download
download
download
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
untuk menghormati budaya lain adalah sebuah tema yang relatif baru<br />
dibicarakan di negeri ini.<br />
Dunia masa kini menuntut adanya multikulturalisme, karena dalam<br />
perbedaan-perbedaannya, manusia yang saling berbeda harus saling<br />
berhubungan satu sama lain, baik suka ataupun tidak. Dalam multikulturalisme,<br />
manusia merayakan perbedaan yang dimilikinya. Untuk itu,<br />
seluruh perbedaan yang ada (apapun bentuk perbedaannya) harus<br />
dihormati. Perbedaan tersebut adalah karunia yang sangat indah yang<br />
harus dijaga secara damai.<br />
Dalam menyikapi perbedaan, mentalitas kita harus diubah dengan<br />
lebih banyak berpikir, bersikap dan berlaku damai terhadap seluruh<br />
perbedaan tersebut dengan jalan apapun yang memungkinkan untuk itu.<br />
Oleh karena itu, dalam perbedaan-perbedaan tersebut sesungguhnya,<br />
akal kita menyediakan potensi untuk berlaku secara adil dan merata<br />
terhadap sisi-sisi kebenaran yang ada. Perbedaan-perbedaan seperti itu<br />
membutuhkan pendekatan-pendekatan multikultural terhadap etika maupun<br />
subyek-subyek lainnya, terutama dalam upaya memerangi<br />
etnosentrisme dan rasisme yang seringkali merupakan hasil dari<br />
ketidakpedulian pada orang lain dan kebudayaan-kebudayaan lain (May,<br />
dkk. 2001). Memahami orang-orang dari kebudayaan lain bukan berarti<br />
bahwa kita setuju dengan mereka melainkan kita harus kritis terhadap<br />
kebiasaan-kebiasaan mereka.<br />
Multikulturalisme dapat juga dijelaskan sebagai pluralisme<br />
kebudayaan sebagaimaa dikemukakan oleh William A. Haviland (1988)<br />
yang secara antropologis menjelaskan, kalau satu kebudayaan dunia<br />
yang homogen tidak dengan sendirinya pasti merupakan harapan masa<br />
depan, orang akan melihat.<br />
Multikulturalisme sejak beberapa tahun belakangan ini marak<br />
diperbincangkan oleh pelbagai kalangan dan tampaknya masih akan<br />
terus demikian karena memang sangat relevan dengan corak masyarakat<br />
seperti yang terdapat di Indonesia. Menurut, C. W. Watson (1998),<br />
membicarakan multikulturalisme atau masyarakat multikultural adalah<br />
membicarakan tentang masyarakat-negara, bangsa, daerah, bahkan<br />
lokasi geografis terbatas seperti kota atau sekolah-yang terdiri dari orangorang<br />
yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Tetapi perbedaan<br />
yang ditekankan di sini adalah perbedaan dalam kesederajatan.<br />
Multikulturalisme yang meniscayakan adanya perbedaan itu<br />
sesungguhnya mengusung semangat untuk hidup berdampingan secara<br />
332