02.07.2013 Views

download

download

download

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

mengembangkan sikap untuk toleransi dan tenggang rasa kepada<br />

sesamanya.<br />

Namun demikian, keragaman budaya tersebut bisa menjadi<br />

permasalahan, bilamana tidak dikelola dengan baik dan disikapi dengan<br />

baik pula. Keberagaman budaya suku bangsa yang terdapat di Indonesia<br />

akan memberikan berbagai kemungkinan implikasi baik secara positif<br />

maupun secara negatif, baik menguntungkan maupun merugikan.<br />

Kemungkinan implikasi negatif itu dapat berupa konflik, primordialisme,<br />

politik aliran, dan integrasi.<br />

Salah satu konsekuensi logis dari keanekaragaman masyarakat<br />

Indonesia (suku bangsa, budaya, dan agama) adalah terdapatnya<br />

macam-macam aspirasi yang muncul dan berkembang, serta terjadi<br />

interaksi sosial dalam suasana yang berbeda-beda yang akan melahirkan<br />

berbagai pola ikatan yang mengikat masyarakat ke dalam keleompokkelompoknya.<br />

Suatu kenyataan bahwa masyarakat dalam suatu kelompok<br />

tertentu akan memiliki ikatan yang kuat terhadap kelompoknya. Misalnya<br />

orang Sunda akan memiliki ikatan kuat terhadap daerah dan<br />

kebudayaannya. Orang Islam akan memiliki ikatan yang kuat terhadap<br />

ke-Islamannya, demikian juga dengan agama atau suku bangsa lainnya<br />

akan memiliki ikatan-ikatan itu. Namun apabila rasa ikatan itu berlebihan<br />

dan sempit misalnya memandang bahwa suku bangsanya paling baik,<br />

paling dihargai, paling dihormati, paling ber-hak atau agama tertentu saja<br />

yang merasa paling benar dan yang lain tidak, atau menganggap rendah<br />

terhadap suku bangsa yang lain, maka inilah yang dinamakan<br />

primordialisme.<br />

Primordial adalah ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan<br />

kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa, dan adat-istiadat. Sifat ikatan<br />

primordial ditandai dengan sentimen kedaerahan, kesukuan, keagamaan<br />

dan hal-hal lain yang bersifat inklusif. Sifat primordialisme yang sempit<br />

dan berlebihan merupakan sikap yang menghambat terhadap proses<br />

integrasi bangsa dalam mewujudkan Negara Kesatuan Republik<br />

Indonesia.<br />

Rasa ikatan kesukuan, kedaerahan ini memang harus dipelihara<br />

dalam rangka pengembangan kebudayaan dan suku bangsanya. Tetapi<br />

bukan untuk merasa lebih kuat, mendominasi yang lain atau meniadakan<br />

atau menolak yang lain. Oleh karena itu sifat kedaerahan dan kesukuan<br />

386

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!