26.08.2016 Views

Daftar Isi

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2.2 Kebebasan Berkumpul<br />

Orang Papua di Balik Jeruji dan Elsham Papua mencatat ada 47 unjuk rasa yang<br />

terjadi antara bulan April 2013 dan Desember 2014. Hanya lima dari 47 unjuk rasa<br />

tersebut yang tidak berujung dengan penangkapan. Di tiga kasus unjuk rasa, polisi<br />

berhasil membujuk pengunjuk rasa untuk melanjutkan long march mereka dengan<br />

truk polisi. 32 unjuk rasa terjadi pada tahun 2013, dan 15 unjuk rasa terjadi pada<br />

tahun 2014. Berdasarkan pengamatan aktivis dan mahasiswa di Papua, penurunan<br />

jumlah unjuk rasa tersebut dikarenakan oleh tindakan represif aparat keamanan<br />

pada tahun 2013, yang berdampak terhadap ruang demokrasi dan mendorong<br />

berkurangnya jumlah unjuk rasa politis.<br />

Pada bulan Juli 2013, Indonesia mengesahkan<br />

Undang-undang Organisasi Kemasyarakatan<br />

(Ormas). Ini merupakan perkembangan yang<br />

mengkhawatirkan, yang menjadi ancaman<br />

bagi kebebasan berkumpul, berserikat dan<br />

mengeluarkan pendapat di Indonesia. UU<br />

tersebut disahkan oleh DPR, meskipun mendapat<br />

tantangan dari berbagai kelompok masyarakat<br />

dan organisasi HAM internasional. Mereka<br />

khawatir bahwa UU tersebut, yang memakai<br />

sistem regulasi, dapat mengurangi otonomi<br />

organisasi sosial masyarakat, mengancam privasi<br />

dan kebebasan mereka. Laporan kasus-kasus<br />

yang diterima setelah pengesahan UU Ormas<br />

menunjukkan bahwa kekhawatiran tersebut<br />

beralasan.<br />

Contoh Kasus:<br />

UU Ormas digunakan untuk melakukan<br />

penangkapan dan mencegah aksi damai<br />

Pada tanggal 25 September 2013, pemimpin<br />

kelompok masyarakat Papua dan mantan tahanan<br />

politik, Edison Kendi, diciduk dari kediamannya<br />

oleh aparat polisi dan Kopassus. Penangkapan<br />

itu didasari atas keterlibatan Edison dalam<br />

sebuah aksi damai yang rencananya baru akan<br />

dilakulan pada hari berikutnya. Aksi damai yang<br />

dimaksud adalah prosesi penerimaan air suci dan<br />

abu dari tetua adat di Australia. Polisi berdalih<br />

bahwa penangkapan dilakukan berdasarkan<br />

UU Ormas, yang menyebutkan bahwa ijin unjuk<br />

rasa tidak akan diberikan kepada kelompok yang<br />

tidak terdaftar di Direktorat Kesatuan Bangsa dan<br />

Politik (Kesbangpol) Kementerian Dalam Negeri.<br />

Penangkapan aktivis di Boven Digoel<br />

berdasarkan UU Ormas<br />

Pada tanggal 28 Juni 2014, 20 aktivis Komite<br />

Nasional Papua Barat (KNPB) ditangkap di kantor<br />

sekretariat KNPB di Boven Digoel. 50 anggota<br />

Polres juga dilaporkan menggeledah kantor<br />

sekretariat, serta menyita beberapa barang<br />

termasuk lima telepon genggam, sebuah kamera<br />

digital, bendera KNPB, spanduk, dan sejumlah<br />

uang. Polisi akhirnya melepas para aktivis<br />

tersebut. Kapolres Boven Digoel, Iswan Tato,<br />

menyatakan bahwa pengerebekan tersebut<br />

dikarenakan aksi pengibaran bendera KNPB di<br />

depan gedung sekretariat mereka. Berdasarkan<br />

UU Ormas, organisasi yang tidak terdaftar dalam<br />

Kesbangpol dianggap illegal, sehingga tidak<br />

diperbolehkan mengibarkan bendera mereka.<br />

23<br />

Hak Sipil dan Politik

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!