02.07.2013 Views

download

download

download

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

di dalam wilayah negara kesatuan Republik Indonesia, yang dilatar<br />

belakangi oleh adanya perbedaan budaya masyarakat.<br />

Kesimpulannya, keragaman budaya yang ada dalam masyarakat<br />

Indonesia bukan hanya menjadi potensi kekayaan bangsa, tetapi juga<br />

merupakan potensi konflik diantara suku bangsa di wilayah negara<br />

kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu pengembangan sikap<br />

saling menghargai, saling menghormati, tenggang rasa dan toleransi<br />

menjadi mutlak harus dilaksanakan oleh semua pihak yang menginginkan<br />

negara Indonesia aman dan tenteram.<br />

3. Integrasi Nasional<br />

Sebagaimana paparan di atas, bahwa sejarah negara kesatuan<br />

Republik Indonesia banyak dipenuhi dengan konflik yang disebabkan<br />

karena keragaman budaya suku bangsa, namun harus diakui bahwa<br />

bangsa Indonesia mampu mengatasinya dan sampai sekarang telah<br />

tercipta suatu ketenangan dan keamanan, walaupun dalam ukuran lain<br />

hal itu tidaklah demikian.<br />

Kondisi tersebut telah menempatkan negara Republik Indonesia<br />

termasuk negara multi etnik yang paling aman di dunia. Bangsa<br />

Indonesia telah memiliki kesadaran untuk bersatu menjadi satu bangsa<br />

yaitu bangsa Indonesia di dalam wilayah negara kesatuan republik<br />

Indonesia.<br />

Dalam perspektif integrasi nasional, perjalanan sejarah negara<br />

kesatuan Republik Indonesia, maka terdapat sejumlah potensi yang<br />

memungkinkan terciptanya persatuan dan kesatuan nasional, yaitu:<br />

1. Terdapat dua kerajaan yang mampu mempersatukan negaranegara<br />

kecil yang sebelumnya saling bersaing yang terdapat<br />

dalam wilayah negara Republik Indonesia, yaitu Kerajaan<br />

Sriwijaya pada abad ke-7 dan 8 M yang pusatnya berada di<br />

Sumatra Selatan, serta Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 M<br />

yang pusatnya berada di Jawa Timur.<br />

2. Adanya perasaan senasib sependeritaan di kalangan seluruh<br />

bangsa Indonesia atas penjajahan selama tiga setengah abad<br />

(nasionalisme).<br />

3. Lahirnya kesepakatan di antara para pemuda Indonesia pada<br />

tahun 1928 yang menolak adanya penonjolan kesukubangsaan,<br />

yang kemudian dikenal dengan nama Sumpah pemuda yang<br />

melahirkan tekad untuk berbangsa satu bangsa Indonesia,<br />

389

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!