download

More documents

Recommendations

Info

Jadi pencemaran udara, pestisida, pupuk dapat menjadi faktor pengontrol (Darmodjo & Kaligis, 1984/1985). 4. Prinsip Ketanpabalikan Beberapa sumberdaya alam hayati tidak dapat memperbarui diri lagi karena proses fisis dan biologis dalam suatu habitat atau ekosistem memang sudah tidak berlangsung lagi, atau sudah tak berfungsi lagi. Akibatnya, sumberdaya hayati tersebut dapat menjadi sumberdaya alam yang tidak dapat memperbarui diri lagi bahkan punah sama sekali (Darmodjo & Kaligis, 1984/1985). 5. Prinsip Pembudidayaan Sumberdaya alam hayati yang telah dibudidayakan oleh manusia untuk jangka waktu yang lama, jarang dapat berkembang terus menerus dipelihara dan dilindungi oleh manusia. Oleh karena itu, segala bentuk pembudidayaan sumberdaya alam hayati disamping membawa manfaat juga membawa tanggung jawab yang berat bagi manusia (Darmodjo & Kaligis, 1984/1985). 6. Prinsip Holisme Prinsip holisme adalah pandangan yang utuh terhadap lingkungan hidup. Hal ini berdasarkan prinsip bahwa semua komponen kehidupan tentu saling berinteraksi satu sama lain, saling mempengaruhi dan saling terkait. Jadi perlu dilihat secara utuh atau sistematik menurut sistemnya (Soerjani, dkk., 1987). 7. Pendekatan Progresif Konsep yang kita sebut pendekatan progresif ini berdasarkan gagasan Vayda (1982) tentang kontekstualisasi progresif yang melihat suatu permasalahan menurut konteks pokoknya dan dikembangkan menurut keperluannya dengan melihat konteks persoalan berikutnya. Jadi dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan harus diutamakan faktor yang menjadi masalah pokok, karena faktor ini merupakan peluang terbesar dan terpenting untuk memperbaiki keadaan. Pendekatan ini sangat menunjang prinsip hukum minimum (Soerjani, dkk., 1987). Bukan suatu khayalan bahwa banyak di antara sumberdaya alam hayati telah menjadi langka akhir-akhir ini. Kelangkaan ini bukan saja terjadi pada jenis-jenis dan varietas-varietas yang telah dibudidayakan 428
misalnya buah-buahan. Dengan kecenderungan orang untuk mengubah ekosistem alam menjadi ekosistem buatan seperti pekarangan tradisional, serta pemanenan sumberdaya alam hayati yang berlebihan menyebabkan jumlah jenis sumberdaya alam hayati langka semakin banyak. Di dunia internasional, Indonesia diakui sebagai salah satu pusat keanekaragaman berbagai jenis tanaman pangan (Reksosoedarmo, dkk., 1985). Khusus dalam keanekaragaman sumberdaya alam hayati ada beberapa hal yang menyebabkan kelangkaan sebagai berikut: (1) areaarea yang dapat dihuni langka atau sempit; (2) area-area yang dapat dihuni di luar jangkauan daya penyebaran atau terbatas waktunya; (3) akibat kehadiran dan aktivitas spesies lain sehingga menye-babkan area yang tidak dapat dihuni; (4) ketersediaan sumberdaya alam penting dalam area yang dapat dihuni sangat kurang; (5) Plastisitas fenotipe individu-individu populasi kurang, sehingga area yang dapat dihuni menjadi terbatas; (6) tekanan dari musuh-musuh misalnya predator, pesaing, parasitoid/parasit dan manusia sehingga tingkat populasi menjadi rendah; dan (7) Manusia sebagai kolektor hewan atau tumbuhan langka. Tugas 9.5 Apakah yang bisa dilakukan oleh siswa SMK untuk mengelola sumberdaya alam yang ada permukaan bumi di lingkungan tempat tinggalnya? G. PENTINGNYA TEKNOLOGI DALAM PENGGUNAAN SUMBER- SUMBER ALAM Penggunaan sumber-sumber alam dan peranan yang akan dimainkannya dalam menaikkan standar hidup, tergantung antara lain oleh bentuk penyesuaian diri manusia atas alam sekitarnya yaitu perubahan teknologi. Hubungan sumber-sumber alam dengan macam serta tingkat teknologi sangat erat; Misalnya dulu tenaga matahari tak banyak digunakan, baru sekarang karena bensin mahal harganya, solar energy, biogas dan sebagainya banyak dimanfaatkan. Di negara sedang berkembang umumnya sumber-sumber alam belum banyak digunakan, karena kurangnya pengetahuan teknik. Penemuan proses-proses vulkanisasi menyebabkan berkembangnya perkebunan karet dan sebagainya. Sekali lagi pemanfaatan sumber-sumber alam adalah tergantung pada tingkat teknologi yang ada dalam suatu masyarakat. Sudah tentu tingkat tekno- 429
Page 2 and 3:
Nur Wahyu Rochmadi ILMU PENGETAHUAN
Page 4:
KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panj
Page 8 and 9:
DAFTAR ISI BAB 1...................
Page 10 and 11:
2. Unsur-unsur Pranata Sosial .....
Page 12 and 13:
SINOPSIS Paparan isi buku IPS untuk
Page 14 and 15:
A. Pendahuluan PETA KOMPETENSI Mata
Page 16:
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Page 19 and 20:
A. MASYARAKAT Istilah atau kata mas
Page 21 and 22:
kebanyakan sebagai petani, atau nel
Page 23 and 24:
atau tidak memiliki sesuatu yang be
Page 25 and 26:
c. kriteria sistem pertentangan, ya
Page 27 and 28:
Sebagian besar warga masyarakat Ing
Page 29 and 30:
Hubungan antar individu dengan kedu
Page 31 and 32:
karena tak mempunyai gelar kesarjan
Page 33 and 34:
C. STRUKTUR SOSIAL Secara singkat s
Page 35 and 36:
menentukan corak dari struktur ters
Page 37 and 38:
identitas tersendiri, dan yang masi
Page 39 and 40:
udaya asia atau para hamba yang yan
Page 41 and 42:
masyarakat, membelahnya menjadi dua
Page 43 and 44:
Barisan buruh upahan ini dibebaskan
Page 45 and 46:
Tugas 5.3 1. Menurut pendapatmu, ap
Page 47 and 48:
4. Contoh: pesantren, pendidikan ra
Page 49 and 50:
a. Pranata Keluarga Didalam pranata
Page 51 and 52:
elit terutama elit politik, sedangk
Page 53 and 54:
d. Perubahan tingkah laku Untuk men
Page 55 and 56:
disebut dengan Mobilitas sosial hor
Page 57 and 58:
Besarnya kemungkinan bagi terjadiny
Page 59 and 60:
Hal sejenis dapat kita temuai kalau
Page 61 and 62:
anggota-anggotanya pasti terkumpul
Page 63 and 64:
disebabkan karena kurangnya alat-al
Page 65 and 66:
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk me
Page 67 and 68:
Masuknya sebuah kebudayaan dengan j
Page 69 and 70:
mencapai tujuan pranata/lembaga yan
Page 72 and 73:
BAB 6 KONFLIK SOSIAL A. PENGERTIAN
Page 74 and 75:
(Mangkunegara, 2001). Konflik juga
Page 76 and 77:
pihak merasa tidak perlu untuk meny
Page 78 and 79:
erbagai hal sehingga tingkat kesada
Page 80 and 81:
2. Salah paham Salah paham merupaka
Page 82 and 83:
dengan kelompoknya. Misalnya, ketik
Page 84 and 85:
Konflik yang terjadi pada manusia a
Page 86 and 87:
nya rasa dendam, benci, saling curi
Page 88 and 89:
an untuk menghancurkan pihak lain,
Page 90 and 91:
erkonflik ke arah tujuan yang lebih
Page 92 and 93:
hukuman dan penghargaan yang diberi
Page 94 and 95:
efektif dalam menangani konflik. Le
Page 96 and 97:
lebih cenderung untuk menggunakan g
Page 98 and 99:
Penghindaran Menarik diri, atau men
Page 100 and 101:
Konflik yang terjadi pada manusia b
Page 102 and 103:
BAB 7 MASYARAKAT MULTIKULTUR Istila
Page 104 and 105:
1. Wujud Kebudayaan Menurut J.J. Ho
Page 106 and 107:
Teknologi merupakan salah satu komp
Page 108 and 109:
. Gambar 7 3 Karya seni dari perada
Page 110 and 111:
sebagai musik yang kampungan dan ke
Page 112 and 113:
Seiring dengan kemajuan teknologi d
Page 114 and 115:
mengutip pandangan John Gray, Liliw
Page 116 and 117:
kan persatuan dan kesatuan bangsa I
Page 118 and 119:
Kemajemukan masyarakat (multicultur
Page 120 and 121:
damai (peaceful coexistence) dalam
Page 122 and 123:
C. SEJARAH MULTIKULTURALISME Istila
Page 124 and 125:
multikultural lewat pendidikan kemu
Page 126 and 127:
kakan bahwa masyarakat multikultura
Page 128 and 129:
Secara konseptual pendidikan multik
Page 130 and 131:
ahan pembelajaran tersebut secara k
Page 132 and 133:
Menurut Azra (2007) terdapat lima t
Page 134 and 135:
diidentikkan dengan pluralisme, pad
Page 136 and 137:
perspektif pluralitas masyarakat di
Page 138 and 139:
BAB 8 KERAGAMAN BUDAYA A. BUDAYA LO
Page 140 and 141:
dari banyak bahasa dan kebudayaan y
Page 142 and 143:
asimilasi dan mereka hanya dibedaka
Page 144 and 145:
lain. Jadi konsep ini mengarah pada
Page 146 and 147:
makhluk-makhluk lainnya. Ternyata,
Page 148 and 149:
Proses pewarisan maupun pertukaran
Page 150 and 151:
keempat sektor itu berbeda dan terp
Page 152 and 153:
kebebasan orang lain. Dengan perkat
Page 154 and 155:
sebagai alat produksi dan objek pem
Page 156 and 157:
B. HUBUNGAN ANTAR BUDAYA 1. Budaya
Page 158 and 159:
pakan kriteria yang penting. Budaya
Page 160 and 161:
disebut nilai-nilai normatif. Maka,
Page 162 and 163:
yang tak terlihat dan tidak nyata,
Page 164 and 165:
mereka mempunyai pengalaman bersama
Page 166 and 167: timbulkan lambang-lambang tersebut
Page 168 and 169: menimbulkan segala macam kesulitan.
Page 170 and 171: Keberagaman budaya suku bangsa Indo
Page 172 and 173: seperti di beberapa daerah Jawa ten
Page 174 and 175: itu harus dikembangkan sejalan deng
Page 176 and 177: di dalam wilayah negara kesatuan Re
Page 178 and 179: Pandangan-pandangan tersebut belum
Page 180 and 181: E. KEUNTUNGAN DARI KERAGAMAN BUDAYA
Page 182 and 183: suatu bangsa dimana bertemunya agam
Page 184 and 185: d. Melakukan imajinasi terbimbing J
Page 186 and 187: G. RINGKASAN Indonesia adalah negar
Page 188 and 189: penyimpangan dari tujuan kebudayaan
Page 190: Namun demikian, keragaman budaya te
Page 193 and 194: Pada jaman dahulu manusia takut sek
Page 195 and 196: 1 sumberdaya alam penghasil energi;
Page 197 and 198: a. Sumber Daya Alam Hayati Sumber d
Page 199 and 200: Gambar 9 4 Ayam Jantan (Sumber: dok
Page 201 and 202: erbagai macam obat-obatan untuk kes
Page 203 and 204: c) Sumber Daya Alam Hasil Perkebuna
Page 205 and 206: dijumpai ada wilayah yang sumber ai
Page 207 and 208: tersebut sesuai dengan kebutuhan ki
Page 209 and 210: C. RUANG LINGKUP SUMBERDAYA ALAM Su
Page 211 and 212: Tugas 9.3 bahan makanan sangat sedi
Page 213 and 214: umbu membuat masakan atau kue. Tana
Page 215: memperhatikan sumberdaya alam yang
Page 219 and 220: uruh penduduk asli yang beragama Is
Page 221 and 222: penggunaan sumber-sumber yang ada y
Page 223 and 224: juga dapat digolongkan berdasarkan
Page 225 and 226: kemampuan yang terbatas untuk menge
Page 227 and 228: Dekker, Nyoman. 1993. Sejarah Perge
Page 229 and 230: Padi, AA. 2001. Bangsa dan Negara.
show all

download

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?