hiver - Historical Revisionism by Vrij Historisch Onderzoek
hiver - Historical Revisionism by Vrij Historisch Onderzoek
hiver - Historical Revisionism by Vrij Historisch Onderzoek
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
——————————————————————> Conseils de révisions / <strong>hiver</strong> winter 2007<br />
bagi Israel untuk menjajah Palestina.<br />
Fredrick Toeben, yang hadir dalam kesempatan itu pun menganggap bahwa pembangunan<br />
mitos holocaust oleh para pemimpin dunia Barat itu sebagai 'pemerkosaan mental'. Selama ini,<br />
menurut dia, pemikiran di Barat telah dimatikan untuk menerima holocaust sebagai peristiwa sejarah<br />
yang benar-benar terjadi. Dia sangat menentang itu. ''Ini adalah tugas saya untuk berada di sini. Kalau<br />
saya dilarang berbicara bebas, ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,'' tutur pria yang<br />
pernah dipenjara di Jerman gara-gara menolak kebenaran soal kamar gas untuk membantai Yahudi<br />
itu.<br />
Pernyataan hampir sama juga dikemukakan penulis Prancis, Georges Thiel. Dia menganggap<br />
bahwa dalam mitos holocaust itu terdapat banyak kebohongan. Thiel menjelaskan bahwa hingga kini<br />
tidak pernah ditemukan adanya mesin-mesin pembunuh di berbagai kamp konsentrasi yang<br />
digunakan untuk membantai kaum Yahudi. Kalau para tokoh bangsa lain saja kuat mempertanyakan<br />
kebenaran mitos holocaust, tentu saja pertanyaan yang lebih kuat diungkapkan tokoh Palestina.<br />
Dalam forum tersebut, Sekjen Kongres Internasional untuk Intifada Palestina, Ali Akbar<br />
Mohtashamipour, menegaskan bahwa holocaust tidak lebih dari sekadar mitos.<br />
Untuk menumpahkan perasaan tak nyaman atas konferensi tersebut, Pemerintah Jerman pun<br />
mensponsori konferensi tandingan yang berlangsung di Berlin. Seperti ditulis dalam situs BBC,<br />
pertemuan tandingan itu dihadiri para ahli sejarah holocaust. Tidak lain, konferensi tandingan ini<br />
bukan digunakan untuk mengupas soal holocaust, melainkan untuk memprotes konferensi Teheran.<br />
Republika (Jakarta) Rabu, 13 Desember 2006<br />
http://www.republika.co.id/koran_detail.aspid=275396&kat_id=3<br />
NEERLANDAIS - FLAMAND - VLAAMS<br />
Iran organiseert congres ontkenners holocaust<br />
Jan Kooistra<br />
Na een tentoonstelling met holocaust-cartoons, afgelopen augustus, organiseert Iran ook<br />
een tweedaags congres over de hoeveelheid joden die 'werkelijk' zijn vermoord door de<br />
nazi's tijdens de Tweede Wereldoorlog.<br />
Met het Iraanse congres willen de organisatoren een discussie mogelijk maken zonder<br />
taboes. Allereerst zal het bestaan van de holocaust worden besproken: zijn er eigenlijk wel<br />
joden vermoord in de concentratiekampen van de nazi's Als blijkt dat dat het geval is, dan<br />
komt de vraag aan de orde hoeveel joden er eigenlijk zijn uitgemoord.<br />
De Iraanse minister van Buitenlandse Zaken, Manouchehr Mottaki, zei bij de opening van<br />
het congres dat Iran 'denkers die in Europa hun opinie niet mogen uiten een mogelijkheid tot<br />
expressie geeft'.<br />
'Mythe'<br />
Hoewel de Iraanse regering officieel ontkent antisemitisch te zijn, staat de Iraanse<br />
president Mahmoud Ahmadinejad wel zo bekend. Hij doet de holocaust af als een mythe, een<br />
excuus voor de onderdrukking van de Palestijnen en het bestaan van de staat Israël, een staat<br />
— 59 —