26.08.2016 Views

Daftar Isi

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

HAM%20DI%20PAPUA%202015_EPUB

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

menyampaikan kekhawatirannya tentang tidak<br />

adanya kompensasi atas pelanggaran HAM<br />

dan tidak adanya pemahaman komprehensif<br />

mengenai situasi HAM di wilayah-wilayah<br />

tersebut. 10<br />

Komite memberikan beberapa rekomendasi<br />

bagi Pemerintah Indonesia, termasuk permintaan<br />

untuk mempercepat pelaksanaan<br />

layanan publik yang berkualitas di pulau-pulau<br />

dan wilayah terpencil di Papua dan wilayah lain,<br />

dengan mengalokasikan sumber daya manusia<br />

dan dana yang memadai supaya pelaksanaannya<br />

dapat dipantau dan dipastikan agar mencapai<br />

tujuan yang ditetapkan, dan dengan secara<br />

jelas tanggung jawab masing-masing tingkat di<br />

Pemerintahan untuk memastikan akses untuk<br />

mendapatkan kompensasi yudisial dan akses<br />

untuk lembaga non yudisial, seperti Komnas<br />

HAM, bisa didapatkan di wilayah-wilayah<br />

tersebut. Komite juga mere komendasikan<br />

Indonesia untuk meng umpulkan informasi<br />

mengenai sta tus pemenuhan hak-hak<br />

ekonomi, sosial dan budaya dari berbagai<br />

kelompok etnis di wilayah dataran tinggi<br />

(Papua), di pulau-pulau terpencil dan wilayah<br />

perbatasan, serta bekerja sama dengan<br />

lembaga HAM nasional dan organisasi<br />

masyarakat sipil.<br />

Pelapor Khusus PBB untuk Kebebasan<br />

Berekspresi<br />

Untuk menjawab undangan terbuka yang<br />

diberikan oleh (mantan) Menteri Luar Negeri<br />

Marty Natalegawa pada tahun 2013, 11 Pelapor<br />

Khusus PBB untuk Kebebasan Berpendapat telah<br />

menyampaikan permintaan untuk mengunjungi<br />

Indonesia pada tahun 2013. Menurut sumber<br />

di sekretariat pelapor tersebut, pelapor dan<br />

delegasi Indonesia telah membicarakan rencana<br />

kunjungan ke Indonesia. Pelapor sebenarnya<br />

telah menjadwalkan kunjungan ke Papua.<br />

Namun, Pemerintah Indonesia memutuskan<br />

secara sepihak untuk menunda kunjungan<br />

tersebut tanpa mengajukan tanggal alternatif.<br />

Hingga akhir Desember 2014, kunjungan<br />

tersebut belum terealisasikan.<br />

Kontribusi LSM di Dewan HAM PBB<br />

Selama periode 2013-2014, organisasi anggota<br />

ICP di Jenewa sangat aktif dalam menyoroti isu<br />

pelanggaran HAM di Papua di dalam sidangsidang<br />

Dewan HAM PBB. Berikut adalah dua<br />

contoh pernyataan yang dibuat di Dewan HAM<br />

PBB.<br />

Pada sidang Dewan HAM PBB ke-23 pada<br />

Juni 2013, Fransiscans Internasional dan ICP<br />

membuat pernyataan kepada Dewan untuk<br />

mengutuk pembunuhan dua warga Papua,<br />

Abner Malagawak dan Thomas Blesya, saat<br />

melakukan aksi damai di Sorong pada tanggal<br />

30 April 2013 saat peringatan dimasukkannya<br />

Papua ke wilayah negara Indonesia. Pernyataan<br />

tersebut adalah: ‘Pemerintah Indonesia terus<br />

mengekang hak kebebasan berpendapat dan<br />

berkumpul penduduk asli Papua. Penindasan<br />

atas protes politik di Papua memperkuat rasa<br />

kemarahan yang telah ada dan menciptakan rasa<br />

kemarahan yang baru. Kebijakan pemerintah<br />

untuk melarang hak kebebasan berpendapat<br />

dan membatasi ruang demokrasi memberi<br />

pesan pada masyarakat bahwa aksi damai tidak<br />

dapat diterima oleh pemerintah, sehingga hal<br />

ini mendorong masyarakat untuk mencari jalan<br />

lain untuk menyampaikan pendapat mereka.<br />

Masyarakat sipil di Papua hidup di lingkungan<br />

111<br />

10 Lihat Observasi Penutup Komite PBB untuk Hak Ekonomi, Sosial<br />

dan Budaya untuk peninjauan Indonesia di http://tbinternet.ohchr.<br />

org/_layouts/treatybodyexternal/Download.aspx?symbolno=CRC%<br />

2fC%2fIDN%2fCO%2f3-4&Lang=en<br />

11 Lihat Pernyataan Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri Indonesia,<br />

kepada Dewan HAM di http://mission-indonesia.org/article/293/<br />

opening-statement-by-h-e--dr--r-m--marty-m--natalegawa--<br />

minister-for-foreign-affairs-ofindonesia--at-the-13th-session-ofthe-working-group-meeting-onthe-upr-for-indonesia<br />

Hak Transformasi Sipil dan Konflik Politik

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!