26.08.2016 Views

Daftar Isi

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

90<br />

oleh perusahaan perkebunan sangat rendah<br />

sekali. Uang yang diberikan sama sekali tidak<br />

mencerminkan nilai pasar ataupun pendapatan<br />

yang diperlukan masyarakat untuk bisa mendukung<br />

kehidupan keluarga mereka setelah<br />

kehilangan tanah yang selama ini menjadi<br />

sumber kehidupan mereka. Di sebagian besar<br />

kasus, hutan dan tanah yang mereka mereka<br />

miliki menjadi sumber pendapatan dari penjualan<br />

hasil hutan yang bisa membantu memenuhi<br />

kebutuhan dasar mereka.<br />

Berikut ini adalah tabel beberapa kompensasi<br />

yang diberikan oleh perusahaan selama beberapa<br />

tahun terakhir. Nilai tukar uang bervariasi, namun<br />

biasaya nilai tukar 1 US $ adalah sekitar Rp<br />

10.000. Jika kompensasi diberikan kepada semua<br />

keluarga di desa, masing-masing keluarga akan<br />

menerima tidak lebih dari beberapa juta Rupiah<br />

(beberapa ratus dolar). Hal ini menyebabkan<br />

mereka sangat tergantung pada pekerjaan yang<br />

disediakan perusahaan.<br />

Studi Kasus 8: Klamono dan Klayalili,<br />

Kabupate Sorong<br />

Sejak tahun 2004, perusahaan PT Henrison Inti<br />

Persada (HIP) dan PT Inti Kebun Sejahtera (IKS)<br />

telah beroperasi di distrik Klamono dan Klayalili<br />

di Kabupaten Sorong. Beberapa klan dari suku<br />

Moi Kelin sudah melepaskan tanah mereka<br />

kepada kedua perusahaan kelapa sawit tersebut.<br />

Di Malalilis, Klan Do dan Klasibin menerima<br />

kompensasi yang cukup rendah. Mereka juga<br />

dilarang mengakses dokumen perjanjian,<br />

Perjanjian Kesepakatan (Memorandum of<br />

Understanding-MoU). Hal tersebut jelas berlawanan<br />

dengan prinsip FPIC. Dalam proses<br />

pengambilalihan tanah, Klan Do mendapatkan<br />

kompensasi tanah sebesar Rp 33.333 = 2,40<br />

Euro/ha untuk total wilayah sebesar 420 hektar.<br />

Klan Klasibin, untuk area seluas 840 hektar,<br />

hanya memperoleh Rp. 22.619 = 1,63 Euro/<br />

ha. Jumlah tersebut sangatlah kecil dan tidak<br />

dapat mengkompensasi masyarakat lokal yang<br />

kehilangan ekosistem karena lahan mereka<br />

diolah menjadi perkebunan monokultur. Selain<br />

itu, penjualan tanah biasanya membuat orang<br />

bergantung pada pekerjaan yang disediakan<br />

oleh pemerintah.<br />

Desa<br />

Kaliki,<br />

Merauke<br />

Suskun,<br />

Keerom<br />

Sidey and<br />

Masni,<br />

Manokwari<br />

Wayau,<br />

Merauke<br />

Malalilis,<br />

Sorong<br />

Perusahaan<br />

PT Cenderawasih Jaya Mandiri / PT Karya Bumi<br />

Papua (Rajawali Group)<br />

PT Tandan Sawita Papua (Green Eagle Group /<br />

Rajawali)<br />

Kompensasi (Rupiah /<br />

Hektar)<br />

254.000 14<br />

384.000 15<br />

PT Medcopapua Hijau Selaras (Medco Group) 450.000 16<br />

PT Papua Agro Sakti 228.000 17<br />

PT Henrison Inti Persada (Noble Group) 33.300 18<br />

13 Laporan Temu Rakyat Korban Investasi November 2014 17 http://www.cenderawasihpos.com/index.php?mib=berita.<br />

14 Korporasi Politik dan Perampasan Tanah, Laksmi A. Savitri, Insist Press,<br />

detail&id=7329(English Translation https://awasmifee.potager.<br />

2013, p. 62<br />

org/?p=1068<br />

15 http://www.downtoearth-indonesia.org/story/women-andoilpalm-investment-region<br />

18 Profil Kasus - Temu Rakyat Korban Investasi Kehutanan dan<br />

Perkebunan Besar November 2014, Kasus Kelapa Sawit di Moi Kelin,<br />

Sorong<br />

16 http://jasoilpapua.blogspot.fr/2011/12/sawit-hanyasebuahharapan-kosong.htm<br />

Hak Asasi Manusia di Papua 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!