26.08.2016 Views

Daftar Isi

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

108<br />

Pernyataan kedua disampaikan pada saat<br />

Pidato Tingkat Tinggi dalam sidang Dewan<br />

HAM PBB ke-25 di Jenewa pada tanggal 4<br />

Maret 2014. Dengan nada yang lebih keras,<br />

Perdana Menteri Vanuatu mengingatkan<br />

anggota Dewan tentang tantangan HAM<br />

yang berat yang dihadapi oleh warga asli<br />

Papua sejak tahun 1969. Pemerintah Vanuatu<br />

menyampaikan kekhawatirannya mengenai<br />

ketidakpedulian masyarakat internasional<br />

terhadap penduduk asli Papua dan penindasan<br />

HAM yang mereka alami sejak tahun 1969.<br />

Dalam penutupan pidatonya, Perdana<br />

Menteri Carcesses meminta Dewan HAM PBB<br />

‘.... untuk mempertimbangkan pengadopsian<br />

resolusi untuk menetapkan mandat negara<br />

(country mandate) terkait situasi HAM di Papua<br />

Barat’. Carcesses menyatakan bahwa mandat<br />

tersebut mencakup penyelidikan terhadap<br />

pelanggaran HAM di Papua dan merumuskan<br />

rekomendasi untuk penyelesaain situasi<br />

politik secara damai di Papua. 4 Ini adalah<br />

peristiwa pertama kalinya di mana seruan<br />

tingkat tinggi semacam ini disampaikan di<br />

PBB.<br />

Komite HAM PBB<br />

Komite HAM PBB adalah lembaga PBB yang<br />

terdiri dari para ahli HAM independen yang<br />

memantau implementasi Kovenan Internasional<br />

Hak Sipil dan Politik (International Covenant on<br />

Civil and Political Rights - ICCPR) di negara-negara<br />

pihak perjanjian tersebut. Indonesia adalah<br />

negara pihak yang telah meratifikasi ICCPR<br />

pada tahun 2006.- Pada bulan Juli 2013, untuk<br />

pertama kalinya, Komite HAM PBB mengevaluasi<br />

implementasi ICCPR oleh Pemerintah Indonesia.<br />

Pengevaluasian tersebut, yang diadakan di<br />

Jenewa, mengacu pada laporan dan jawaban<br />

pemerintah Indonesia terhadap isu-isu yang<br />

sebelumnya disiapkan oleh Komite dan juga<br />

didasarkan atas laporan yang disampaikan oleh<br />

LSM.<br />

Pelanggaran HAM di Papua menjadi salah<br />

satu isu utama pembahasan antara anggota<br />

Komite dan delegasi Indonesia. Secara<br />

khusus, pembahasan tersebut berfokus pada<br />

pelanggaran HAM yang terjadi selama konflik di<br />

Provinsi Papua dan Papua Barat. Dalam Observasi<br />

Penutupnya, Komite HAM menyampaikan<br />

kekhawatiran mengenai peningkatan laporan<br />

tentang penggunaan pendekatan keamanan<br />

yang berlebihan dan pembunuhan semenamena<br />

oleh polisi dan militer pada saat<br />

demonstrasi, terutama di Papua (…dan Bima,<br />

Nusa Tenggara Barat). Komite HAM PBB sangat<br />

khawatir dengan laporan yang menyatakan<br />

bahwa negara menggunakan aparat keamanan<br />

untuk menghukum pembangkang politik dan<br />

pembela HAM. Komite juga menyampaikan<br />

kekhawatirannya tentang Komisi Kepolisian<br />

Nasional, yang ditugaskan untuk menerima<br />

laporan dari masyarakat terkait aparat penegak<br />

hukum, masih lemah, seolah-olah tidak memiliki<br />

kuasa untuk memanggil aparat penegak hukum<br />

atau mandat untuk melakukan penyelidikan<br />

independen. 5<br />

Oleh karena itu, Komite merekomendasikan<br />

Indonesia untuk mengambil langkah konkret<br />

dalam mencegah penggunaan kekuatan secara<br />

berlebihan oleh penegak hukum dengan<br />

memastikan bahwa mereka mematuhi Prinsipprinsip<br />

Dasar tentang Penggunaan Kekuatan<br />

dan Senjata Api oleh Aparat Penegak Hukum<br />

(UN Basic Principls on the Use of Force and<br />

Firearms by Law Enforcment Officials). Mereka<br />

merekomendasikan bahwa pemerintah harus<br />

mengambil langkah-langkah yang tepat<br />

untuk memperkuat Komisi Kepolisian Nasional<br />

untuk memastikan bahwa lembaga tersebut<br />

mampu menangani laporan pelanggaran yang<br />

dilakukan oleh penegak hukum. Selain itu,<br />

Komite merekomendasikan Indonesia untuk<br />

mengambil langkah-langkah praktis untuk<br />

memberantas impunitas bagi penegak hukum<br />

yang terkait dengan pembunuhan semena-<br />

4 Pernyataan lengkap Perdana Menteri Vanuatu pada sidang Dewan<br />

HAM PBB ke-25 tersedia di halaman Extranet Komisioner Tinggi PBB<br />

untuk Urusan HAM, di www.ohchr.org<br />

5 Lihat Observasi Penutup Komite HAM PBB untuk peninjauan<br />

Indonesia, di paragraf 16, http://tbinternet.ohchr.org/_layouts/<br />

treatybodyexternal/Download.aspx?symbolno=CCPR%2fC%2fIDN<br />

%2fCO%2f1&Lang=en<br />

Hak Asasi Manusia di Papua 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!