Daftar Isi
HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB
HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Gambar 2.4-1: Korban-korban kerusuhan dengan aparat keamanan di Aimas, Sorong: Salomina Kalaibin (ki) dan Abner Malagawak (ka).<br />
34<br />
melihat orang tak dikenal dengan pakaian dokter<br />
masuk ke dalam ruangan dan menyuntikkan<br />
cairan berwarna hitam ke dalam infusnya.<br />
Salomina meninggal tak lama kemudian. 1<br />
Aparat militer membunuh Arton Kogoya<br />
di Wamena<br />
Pada tanggal 11 Mei 2013 pukul 9:30 WIT, enam<br />
anggota Yonif 756 Wimane Sili terlibat pertikaian<br />
dengan Arton Kogoya (26 tahun). Arton yang<br />
sedang mabuk meneriaki mereka di depan<br />
sebuah warung internet di Jl. Yus Sudarso.<br />
Setelah terlibat adu mulut, Arton kemudian<br />
pulang ke rumah bersama dengan seorang<br />
temannya yang kemudian menjadi saksi mata.<br />
Keenam tentara tersebut membuntuti Arton<br />
dan temannya, lalu menembak Arton Kogoya<br />
sebanyak enam kali.<br />
Polisi membunuh pengidap gangguan<br />
jiwa di Wamena<br />
Pada tanggal 8 Agustus 2013 pukul 10:30,<br />
Brigadir Polisi Lusman Lua menembak Irwan<br />
Wenda, seorang penggidap gangguan jiwa.<br />
Pembunuhan tersebut terjadi setelah keduanya<br />
terlibat di depan sebuah cyber café di Jl. Ahmad<br />
Yani, Wamena, Jayawijaya. Lua melepaskan dua<br />
tembakan peringatan sebelum menembak<br />
Irwan di perut, kepala, dan lengan kiri. Sebelum<br />
kejadian tersebut, dua saksi mata mengaku telah<br />
menjelaskan kepada Brigadir Lua bahwa Irwan<br />
mengidap gangguan jiwa. Keduanya kemudian<br />
dibawa ke Polres Jayawijaya untuk memverukan<br />
keterangan. Mereka mengaku mendapatkan<br />
penyiksaan selama proses tersebut.<br />
Polisi menembak Marthen Gobai yang<br />
sedang mabuk di Nabire<br />
Pada tanggal 5 September 2013 pada<br />
pukul 19:30 WIT, polisi mengantar Marthen<br />
Gobai pulang saat dia sedang mabuk. Polisi<br />
memerintahkan Marthen untuk tetap berada<br />
di rumah, atau dia akan ditembak. Marthen<br />
kemudian meninggalkan rumah nya pada pukul<br />
21:00 WIT. Esoknya, anggota keluarga Marthen<br />
mendapat informasi bahwa Marthen tewas<br />
dengan luka tem bakan di kepala dan jasadnya<br />
sudah berada di Rumah Sakit Siriwini. Seorang<br />
saksi mata menyatakan bahwa jasad Marthen<br />
di bawa ke rumah sakit oleh polisi pada pukul<br />
00:30 WIT. Dokter menolak permintaan otopsi<br />
oleh keluarga, karena dia tidak mendapatkan ijin<br />
dari polisi.<br />
1 Laporan Kasus JPIC/GKI (04/05/2013) : Insiden di Papua yang<br />
berikaitan dengan peringatan 1 Mei.<br />
Hak Asasi Manusia di Papua 2015