download
download
download
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Mereka harus sepakat dengan yang lain menunggu giliran. Begitu pula<br />
jika ada pekerjaan lain, seperti membuat atau memperbaiki rumah, mereka<br />
sudah atur waktunya supaya bisa dikerjakan bersama-sama. Saling<br />
ketergantungan pada masyarakat yang disebabkan oleh karena adanya persamaan<br />
dalam bidang pekerjaan oleh Emile Durkheim disebut dengan solidaritas<br />
mekanis (mechanic solidarity).<br />
Tonnies (dalam Soekanto, 1990) mengelompokkan masyarakat dengan<br />
sebutan masyarakat gemainschaft dan geselschaft. Masyarakat gemainschaft<br />
atau disebut juga paguyuban adalah kelompok masyarakat dimana anggotanya<br />
sangat terikat secara emosional dengan yang lainnya. Sedangkan masyarakat<br />
geselschaft atau patembeyan ikatan-ikatan diantara anggotanya kurang kuat dan<br />
bersifat rasional. Paguyuban cenderung sebagai refleksi masyarakat desa,<br />
sedangkan patembayan refleksi masyakat kota.<br />
Tugas 5.1<br />
1. Menurut pendapatmu, siswa-siswa di suatu sekolah dapatkah<br />
dikatakan sebagai masyarakat? Mengapa?<br />
2. Apakah dalam kehidupan siswa di sekolah terjadi<br />
pengelompokkan sesuai dengan kehendak masing-masing?<br />
Apakah buktinya?<br />
B. PELAPISAN MASYARAKAT<br />
Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu<br />
terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Penghargaan<br />
yang lebih tinggi terhadap hal-hal tertentu, akan menempatkan<br />
hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari lainnya. Kalau suatu<br />
masyarakat lebih menghargai kekayaan material daripada kehormatan,<br />
misalnya, mereka yang mempunyai kekayaan material lebih banyak akan<br />
menempati kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pihak lain<br />
yang mempunyai kekayaan lebih rendah. Gejala tersebut menimbulkan<br />
lapisan masyarakat, yang merupakan pembedaan posisi seseorang atau<br />
suatu kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal.<br />
Aristoteles (Yunani) pernah mengatakan bahwa di dalam negara<br />
terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, yang miskin, dan<br />
yang berada di tengah-tengahnya. Ucapan demikian sedikit banyak membuktikan<br />
bahwa di zaman itu, orang telah mengakui adanya lapisan masyarakat<br />
yang mempunyai kedudukan bertingkat-tingkat (Horton, 1993).<br />
Pitirin A. Sorokin (dalam Soekanto, 1990), mengatakan bahwa<br />
sistem lapisan merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat<br />
yang hidup teratur. Barangsiapa yang memiliki sesuatu yang<br />
berharga dalam jumlah yang sangat banyak, dianggap masyarakat<br />
berkedudukan dalam lapisan atasan. Mereka yang hanya sedikit sekali<br />
236