download
download
download
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
jukkan dengan keberadaan dua kelas yang secara fundamental saling<br />
bertentangan.<br />
Didalam masyarakat asia, yang merupakan kelas-kelas fundamentalnya<br />
adalah para pemuka agama dan bangsawan/petinggi militer<br />
yang dikepalai oleh pemuka agama yang merangkap sebagai raja dan<br />
pahlawan negara di satu pihak, sementara di pihak lain adalah para<br />
penduduk kampung, yakni kaum tani. Seluruh tanah dan sumber air yang<br />
merupakan alat-alat produksi yang menentukan dimiliki oleh raja, yang di<br />
mata para petani dianggap sebagai tuan penguasa. Seluruh kaum<br />
bangsawan, dari raja hingga gubernurnya hidup dari upeti yang diperoleh<br />
dalam bentuk kerja atau produk berlebih dari para penduduk.<br />
Di negara-negara yang didominasi oleh corak produksi pemilikan<br />
budak (pada masa kekaisaran Romawi dan Yunani kuno), yang menjadi<br />
kelas fundamentalnya adalah tuan pemilik budak dan para budak. Para<br />
tuan pemilik budak ini bukan sekedar memilikii alat-alat produksi<br />
melainkan juga memilikii para budak yang diperlakukan sekedar sebagai<br />
instrumen produksi. Seorang penulis pada jaman Romawi Kuno, Marcus<br />
Terentius Varro, dalam risalahnya tentang pertanian membagi kerja<br />
penggarapan ladang ke dalam tiga kategori ada peralatan kerja yang bisa<br />
bicara, ada aktivitas yang mengeluarkan suara tapi tak bisa bicara, dan<br />
ada aktivitas kerja yang bisu, yang bicara adalah para budak, yang<br />
mengeluarkan suara tapi tak bisa bicara adalah hamba, sementara alat<br />
kerja yang bisu adalah gerobak (Horton, 1993).<br />
Dibawah corak produksi feodal, dua kelas yang merupakan kelas<br />
fundamental adalah para pemilik tanah feodal (termasuk didalamnya<br />
adalah para pemuka tertinggi agama) dan para hamba. Para hamba<br />
terpaksa menggarap tanah-tanah pertanian berkala kecil dan hanya<br />
menggunakan instrumen-instrumen produksi tertentu. Sementara tuan<br />
feodal merupakan pemilik alat produksi utama, yaitu tanah. Pemilikan<br />
atas tanah inilah yang memungkinkannya untuk merampas hasil kerja<br />
kaum tani. Para hamba tidak seperti para budak (yang merupakan hak<br />
milik tuan feodal) tidak bisa diperjual-belikan oleh para tuan feodal<br />
(terkecuali jika si tuan feodal menjual tanahnya). Tuan feodal merampas<br />
produk surplus petani, baik dengan cara corvee (bayaran sesuai waktu<br />
kerja) atau melalui quit-rent (sewa pendek), atau bisa juga dengan sistem<br />
petani menyewa tanah dari tuan tanah. Hal ini ini terutama terjadi pada<br />
masa menjelang berakhirnya feodalisme.<br />
Sementara pada masa corak produksi kapitalisme, yang memliki<br />
kelas fundamentalnya adalah kelas borjuis dan proletariat. Mereka yang<br />
terlibat dalam produksi secara langsung, yakni para buruh upahan,<br />
secara hukum adalah para pekerja bebas, akan tetapi tak memiliki alatalat<br />
produksi. Tidak seperti warga kampung dibawah corak produksi<br />
252