download
download
download
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
pihak merasa tidak perlu untuk menyelesaikan masalah, maka perpecahan<br />
tidak dapat dihindari. Banyak konflik yang tidak terselesaikan karena<br />
masing-masing pihak tidak memahami sifat saling ketergantungan.<br />
Selama ini konflik sering dihubungkan dengan agresi. Broadman<br />
& Horowitz (dalam Kusnarwatiningsih, 2007) menyatakan bahwa konflik<br />
dan agresi merupakan dua hal yang berbeda. Konflik tidak selalu<br />
menghasilkan kerugian, tetapi juga membawa dampak yang konstruktif<br />
bagi pihak-pihak yang terlibat, sedangkan agresi hanya membawa<br />
dampak-dampak yang merugikan bagi individu.<br />
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa konflik adalah<br />
suatu pertentangan dalam bentuk-bentuk perlawanan halus, terkontrol,<br />
tersembunyi, tak langsung, sampai pada bentuk perlawanan terbuka<br />
antara dua pihak atau lebih yang saling tergantung satu sama lain yang<br />
sama-sama merasakan tujuan yang saling tidak cocok, kelangkaan<br />
sumber daya dan hambatan yang didapat dari pihak lain dalam mencapai<br />
tujuannya. Tawuran antar pelajar (Gambar 6.3) adalah salah satu contoh<br />
konflik yang sering terjadi di kalangan pelajar.<br />
Gambar 6 3 Sekelompok siswa sedang terlibat tawuran<br />
(Sumber: Dokumentasi Irwantara, Desember 2007).<br />
Konflik pada dasarnya merupakan bagian dari kehidupan sosial,<br />
karena itu tidak ada masyarakat yang steril dari realitas konflik. Coser<br />
(1956) menyatakan: konflik dan konsensus, integrasi dan perpecahan<br />
adalah proses fundamental yang walau dalam porsi dan campuran yang<br />
berbeda merupakan bagian dari setiap sistem sosial yang dapat<br />
dimengerti (Poloma, 1994). Karena konflik merupakan bagian kehidupan<br />
289