26.08.2016 Views

Daftar Isi

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

4. Hak Masyarakat Adat<br />

76<br />

4.1 Analisa Demografis terhadap Penduduk Papua<br />

Bagian ini bertujuan untuk memahami perubahan demografis di daerah yang dikenal<br />

sebagai Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat). Dinamika kependudukan dasar<br />

yang terjadi di Papua adalah terancamnya keberadaan penduduk asli Melanesia oleh<br />

tingginya jumlah pendatang non-Papua, yang bermula pada saat integrasi Papua ke<br />

Indonesia pada tahun 1969. Saat ini, penduduk non-Papua menjadi mayoritas. Tulisan<br />

ini bertujuan untuk meneliti bagaimana proses ini terjadi dan seperti apa situasi<br />

demografi Papua di masa depan. Tentu saja proyeksi semacam ini hanya bisa dilakukan<br />

dengan memperbandingkan masa lalu dengan kecenderungan yang berlangsung<br />

saat ini, dan bersifat spekulatif, tetapi penting untuk memahami perubahan besar<br />

yang sedang terjadi di Papua.<br />

Penduduk Papua dan Non-Papua dalam<br />

sensus tahun 2010<br />

Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010 (sensus<br />

berikutnya akan dilaksanakan pada tahun 2015)<br />

menunjukkan bahwa jumlah penduduk dua<br />

provinsi Indonesia, Papua dan Papua Barat,<br />

adalah sebesar 3.612.854. 1 Dalam analisa ini<br />

penulis menggabungkan dua provinsi menjadi<br />

satu, dengan istilah Papua, karena sebelumnya<br />

kedua provinsi tersebut adalah satu provinsi. Hal<br />

ini juga tercermin dalam data kependudukan<br />

yang ada sebelumya. Sensus Penduduk tahun<br />

2010 tidak membagi penduduk Papua menjadi<br />

dua kelompok utama: penduduk asli Papua<br />

dan non-Papua (pendatang dari bagian lain<br />

Indonesia dan keturunan mereka). Sensussensus<br />

yang dibuat sebelumnya mencatat<br />

etnisitas (suku) penduduk, yang memungkinkan<br />

untuk melihat susunan etnis yang ada di Papua<br />

dan melihat betapa cepatnya perubahan<br />

susunan demografis di Papua. Dalam tulisan<br />

ini, penulis hanya akan menggunakan data<br />

yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia,<br />

walaupun mungkin ada keraguan tentang<br />

akurasi dan dan keobyektifan data-data tersebut.<br />

Pada Sensus Penduduk tahun 1971 2 dan 2000 3 ,<br />

penduduk asli Papua diidentifikasikan sebagai<br />

satu kelompok terpisah. Pada tahun 1971 mereka<br />

disebut sebagai “kelahiran Irian”, sementara sensus<br />

tahun 2000 secara komprehensif memilah suku<br />

asal penduduk yang tinggal di Papua. Dengan<br />

mengamati pertumbuhan dua kelompok<br />

penduduk selama periode sekarang ini, kita<br />

bisa melihat adanya dua angka pertumbuhan<br />

yang berbeda: angka pertumbuhan penduduk<br />

asli Papua disebabkan oleh peningkatan alami<br />

(angka kelahiran yang lebih kecil dari kematian),<br />

dan angka pertumbuhan non-Papua, yang<br />

disebabkan terutama oleh migrasi dari daerah<br />

lain di Indonesia, selain oleh pertumbuhan alami.<br />

1 Hasil Sensus Penduduk 2010, Data Agregat per Provinsi. Badan<br />

Pusat Statistic, Jakarta, 2010.<br />

2 Chris Manning dan Michael Rumbiak, ‘Irian Jaya: Economic Change,<br />

Migrants, and Indigenous Welfare’ in Hal Hill, Ed., Unity and Diversity,<br />

Regional Economic Development in Indonesia since 1970. Oxford<br />

University Press, Oxford and London, 1991, p.90<br />

3 Hasil Sensus Penduduk 2000. Badan Pusat Statistik, 2000.<br />

Hak Asasi Manusia di Papua 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!