02.07.2013 Views

download

download

download

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

yang mencakup sumberdaya alam, tenaga kerja dan kepemimpinan atau<br />

kewiraswastaan. Tiga modal ini kemudian menghasilkan modal turunan<br />

atau sekunder, yaitu modal finansial atau uang, teknologi, organisasi atau<br />

lembaga, nilai-nilai budaya, nilai-nilai spriritual dan prasarana fisik.<br />

Sumberdaya-sumberdaya itu harus diolah secara berhati-hati dan bertanggung-jawab<br />

menurut prinsip-prinsip pengelolaan yang baik (good<br />

governance), yaitu: tanggung-jawab, transparansi, keadilan atau<br />

kewajaran (fairness). Sebuah mekanisme pengelolaan yang baik akan<br />

menghasilkan efisiensi dan produktivitas, dua sisi dari mata uang yang<br />

sama dari sebuah kebudayaan, karena kebudayaan adalah sekumpulan<br />

aktivitas manusia secara bersama-sama.<br />

Mekanisme kebudayaan merupakan interaksi antara empat unsur<br />

dalam suatu kegiatan pembangunan. Pertama adalah anthropos, kedua<br />

ethnos, ketiga techne dan keempat oikos. Anthropos adalah manusia<br />

sebagai individu yang merupakan subjek dan aktor sentral, yang sekaligus<br />

sumber kegiatan maupun tujuan pembangunan itu sendiri, karena<br />

pengertian pembangunan adalah pembangunan manusia seutuhnya dan<br />

masyarakat seluruhnya. Pembangunan pada hakekatnya adalah realisasi<br />

manusia dalam menciptakan lingkungan hidup yang manusiawi atau<br />

berbudaya. Lingkungan yang manusiawi adalah lingkungan yang bermakna<br />

dalam kehidupan manusia. Dengan demikian, pembangunan tidak<br />

hanya bersifat material, melainkan juga bersifat rohaniah atau spiritual.<br />

Dalam konteks pembangunan Indonesia, pembangunan adalah realisasi<br />

dari nilai-nilai Pancasila yang bertitik sentral manusia yang dimuliakan<br />

oleh Tuhan, karena manusia adalah sebuah mahkluk yang sempurna.<br />

Ethnos adalah komunitas atau kelompok manusia, yang berarti<br />

bahwa pembangunan merupakan bentuk hubungan interaksi antara<br />

sesama manusia, sebagai keluarga besar yang bernama masyarakat.<br />

Oleh karenanya sifat pembangunan adalah kekeluargaan atau gotong<br />

royong; ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. Komunitas adalah<br />

realitas yang harus diakui, karena manusia pada hekakatnya adalah<br />

homo-socius, makhluk bermasyarakat. Di satu pihak, kumpulan individu<br />

membentuk masyarakat, tetapi sebaliknya, masyarakat juga membentuk<br />

individu. Tapi dalam pengertian kebudayaan, individu dalam falsafah<br />

kekekuargaan adalah subjek yang memiliki individualitas. Individu adalah<br />

suatu ego, yaitu kepribadian yang kritis, rasional, menyadari harga diri.<br />

Tetapi, dalam hidup berkeluarga, individu tidak boleh bersikap egois,<br />

yaitu mementingkan diri sendiri atau bebas yang tidak menghiraukan<br />

364

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!