download
download
download
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
menjadi benturan fisik, yang bisa berkadar tinggi dalam bentuk kekerasan<br />
(violent), bisa juga berkadar rendah yang tidak menggunakan kekerasan<br />
(non-violent).<br />
Gambar 6.1 menjelaskan tentang perilaku manusia yang muncul<br />
akibat dari perbedaan pendapat. Demonstrasi yang dilakukan untuk<br />
menentang kebijakan negara adalah salah satu bentuk perbedaan<br />
pendapat dan kepentingan antara kelompok masyarakat dengan negara<br />
atau dengan kelompok lainnya. Fenomena ini termasuk dalam kategori<br />
konflik, walaupun tidak mengarah kepada pertentangan fisik.<br />
Konflik juga dimaknai sebagai suatu proses yang mulai bila satu<br />
pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif,<br />
atau akan segera mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang diperhatikan<br />
oleh pihak pertama. Suatu ketidakcocokan belum bisa dikatakan<br />
sebagai suatu konflik bilamana salah satu pihak tidak memahami adanya<br />
ketidakcocokan tersebut (Robbins, 1996).<br />
Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik<br />
antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik<br />
hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.<br />
Konflik bisa terjadi karena hubungan antara dua pihak atau lebih (individu<br />
atau kelompok) yang memiliki atau merasa memiliki tujuan-tujuan yang<br />
tidak sejalan (Fisher, dalam Saputro, 2003).<br />
Sedangkan White & Bednar (1991) mendefinisikan konflik sebagai<br />
suatu interaksi antara orang-orang atau kelompok yang saling bergantung<br />
merasakan adanya tujuan yang saling bertentangan dan saling<br />
mengganggu satu sama lain dalam mencapai tujuan itu.<br />
Jika tindakan seseorang individu untuk memenuhi dan memaksimalkan<br />
kebutuhannya menghalangi atau membuat tindakan orang lain<br />
jadi tidak efektif untuk memenuhi dan memaksimalkan kebutuhan orang<br />
tersebut, maka terjadilah konflik kepentingan (conflict of interest)<br />
(Deustch dalam Johnson & Johnson, 1991).<br />
Cassel Concise dalam Lacey (2003) mengemukakan bahwa<br />
konflik sebagai “a fight, a collision; a struggle, a contest; opposition of<br />
interest, opinion or purposes; mental strife, agony”. Pengertian tersebut<br />
memberikan penjelasan bahwa konflik adalah suatu pertarungan, suatu<br />
benturan; suatu pergulatan; pertentangan kepentingan, opini-opini atau<br />
tujuan-tujuan; pergulatan mental, penderitaan batin. Konflik adalah suatu<br />
pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seorang terhadap<br />
dirinya, orang lain, orang dengan kenyataan apa yang diharapkan<br />
286