Daftar Isi
HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB
HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pegawai yang berkualitas biasanya memilih<br />
bekerja di kota. Selebihnya, mereka terbiasa<br />
dengan tidak bekerja, tanpa adanya sanksi<br />
administratif.<br />
• Sebagai akibat, hampir semua program<br />
ekonomi tertunda, selain perdagangan<br />
beras, mi instan dan rokok. Di tempattempat<br />
yang biasanya digunakan untuk<br />
perdagangan dan industri seperti produk<br />
rotan, jaring, perhiasan, busur dan anak<br />
panah, serta produk pertanian, harga<br />
makanan melambung tinggi. Hal tersebut<br />
karena ladang dan sawah yang ada tidak<br />
digarap. Bagi sebagian besar kaum muda<br />
Papua, impian mereka untuk mendapatkan<br />
pekerjaan lain digantikan dengan pekerjaan<br />
tanpa tanggung jawab di pemerintahan<br />
daerah.<br />
• Kesempatan untuk menduduki jabatan<br />
po litik, menjadi moderator acara publik,<br />
memimpin rapat, mendata, serta melaksa<br />
na kan proyek merupakan pengalam an<br />
yang besar untuk beberapa orang. Kita sering<br />
bertemu dengan pemuda Papua yang<br />
berbakat dan komunikatif. Akan tetapi, PNS<br />
di Papua sekarang adalah hasil dari krisis<br />
pendidikan. Beberapa walikota tidak dapat<br />
membaca surat mereka, bahkan keliru<br />
mengartikan ‘juta’ menjadi ‘miliar’. Beberapa<br />
petinggi dapat membaca, tapi mereka tidak<br />
memiliki pengalaman politik. Kurangnya<br />
pengalaman dan pendidikan berujung pada<br />
buruknya pengelolaan dan terhambatnya<br />
upaya untuk mengembangkan sistem yang<br />
ada.<br />
Contoh positif<br />
Terlepas dari pegawai yang sering tidak datang,<br />
ada sekelompok kecil guru bantu dan tenaga<br />
kesehatan yang bekerja bukan sebagai pegawai<br />
pemerintah. Dengan pengetahuan dan keahlian<br />
dasar yang didapatkan lewat program singkat,<br />
mereka menjalankan tugas agar sekolah-sekolah<br />
dan pos-pos kesehatan di desa mereka tetap<br />
berjalan. Pekerjaan mereka didukung terutama<br />
oleh gereja dan LSM setempat.<br />
Di daerah pedesaan, penginjil gereja mendapat<br />
pengakuan atas kemampuan mereka untuk<br />
mem berikan pelayanan dan melakukan berbagai<br />
tugas. Ketika guru, tenaga kesehatan,<br />
atau walikota tidak ada di tempat, mereka<br />
mengambil alih tanggungjawab atas kegiatan<br />
pendididkan, pelayanan kesehatan, dan sosial.<br />
Program pelatihan penginjil gereja, yang<br />
dihentikan pada tahun 2005, akan dilanjutkan<br />
kembali karena banyaknya permintaan oleh<br />
mereka yang ditempatkan di daerah dataran<br />
tinggi. Pemimpin gereja menyadari pentingnya<br />
pelayanan penginjil gereja, karena merekalah<br />
yang menjadi harpan terakhir bagi tersedianya<br />
pelayanan publik di berbagai daerah di Papua.<br />
Meskipun sistem pendidikan negara tidak<br />
berfungsi karena ketidakmauan guru untuk<br />
bekerja, masih ada sistem pendidikan paralel<br />
yang dikerjakan oleh sukarelawan dan pewarta<br />
gereja. Sistem ini memiliki pendanaan minim<br />
dan beroperasi dengan tenaga yang terbatas,<br />
tetapi berjalan baik karena komitmen dari<br />
mereka yang terlibat. Hal ini tidak bisa menjadi<br />
solusi permanen. Sekarang ini, sistem ini menjadi<br />
satu-satunya kesempatan bagi ribuan penduduk<br />
Papua untuk dalam proses pendidikan.<br />
Rekomendasi<br />
Kepada pemerintah nasional dan provinsi:<br />
1. Pemerintah seharusnya mengevaluasi program<br />
berdasarkan data yang terpilah.<br />
Kepada pemerintah provinsi:<br />
1. Pembuatan kebijakan seharusnya ber dasarkan<br />
proses partisipatif dan bertujuan untuk<br />
menciptakan program pendidikan yang<br />
sesuai dengan budaya setempat.<br />
2. Menerapkan tindakan disipliner dan mening<br />
katkan kualitas pengelolaan untuk memastikan<br />
kehadiran guru dan tenaga pendidikan<br />
di sekolah-sekolah daerah terpencil.<br />
69<br />
Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya