26.08.2016 Views

Daftar Isi

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3.2 Hak Pendidikan<br />

Selama beberapa tahun terakhir, sektor pendidikan di dataran tinggi Papua terus<br />

berkembang. Sekolah dan pusat kesehatan dibangun dan ribuan guru serta tenaga<br />

kesehatan dipekerjakan untuk melayani di daerah tersebut. Akan tetapi, beberapa<br />

area masih mengalami kekosongan pelayanan publik, yang menyebabkan angka<br />

melek huruf jatuh hingga kurang dari 10 persen di daerah-daerah terpencil. Besarnya<br />

permasalahan ini tidak pernah diakui dalam laporan resmi. Dampaknya pun sudah<br />

sangat diremehkan.<br />

66<br />

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 di<br />

40 desa di wilayah Wamena, Yahukimo, dan<br />

Yalimo menunjukkan bahwa sekolah-sekolah<br />

yang sulit diakses di daerah di dataran tinggi<br />

telah ditutup, karena selama beberapa tahun<br />

tidak ada lagi guru di sekolah-sekolah tersebut.<br />

Banyak guru yang seharusnya tinggal di daerah<br />

penugasan, malah memilih tinggal di daerah<br />

perkotaan, tetapi, mereka tetap menerima gaji<br />

dan tunjangan sebagai guru daerah terpencil.<br />

Beberapa guru hanya hadir sekali atau dua kali<br />

setahun untuk mengawasi ujian. Beberapa<br />

kepala sekolah juga absen, dan mempekerjakan<br />

guru bantu yang kurang berkualitas dengan gaji<br />

rendah dan tidak tetap. Walaupun penelitian<br />

ini dilakukan hanya di wilayah yang dihuni<br />

oleh sekitar 100.000 penduduk, tapi hal ini<br />

merupakan cerminan situasi di sebagian besar<br />

kabupaten di wilayah dataran tinggi. Beberapa<br />

LSM dan media menyoroti tentang situasi<br />

pendidikan dasar di Pegunungan Bintang,<br />

Tolikara, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Nduga, Puncak,<br />

dan Intan Jaya. Artinya, ada sekitar 1.2 juta warga<br />

Papua yang tinggal di daerah dataran tinggi<br />

yang terpengaruh dengan situasi seperti yang<br />

digambarkan di bawah ini.<br />

Tabel 3.2-1:kehadiran tenaga pengajar di Sekolah Dasar<br />

Total jumlah guru Aktif mengajar Hanya datang di saat ujian Tidak pernah hadir<br />

87 48 15 24<br />

Dekat dengan<br />

daerah<br />

perkotaan: 37<br />

Jauh dengan<br />

daerah<br />

perkotaan: 50<br />

Dekat dengan<br />

daerah<br />

perkotaan: 28<br />

Jauh dengan<br />

daerah<br />

perkotaan: 20<br />

Dekat dengan daerah<br />

perkotaan: 1<br />

Jauh dengan daerah<br />

perkotaan: 14<br />

Dekat dengan<br />

daerah perkotaan: 8<br />

Jauh dengan daerah<br />

perkotaan: 16<br />

Meningkatnya angka buta huruf:<br />

Lebih dari setengah jumlah desa di mana<br />

penelitian dilakukan, angka melek huruf ada di<br />

bawah 25%, sementara sepertiga yang lainnya<br />

tidak lebih dari 10%. Sejak tahun 1960an,<br />

program melek huruf menjadi bagian dari<br />

pelayanan dasar yang disediakan oleh gerejagereja<br />

setempat. Sejak tahun 1970an, sekolah,<br />

baik milik gereja maupun pemerintah, mulai<br />

mengambil alih peran ini. Kegagalan sistem<br />

pendidikan di 10 tahun terakhir menyebabkan<br />

kegiatan pendidikan berhenti di beberapa<br />

wilayah. Laporan resmi pemerintah tidak<br />

mencatumkan situasi ini. Sebaliknya, laporan<br />

tersebut menyajikan data tentang tingginya<br />

angka kelulusan. Siswa-siswi di sekolah seringkali<br />

lulus ujian akhir hanya karena guru-guru yang<br />

sering absen membantu mengerjakan ujian<br />

mereka untuk menyelamatkan citra mereka.<br />

Hak Asasi Manusia di Papua 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!