download
download
download
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
mencapai tujuan pranata/lembaga yang bersangkutan; (5)<br />
lambang-lambang biasanya juga merupakan ciri khas dari<br />
pranata/lembaga sosial; dan (6) suatu pranata/lembaga sosial<br />
mempunyai suatu tradisi yang tertulis dan yang tak tertulis yang<br />
dirumuskan tujuannya, tata tertib yang berlaku.<br />
Unsur-unsur pranata sosial antara lain: (1) tiap-tiap lembaga mempunyai<br />
lambang-lambangnya; (2) lembaga-lembaga kebanyakan mengenal upacaraupacara<br />
dan kode-kode kelakuan formil, berupa sumpah, ikrar, pembacaan<br />
kewajiban-kewajiban dan lain-lain; (3) tiap pranata/lembaga mengenal pula<br />
pelbagai nilai-nilai beserta rasionalisasi-rasionalisasi atau sublimasi-sublimasi<br />
yang membenarkan atau mengagungkan peranan-peranan sosial yang<br />
dikehendaki oleh lembaga/ pranata itu.<br />
Pengelompokkan pranata sosial berdasarkan atas fungsi dari pranatapranata<br />
untuk memenuhi keperluan-keperluan hidup manusia sebagai warga<br />
masyarakat, paling sedikit ada delapan golongan yakni: (1) kinship atau domestic<br />
institutions; (2) economic institutions; (3) educational institutions; (4) scientific<br />
institutions; (5) religious institutions; (6) political institutions; (7) somatic<br />
institutions; dan (8) aesthetic and recreational institutions.<br />
Fungsi pranata keluarga sebagai berikut: (1) mengatur hubungan seks.<br />
Secara normatif tidak ada masyarakat yang memperbolehkan hubungan seks<br />
bebas, maka pranata keluarga berfungsi untuk mengatur bagaimana<br />
diperbolehkannya hubungan seks terjadi; (2) fungsi reproduksi, yakni untuk<br />
mengembangkan keturunan yang dibatasi oleh aturan-aturan yang berlaku<br />
dalam keluarga; (3) sosialisasi. Pranata keluarga berfungsi untuk mensosialisasikan<br />
sebagai anggota baru dalam masyarakat untuk dapat memerankan apa<br />
yang diharapkan dari dirinya; (4) fungsi afeksi yakni memberi suasana saling<br />
asah, saling asuh dan saling asih; dan (5) memberi status, baik terkait dengan<br />
jenis kelamin, urutan dalam keluarga, hubungan dengan kekerabatan dan status<br />
sosial.<br />
Mobilitas sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan,<br />
ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya, seorang<br />
pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan<br />
menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain,<br />
seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia<br />
melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya.<br />
namun, ia gagal dan jatuh miskin. Proses keberhasilan ataupun kegagalan<br />
setiap orang dalam melakukan gerak sosial seperti inilah yang disebut<br />
mobilitas sosial (social mobility).<br />
Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka<br />
karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada<br />
masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih<br />
sulit. Cara yang sering dilakukan untuk dapat melakukan mobilitas sosial<br />
adalah sebagai berikut: (1) perubahan standar hidup; (2) perkawinan; (3)<br />
283