26.08.2016 Views

Daftar Isi

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

• Pemerintah pusat, termasuk Kementerian Kehutanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya<br />

Mineral dan Kementerian Pertanian, serta pemerintah provinsi dan kabupaten, harus meninjau<br />

izin yang telah dikeluarkan terkait dampaknya terhadap hak-hak masyarakat adat.<br />

Untuk Menjamin Akses Layanan Kesehatan, kami merekomendasikan Pemerintah Provinsi dan<br />

Kabupaten untuk:<br />

• Membentuk forum kebijakan kesehatan dan pendidikan di tingkat provinsi atau wilayah<br />

dataran tinggi, di mana kebijakan partisipatif dapat dibuat dengan input langsung dari<br />

masyarakat agar keluhan, harapan, dan solusi dapat diperoleh untuk melaksanakan strategi<br />

kesehatan di masa mendatang.<br />

• Secara mendesak mengatasi masalah kesehatan mental dan penyalahgunaan obat-obatan<br />

di dataran tinggi Papua; Ini dapat dicapai melalui layanan psikososial yang tepat dengan<br />

memperhatikan aspek-aspek budaya.<br />

• Memastikan upah untuk guru dan tenaga kesehatan memadai dan dibayarkan secara rutin,<br />

dan menerapkan sanksi disipliner untuk tindakan mangkir dari pekerjaan, termasuk pemecatan<br />

jika perlu.<br />

136<br />

• Menyediakan layanan dukungan keamanan dan sosial untuk perempuan Papua yang<br />

mengalami kekerasan dan penganiayaan.<br />

7.3 Rekomendasi untuk Perusahaan yang Berinvestasi<br />

• Kebijakan HAM wajib bagi perusahaan: Pimpinan perusahaan perlu mengembangkan<br />

kebijakan perusahaan terperinci terkait HAM dan hak atas tanah yang sesuai dengan standar<br />

internasional. Pemberian pelatihan bagi semua karyawan perusahaan, anak perusahaan dan<br />

perusahaan kontrak. Pimpinan harus meminta pertanggungjawaban dari karyawan, anak<br />

perusahaan dan kontraktor untuk kinerja mereka terkait kebijakan HAM ini.<br />

• Pengakuan hak tanah adat/ulayat: Perusahaan dan LSM lingkungan yang terlibat harus<br />

berkomitmen terhadap dan memprioritaskan implementasi program untuk mengakui hak<br />

masyarakat atas tanah adat/ulayat. Mereka harus mengembalikan lahan yang disita atau<br />

melakukan negosiasi ulang, jika hal itu diinginkan oleh masyarakat setempat. Petunjuk<br />

Sukarela Mengenai Tata yang Bertanggung Jawab atas Tanah, Perikanan dan Hutan (The<br />

Voluntary Guidelines for Responsible Governance of Tenure of Land, Fisheries and Forest),<br />

yang ditandatangani oleh Indonesia, adalah kerangka yang tepat untuk diadopsi.<br />

• Audit kinerja perusahaan yang transparan: Perusahaan harus berkomitmen untuk melaksanakan<br />

audit kinerja perusahaan yang independen dan transparan terkait permasalahan HAM<br />

dan hak atas tanah oleh organisasi HAM internasional. Perusahaan perhutan, makanan dan<br />

pertanian terkemuka telah melaksanakan audit tersebut di cabang-cabang multinasional<br />

mereka beberapa tahun belakangan ini. Hal ini membuktikan bahwa audit yang transparan<br />

sangat mungkin dilakukan dan dapat bermanfaat bagi perusahaan yang melaksanakannya.<br />

Hak Asasi Manusia di Papua 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!