download
download
download
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
asimilasi dan mereka hanya dibedakan dari penduduk asli Indonesia<br />
melalui cirri-ciri fisiknya saja yang memang secara kodrat sulit<br />
dihilangkan. Gotong royong (gambar 8.1) merupakan kebiasaan khas<br />
masyarakat suku bangsa di Indonesia.<br />
Gambar 8 2 gotong-royong<br />
(Sumber: Dokumentasi penulis)<br />
Masyarakat terasing merupakan golongan suku bangsa yang<br />
terisolasi dan masih hidup dari berburu, meramu atau berladang padi dan<br />
umbi-umbian dengan cara ladang berpindah-pindah. Mereka membuka<br />
hutan dengan cara membakar hutan. Biasanya mereka terhambat dari<br />
perubahan dan kemajuan karena isolasi geografi mereka. Namun<br />
kadang-kadang juga karena upaya-upaya mereka sendiri yang disengaja<br />
untuk menolak bentuk perubahan, seperti halnya orang Baduy di Banten.<br />
Beberapa golongan masyarakat terasing yang masih tinggal antara lain<br />
adalah: orang laut yang tinggal di perahunya seperti yang ada di daerah<br />
sulawesi tengah dan sulawesi tenggara, suku kubu, penduduk yang<br />
tinggal di kepulauan Mentawai, orang Baduy di Banten Selatan, orang<br />
Punan (Penan) di sepanjang hulu sungai-sungai besar Kalimantan; orang<br />
Tajio di Sulawesi tengah, orang Amma Toa di Sulawesi Selatan, dan<br />
sebagainya.<br />
Selain konsep budaya lokal, dikenal pula istilah kebudayaan<br />
nasional. Kebudayaan nasional bermakna sebagai sebutan untuk<br />
mengidentifikasi kebudayaan yang menjadi milik seluruh masyarakat<br />
suatu negara, jadi lebih bernuansa homogen. Misalnya di Indonesia, bila<br />
kebudayaan itu dimaknai bahasa, maka yang menjadi bahasa nasional<br />
adalah bahasa Indonesia, namun untuk yang lainnya belum ada, seperti<br />
355