Daftar Isi
HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB
HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
persatuan Indonesia. Aktivitas sipil yang<br />
mencerminkan aspirasi politik warga Papua<br />
sangat rawan untuk dicap sebagai tindakan<br />
makar. Meski demikian, tindakan-tindakan ini<br />
dilaksanakan dengan cara damai dan tanpa<br />
senjata. Di sisi lain, isu apartheid memang sengaja<br />
dimunculkan dan menjadi alasan berbagai<br />
kebijakan negara yang menghasilkan operasi di<br />
Papua, termasuk operasi yang dilancarkan oleh<br />
Badan Intelijen Negara (BIN), Tentara Nasional<br />
Indonesia (TNI) dan Polisi.<br />
Pemerintah telah memutuskan untuk mengguna<br />
kan pendekatan keamanan di Papua untuk<br />
menjaga ketertiban di wilayah tersebut. Selama<br />
masa Orde Baru di bawah kepemimpinan<br />
Presiden Suharto, pemerintah membentuk<br />
Komando Daerah Militer (KODAM) di Papua<br />
untuk mengamankan Papua dari kelompok<br />
sipil bersenjata. KODAM ini dihapuskan seiring<br />
dengan berakhirnya masa Orde Baru. Namun,<br />
masih ada kekhawatiran tentang pengamanan<br />
Papua dengan meningkatnya pengerahan<br />
anggota militer dan kepolisian untuk meredam<br />
konflik di Papua dan untuk menyingkirkan<br />
kelompok-kelompok sipil bersenjata. Konsep<br />
kebangsaan dan persatuan nasional digunakan<br />
untuk menjaga ketertiban di Papua dengan<br />
menambah jumlah anggota militer demi<br />
menegakkan nilai-nilai persatuan bangsa.<br />
Pada tahun 2014, TNI berencana membangun<br />
beberapa pangkalan militer di Papua, terutama<br />
untuk Angkatan Laut (AL) yang membangun<br />
armada ketiga di Sorong dengan tambahan<br />
divisi marinir. Armada ini bertugas untuk<br />
mengawasi keamanan laut di wilayah bagian<br />
timur Indonesia tersebut.<br />
Saat ini, Indonesia memiliki dua armada<br />
Angkatan Laut, Yakni Armada Barat di Jakarta dan<br />
Armada Timur di Surabaya. Jika rencana untuk<br />
membangun Armada Timur di Sorong terealisasi,<br />
maka armada angkatan laut yang berlokasi di<br />
Surabaya akan bertugas mengawasi keamanan<br />
laut di wilayah Indonesia bagian tengah.<br />
Sementara itu, Angkatan Udara (AU) berencana<br />
untuk membangun dua bandara baru di Sorong<br />
dan Manokwari. Sebelumnya, TNI AU memiliki<br />
empat bandara di Jayapura, Biak, Merauke<br />
dan Timika. Berdasarkan penelitian mengenai<br />
reformasi TNI di Papua yang diterbitkan oleh<br />
IMPARSIAL pada tahun 2012, anggota TNI AL dan<br />
TNI AU di Papua diperkirakan masing-masing<br />
berjumlah 1.272 dan 570 personil. Rencana<br />
pembangunan Armada Timur di Sorong dan<br />
bandara baru di Sorong dan Manokwari secara<br />
otomatis akan menambah jumlah tentara di<br />
Papua.<br />
Beberapa tahun silam, situasi HAM di Papua<br />
semakin memburuk. Beberapa hal yang patut<br />
dicatat dalam situasi ini adalah: pemerintah<br />
terus mengabaikan perlindungan bagi warga<br />
negaranya dan supremasi hukum hampir tidak<br />
ada di Papua. Akibatnya, kesejahteraan dan<br />
keadilan masih menjadi mimpi dan tampak<br />
semakin sulit untuk dicapai oleh rakyat Papua.<br />
Pelanggaran HAM semakin merajalela, yang<br />
tidak hanya memakan korban sipil, tetapi juga<br />
dari pihak TNI dan Polri.<br />
Keberadaan pasukan keamanan di Papua<br />
semakin meningkat dengan tujuan pengamanan<br />
tetapi bukan untuk melindungi warga setempat.<br />
Malahan, tujuannya adalah melindungi warga<br />
asing. Pelanggaran HAM yang terjadi di Papua<br />
sebenarnya dilakukan oleh pasukan keamanan.<br />
Oleh karena itu, penambahan pasukan keamanan<br />
bukanlah cara untuk mengatasi konflik di Papua.<br />
Pada dasarnya, tugas pasukan keamanan adalah<br />
melindungi dan menciptakan rasa aman bagi<br />
seluruh warga negara. Selain itu, mereka bertugas<br />
untuk melindungi negara dari ancaman yang<br />
datang dari luar sebagaimana mandat Undang-<br />
Undang Nomor 35 Tahun 2004. Pasal 7 ayat (1)<br />
tentang TNI menyatakan bahwa tugas utama<br />
TNI adalah untuk melindungi kedaulatan negara,<br />
menjaga kesatuan wilayah Republik Indonesia<br />
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang<br />
Dasar 1945, dan melindungi rakyat dari ancaman<br />
pengacau.<br />
Jika alasan pemerintah Indonesia menambah<br />
pasukan militer di Papua adalah untuk melindungi<br />
117<br />
Institusi, Sistem Hukum, dan Hak Transformasi Sektor Sipil dan Keamanan Konflik Politik