Daftar Isi
HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB
HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
36<br />
(40 tahun). Meskipun Rudi adalah anggota<br />
kelompok separatis, dia tidak membawa senjata<br />
dan tidak memberikan perlawanan. Hasil otopsi<br />
menunjukkan bahwa Rudi ditembak lima kali.<br />
Selain itu, ditemukan juga tiga luka akibat benda<br />
tajam di tubuhnya. Diduga, Rudi disiksai oleh<br />
polisi sebelum dieksekusi. Pada pukul 16:15 WIT,<br />
polisi membakar rumah ayah mertua Rudi Orarie,<br />
Obet Worembai, di Desa Kainui. Keluarganya<br />
kemudian harus bersembunyi di hutan. 4<br />
Pembunuhan Ketua KNPB Martinus<br />
Yohame<br />
Pada tanggal 26 Agustus 2014, jasad Martinus<br />
Yohame, ketua KNPB ditemukan dalam sebuah<br />
karung goni di Pulau Nana, dekat Sorong. Tangan<br />
dan kakinya diikat. Di tubuhnya ditemukan luka<br />
bekas penyiksaan, seperti lubang 1x1cm di<br />
bagian kiri dada, lubang 2x3cm di bagian kanan<br />
perut, dan luka bekas pemukukan di wajahnya.<br />
Martinus dilaporkan menghilang pada tanggal<br />
20 Agustus 2014. Sehari sebelumnya, dia<br />
membuat pernyataan dalam sebuah konferensi<br />
pers terkait kunjungan Presiden Susilo Bambang<br />
Yudhoyono ke Papua. Martinus juga dijadwalkan<br />
menemui seorang perempuan, yang mengaku<br />
sebagai anggota KOMNAS HAM di hari dia<br />
dilaporkan menghilang. KNPB adalah sebuah<br />
organisasi yang mengadvokasi kemerdekaan<br />
Papua melalui referendum. Sebelumnya, pada<br />
tahun 2012, mantan aktivis KNPB, Mako Tabuni,<br />
juga ditemukan tewas dibunuh oleh aparat<br />
keamanan. Polisi juga diduga sebagai dalam di<br />
2.4-4 belakang kasus pembunuhan Martinus Yohame.<br />
Gambar 2.4-3: Martinus Yohame menghadiri unjuk rasa KNPB.<br />
Keterlibatan polisi dalam pengeroyokan<br />
di Pasar Yotefa<br />
Pada tanggal 7 Agustus 2014 pukul 13:00<br />
WIT, sekelompok warga pendatang melukai<br />
Daniel Bolepa (23 tahun) dan membunuh<br />
kakaknya, David Bolepa di Pasar lama Yotefa,<br />
Abepura. Daniel ditusuk dan ditembak, tapi<br />
berhasil melarikan diri. Daniel kemudian lari<br />
mencari bantuan medis ke Rumah Sakit Polisi<br />
Bhayangkara. Akan tetapi, dokter menolak<br />
untuk mengambil peluru yang bersarang di<br />
tubuhnya atau menutup lukanya. Kakak Daniel,<br />
David Bolepa (29 tahun), tewas dalam serangan<br />
Gambar 2.4-4: Jenazah David Bolepa (ki), tewas dalam serangan di Pasar Yotefa, dan Daniel Bolepa (R), yang menderita luka tusuk dan<br />
tembak dari insiden yang sama.<br />
4 ELSHAM Papua (Oktober 2014): Kekerasan bersenjata di Pulau<br />
Yapen.<br />
Hak Asasi Manusia di Papua 2015