02.07.2013 Views

download

download

download

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

disebabkan karena kurangnya alat-alat komunikasi. Salah satu alat komunikasi<br />

yang berkembang adalah desas desus, biasanya bersifat negatif.<br />

Sebagai akibat sistem komunikasi yang sederhana tadi, hubungan<br />

antara seseorang dengan orang lain, dapat diatur dengan seksama. Rasa<br />

persatuan erat sekali, yang kemudian menimbulkan saling mengenal dan<br />

saling menolong yang akrab.<br />

Apabila ditinjau dari sudut pemerintahan, maka hubungan antara<br />

penguasa dengan rakyat, berlangsung secara tidak resmi. Segala<br />

sesuatu dijalankan atas dasar musyawarah. Disamping itu karena tidak<br />

adanya pembagian kerja yang tegas, seorang penguasa sekaligus<br />

mempunyai beberapa kedudukan dan peranan yang sama sekali tak<br />

dapat dipisah-pisahkan atau paling tidak sukar untuk dibeda-bedakan.<br />

Apalagi di desa yang terpencil, sukar sekali untuk memisahkan antara<br />

kedudukan dengan peranan seorang kepala desa sebagai orang tua<br />

yang nasehat-nasehatnya patut dijadikan pegangan, sebagai seorang<br />

pemimpin upacara adat dan lain sebagainya. Pendeknya segala sesuatu<br />

disentralisasi pada diri kepala desa tersebut.<br />

Masyarakat perkotaan atau urban community adalah masyarakat<br />

kota yang tidak tertentu jumlah penduduknya. Tekanan pengertian “kota”,<br />

terletak pada sifat dan ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat<br />

modern.<br />

Antara warga masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan,<br />

terdapat perbedaan dalam perhatian, khususnya terhadap keperluan<br />

utama keidupan, hubungan-hubunganan untuk memperhatikan fungsi<br />

pakaian, makanan, sumah, dan sebagainya. Lain dengan orang kota<br />

yang mempunyai pandangan berbeda. Orang kota sudah memandang<br />

penggunaan kebutuhan hidup, sehubungan dengan pandangan<br />

masyarakat sekitarnya. Kalau menghidangkan makanan misalnya, yang<br />

diutamakan adalah bahwa makanan yang dihidangkan tersebut memberikan<br />

kesan bahwa yang menghidangkannya mempunyai kedudukan<br />

sosial yang tinggi. Bila ada tamu, diusahakan untuk menghidangkan<br />

makan dalam kaleng. Pada orang-orang desa, hal itu tidak diperdulikan;<br />

mereka masak makanan sendiri tanpa memperdulikan apakah tamunya<br />

suka atau tidak. Pada orang kota, makanan yang dihidangkan harus<br />

kelihatan mewah dan tempat menghidangkannya juga harus mewah dan<br />

terhormat. Di sini terlihat perbedaan penilaian; orang desa menilai<br />

makanan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan biologis, sedangkan<br />

pada orang kota, sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sosial.<br />

Demikian pula soal pakaian bagi orang desa, bentuk dan warna<br />

pakaian tak menjadi soal karena yang terpenting adalah fungsi pakaian<br />

yang dapat melindungi diri dari panas dan dingin. Bagi orang kota, nilai<br />

pakaian adalah alat kebutuhan sosial, mahalnya bahan pakaian yang<br />

dipakai merupakan perwujudan dari kedudukan sosial si pemakai. Ada<br />

beberapa ciri lagi yang menonjol pada masyarakat kota, antara lain<br />

sebagai berikut.<br />

277

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!