02.07.2013 Views

download

download

download

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

memperlemah kemampuan negara yang selama ini menjalankan fungsi<br />

ekonomi seperti kontrol terhadap penggunaan air dan proyek-proyek<br />

irigasi. Hal itu terjadi karena pemerintah pusat tidak bisa lagi mempertahankan<br />

proyek-proyek umum yang mengakibatkan keruntuhan kekuasaannya.<br />

Sementara produksi pertanian merosost tajam, maka petani tak<br />

sanggup membayar upeti kepada tuan-tuan tanah lokal. Situasi ini<br />

biasanya berakibat pada munculnya krisis politik berupa pemberontakan<br />

kaum tani yang bermuara pada jatuhnya dinasti yang berkuasa.<br />

Dalam masyarakat feodal, juga terdapat kelas-kelas sosial yang<br />

terdiri dari para tukang yang terhimpun dalam perkumpulan-perkumpulan<br />

(gilda) dan perusahaan-perusahaan kaum pedagang, dan sebagainya<br />

yang tinggal di daerah perkotaan. Para tukang di gilda-gilda itu lalu<br />

menjadi penghisap. Sementara orang-orang yang magang pada mereka<br />

berfungsi sebagai pekerja-pekerja yang tereksploitasi. Para tuan tanah<br />

besar yang menggunakancara-cara kapitalis dan pra-kapitalis dalam<br />

menghisap kaum tani pun masih bisa dijumpai (masih bertahan lama)<br />

dalam masyarakat kapitalis.<br />

Di sebagian besar negara-negara kapitalis, juga dapat dijumpai<br />

keberadaan kelas-kelas non-fundamental borjuis kecil yang terdiri dari<br />

kaum tani, para tukang, pedagang kecil dan para pemilik alat-alat produksi<br />

kecil. Jumlah mereka amatlah besar dan berperanan penting dalam<br />

perjuangan politik. Secara ekonomis, kelas borjuis kecil ini menempati<br />

posisi di antara borjuasi dan proletariat. Keberadaan mereka sebagai<br />

pemilik alat-alat produksi secara pribadi menjadikan mereka lebih dekat<br />

ke borjuasi (meski tak sama dengan para kapitalis umumnya, mereka ini<br />

juga mempekerjakan/mengupah orang lain, yaitu berdasarkan ikatan<br />

kerja personal), namun mereka juga mempunyai ikatan dengan kaum<br />

proletar karena juga mengalami penindasan modal.<br />

Hubungan antara kelas-kelas fundamental dengan kelas-kelas<br />

non-fundamental sendiri saling tergantung sama lain. Hal ini disebabkan<br />

adanya perkembangan sejarah yang memungkinkan beralihnya kelaskelas<br />

fundamental menjadi kelas-kelas non-fundamental, begitu juga<br />

sebaliknya. Kelas-kelas fundamental akan merosot menjadi kelas-kelas<br />

non-fundamental ketika relasi-relasi produksi yang sebelumnya menjadi<br />

dasar yang dominan dari corak produksi tertentu lambat-laun dominasinya<br />

digantikan (secara bergilir) oleh relasi-relasi produksi yang baru.<br />

Kemunculan relasi produksi yang baru kemundian mentransformasikan<br />

kelas-kelas non-fundamental menjadi kelas fundamental ketika relasirelasi<br />

produksi yang baru berhasil mengkonsolidasikan dirinya dan<br />

kemudian memunculkan corak produksi yang baru sama sekali.<br />

Corak produksi kapitalis merupakan corak produksi yang unik.<br />

Dalam waktu singkat berhasil menyederhanakan struktur kelas dalam<br />

254

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!