26.08.2016 Views

Daftar Isi

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

17<br />

Gambar 2.1a-5: Dua dari empat siswa SMA yang ditembak mati saat mereka melakukan tarian adat dalam unjuk rasa Paniai Berdarah,<br />

Desember 2014. Sumber: Kingmi Church Papuaz.<br />

militer dan polisi dan 17 lainnya menderita<br />

luka-luka. Kejadian ini terjadi di Distrik Enarotali<br />

di Kabupaten Pania. Penembakan tersebut<br />

terjadi menyusul aksi damai dalam bentuk tarian<br />

adat. Aksi damai tersebut merupakan pernyataan<br />

sikap masyarakat setempat terhadap<br />

tindakan penyiksaan dan pelecehan oleh aparat<br />

militer terhadap tiga remaja laki-laki pada<br />

hari sebelumnya. Unjuk rasa tersebut, yang<br />

melibatkan sekitar 800 orang, berlangsung di<br />

halaman Polres Enarotali dan Komando Rayon<br />

Militer (Koramil). Pengunjuk rasa menuntut pihak<br />

berwenang untuk memberikan penjelasan<br />

mengenai kejadian di hari sebelumnya. Mereka,<br />

dalam aksinya, mempersembahkan tarian adat.<br />

Pihak militer dan kepolisian kemudian merespon<br />

dengan melepaskan tembakan dengan peluru<br />

yang membabi buta ke arah kerumunan orang.<br />

Di antara para korban, yang paling muda adalah<br />

seorang siswa Sekolah Dasar yang berusia 8<br />

tahun, yang menderita luka tembak di tangan.<br />

Pada tanggal 7 Januari 2015, Komnas HAM<br />

membentuk Tim Penyelidikan Fakta (TPF), yang<br />

bertugas untuk memberi rekomendasi kepada<br />

pemerintah terkait kasus tersebut, namun TPF<br />

tidak memiliki mandat untuk membawa kasus<br />

ini ke pengadilan.<br />

Dari tanggal 18 s/d 20 Februari 2015, TPF yang<br />

dipimpin oleh Maneger Nasution telah bertemu<br />

dengan belasan saksi mata dan korban. Nasution<br />

menyampaikan kepada media bahwa Komnas<br />

HAM telah menemukan adanya indikasi pelanggaran<br />

terhadap empat unsur HAM: hak untuk<br />

hidup, hak anak, hak perempuan, dan hak bebas<br />

dari penganiayaan. Lembaga dan organisasi<br />

HAM di Papua meminta Komnas HAM untuk<br />

membentuk Komisi Penyelidikan Pelanggaran<br />

HAM (KPP HAM) supaya dapat membawa kasus<br />

ini ke pengadilan berdasarkan UU No. 26 tahun<br />

2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.<br />

Rekomendasi<br />

Untuk pemerintah pusat dan pihak<br />

berwenang<br />

• Menghapuskan UU Darurat 12 tahun 1951.<br />

• Menghapuskan Pasal 106 dan 110 KUHP, dan<br />

Hak Sipil dan Politik

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!