02.07.2013 Views

download

download

download

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

efektif dalam menangani konflik. Lebih lanjut Johnson & Johnson (1991)<br />

mengajukan beberapa gaya atau strategi dasar pengelolaan konflik,<br />

yaitu:<br />

1. Withdrawing (Menarik Diri). Individu yang menggunakan strategi<br />

ini percaya bahwa lebih mudah menarik diri (secara fisik dan<br />

psikologis) dari konflik daripada menghadapinya. Mereka cenderung<br />

menarik diri untuk menghindari konflik. Baik tujuan pribadi<br />

maupun hubungan dengan orang lain dikorbankan. Mereka menjauh<br />

dari isu yang dapat menimbulkan konflik serta dari orangorang<br />

yang terlibat konflik dengannya.<br />

2. Forcing (Memaksa). Individu berusaha memaksa lawannya<br />

menerima solusi konflik yang ditawarkannya. Tujuan pribadinya<br />

dianggap sangat penting. Mereka menggunakan segala cara<br />

untuk mencapai tujuannya. Mereka tidak peduli akan kebutuhan<br />

dan minat orang lain, serta apakah orang lain itu menerima solusi<br />

mereka atau tidak. Mereka menganggap konflik dapat<br />

diselesaikan dengan satu pihak yang menang dan pihak yang lain<br />

kalah. Mereka mencapai kemenangan dengan jalan menyerang,<br />

menghancurkan, dan mengintimidasi orang lain.<br />

3. Smoothing (Melunak). Individu yang menggunakan strategi ini<br />

berpendapat bahwa mempertahankan hubungan dengan orang<br />

lain jauh lebih penting dibandingkan dengan pencapaian tujuan<br />

pribadi. Mereka ingin diterima dan dicintai. Mereka merasa bahwa<br />

konflik harus dihindari demi keharmonisan dan bahwa orang tidak<br />

akan dapat membicarakan konflik tanpa mengakibatkan rusaknya<br />

hubungan. Mereka takut jika konflik berlanjut, maka orang lain<br />

akan kecewa dan ini menyebabkan rusaknya hubungan. Mereka<br />

mengorbankan tujuan pribadinya demi mempertahankan kelangsungan<br />

hubungan.<br />

4. Compromising (Kompromi). Strategi ini digunakan individu yang<br />

menaruh perhatian baik terhadap pribadinya sendiri maupun<br />

hubungan dengan orang lain. Mereka berusaha berkompromi,<br />

mengorbankan tujuannya sendiri dan mempengaruhi pihak lain<br />

untuk mengorbankan sebagian tujuannya juga. Mereka mencari<br />

solusi konflik agar kedua belah pihak sama-sama mendapatkan<br />

keuntungan, solusi pertengahan antara dua posisi yang ekstrim.<br />

5. Confronting (Konfrontasi). Individu dengan tipe ini menaruh<br />

perhatian sangat tinggi terhadap tujuan pribadi maupun<br />

307

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!