26.08.2016 Views

Daftar Isi

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

18<br />

membebaskan orang-orang yang ditahan<br />

berdarkan pasal-pasal tersebut.<br />

• Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia<br />

harus mengamandemen Peraturan Pemerintah<br />

No. 99 tahun 2012 untuk menghilangkan<br />

persyaratan pembebasan bersyarat<br />

untuk pernyataan kesetiaan terkait<br />

tindak kejahatan terhadap negara, dan/atau<br />

mempertimbangkan untuk memisahkan<br />

tahanan yang melanggar undang-undang<br />

tersebut dari narapidana terorisme, korupsi<br />

dan narkotika.<br />

• Pemerintah Indonesia harus memperkuat<br />

kemandirian dan mandat Komnas HAM,<br />

termasuk akses tanpa batasan untuk melaksana<br />

kan inspeksi mendadak terhadap<br />

lembaga pemasyarakatan.<br />

• Komnas HAM harus meningkatkan pengawasan<br />

lembaga pemsyarakatan di seluruh<br />

Papua, dengan memprioritaskan daerah<br />

dataran tinggi tengah dan daerah kepala<br />

burung.<br />

• Pemerintah Indonesia harus meratifikasi<br />

Proto kol Tambahan terhadap Konvensi<br />

Anti Penyiksaan (Optional Protocol to the<br />

Convention against Torture), dan/atau menciptakan<br />

UU Nasional yang meng krimi nalisasikan<br />

tindak penyiksaan.<br />

• Pemerintah Indonesia harus mengundang<br />

kepada Pelapor Khusus PBB untuk Kebebasan<br />

Berpendapat dan Pelapor Khusus PBB anti<br />

Penyiksaan untuk mengunjungi Indonesia.<br />

Untuk pemerintah provinsi dan pihak<br />

berwenang<br />

• Polda Papua harus segera meningkatkan<br />

standar HAM dalam penegakan hukum<br />

di Papua. Polda Papua harus bekerja sama<br />

dengan organisasi HAM dan asosiasi penga -<br />

cara setempat untuk memberikan pe latihan<br />

HAM yang efektif bagi polisi, ter kait<br />

kewajiban HAM saat melakukan penahanan,<br />

interogasi dan proses peradilan,<br />

ter masuk menjamin hak atas sidang yang<br />

adil, hak untuk didampingi pengacara,<br />

kunjungan keluarga, kesehatan, hak bebas<br />

dari penyiksaan, serta pelatihan mengenai<br />

prinsip dasar PBB tentang penggunaan<br />

keke rasan dan senjata api. Upaya ini harus<br />

didukung oleh upaya untuk memberantas<br />

impunitas.<br />

• Kantor wilayah Kementerian Hukum dan Hak<br />

Asasi Manusia Papua dan Polda Papua harus<br />

bekerja sama memperkuat fungsi Profesi<br />

dan Pengamanan (PROPAM), termasuk<br />

mem bangun kolaborasi dengan Lembaga<br />

Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) agar<br />

saksi dan korban pelanggaran HAM yang<br />

dilindungi dapat memberikan bukti tanpa<br />

merasa cemas akan ancaman keselamatan<br />

saat dalam perlindungan ataupun ketika<br />

dibebaskan;<br />

Untuk pelaku internasional seperti<br />

Persatuan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, Uni<br />

Afrika, dan negara-negara lain<br />

• Mendukung pembebasan tanpa syarat<br />

tahanan politik, menuju tercapainya dialog<br />

damai antara pemerintah Indonesia dengan<br />

masyarakat Papua.<br />

• Mengangkat isu kemanusiaan terkait tahanan<br />

politik dengan Kementerian Hukum dan<br />

Hak Asasi Manusia (update bulanan tersedia<br />

di Orang Papua di Balik Jeruji)<br />

• Mendesak adanya kunjungan Pelapor Khusus<br />

PBB untuk Kebebasan Berpendapat, dan<br />

kunjungan lanjutan Pelapor Khusus PBB anti<br />

Penyiksaan.<br />

Hak Asasi Manusia di Papua 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!