br />
selama lebih dari 50 tahun. Sejalan dengan perkembangan terbaru di Papua,<br />
bab ini akan membahas upaya membangun perdamaian selama beberapa<br />
tahun terakhir yang diprakarsai secara bersamaan di tiga tingkatan yang<br />
berbeda; yakni di tingkat lokal, nasional dan internasional.<br />
Terinspirasi oleh cendekiawan perdamaian<br />
Amerika John-Paul Lederach (1997), istilah ‘upaya<br />
pem bangunan perdamaian (peacebuilding<br />
initiatives)’ merujuk pada proses yang memerlukan<br />
investasi, materi, desain arsitektur dan<br />
koor dinasi pekerja untuk membangun landasan<br />
dan karya akhir yang terperinci, serta<br />
pemeliharaan yang berkelanjutan. Dengan kata<br />
lain, perdamaian adalah suatu gagasan sosial,<br />
bukannya tahap atau kondisi.<br />
Pemahaman yang jelas tentang konsep ini<br />
sangatlah penting, karena istilah ‘perdamaian’<br />
ditafsirkan se cara berbeda dalam konteks politik<br />
Papua, seperti yang ditampilkan di berbagai<br />
slogan dan spanduk di jalan. Misalnya, militer dan<br />
pemerintah seringkali menampilkan spanduk<br />
bertuliskan ‘Damai Itu Indah’ di berbagai lokasi<br />
di kota Jayapura. Di sisi lain, Jaringan Damai<br />
Papua (JDP) dan organisasi masyarakat sipil<br />
Papua menyerukan slogan ‘Papua: Tanah Damai’.<br />
Istilah ini merujuk pada gagasan konstruksi<br />
sosial yang berasal dari proses refleksi panjang<br />
dan keterlibatan masyarakat Papua pada<br />
realita negatif yang mereka hadapi, seperti<br />
kekerasan, kemiskinan, kerusakan lingkungan<br />
dan diskriminasi. Istilah ter sebut menyatukan<br />
visi Papua baru yang ditandai dengan keadilan,<br />
perdamaian dan rekonsiliasi.<br />
Di tingkat internasional, berdasarkan Agenda<br />
Perdamaian (Agenda for Peace) yang<br />
digagas oleh Boutros-Boutros Ghali (1992),<br />
pembangunan perdamaian diartikan seba gai<br />
salah satu dari empat tahap diplomasi, termasuk<br />
diplomasi pencegahan (preventive diplomacy),<br />
yang ber arti tindakan untuk meredam konflik<br />
dan mencegah penyebaran konflik, perjanjian<br />
1 Suara untuk Joko Widodo dan Jusuf Kalla di Papua adalah 2.026.735 dari 2.795.867 suara, sedangkan di Provinsi Papua Barat, pasangan tersebut<br />
memenangkan 360.379 dari 532.907. Lihat http://www.kpu.go.id/koleksigambar/DD1_Pilpres_2014.pdf diakses pada tanggal 23 Januari 2015.<br />
Hak Asasi Manusia di Papua 2015